TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah orang percaya terkait anggapan penderita maag tidak boleh minum kopi. Kopi diklaim meningkatkan asam lambung dan dapat memperparah gejala tukak lambung. Tapi benarkah penderita maag sebaiknya menghindari minum kopi?
Maag, atau juga dikenal sebagai gastric ulcers, merupakan radang yang terjadi pada mukosa lambung, atau selaput lendir yang melapisi permukaan bagian dalam lambung. Beberapa penderita maag mungkin tidak menunjukkan gejala, tetapi kebanyakan mendapatu rasa perih, terbakar, atau nyeri tepat di bawah tulang dada. Nyeri yang dialami oleh penderita maag terjadi apabila radang tersebut terkena asam lambung.
Melansir dari Livestrong, Kopi diketahui mempengaruhi produksi asam lambung, dan efek ini tidak hanya terkait dengan kandungan kafeinnya. Komponen lain dalam kopi, termasuk katekol dan N-alkanoyl-5-hydroxytryptamide, merangsang sekresi asam lambung, itulah sebabnya kopi dianggap memperburuk gejala maag. Kendati begitu, kopi ternyata juga memiliki satu senyawa antioksidan yang menekan produksi asam lambung. Senyawa N-methylpyridinium itu terbentuk selama pemanggangan biji.
Kopi merangsang pelepasan gastrin dan sekresi asam lambung, tetapi penelitian tentang efeknya pada tekanan sfingter esofagus bagian bawah menghasilkan hasil yang bertentangan. Kopi juga memperpanjang rileksasi adaptif lambung proksimal, menunjukkan bahwa hal ini mungkin memperlambat pengosongan lambung, seperti dikutip dari publikasi National Center for Biotechnology Information (NCBI).
Penderita maag memang dianjurkan untuk menghindari kopi, namun teori terkait kopi memperburuk nyeri maag belum terbukti dengan jelas oleh penelitian. Penelitian tentang dampak kopi pada berbagai keluhan gastrointestinal mungkin tidak sepenuhnya dapat diterapkan pada peminum kopi pada umumnya.
Misalnya, beberapa penelitian menyelidiki gejala setelah minum kopi dalam jumlah besar, sementara beberapa penelitian hanya memasukkan orang yang diketahui sensitif terhadap kopi, dan beberapa penelitian didasarkan pada efek samping yang dirasakan dan tidak didiagnosis.
Melansir dari Web MD, penderita maag yang terbiasa minum kopi sebaiknya konsultasikan ke dokter. Jika gejala makin parah karena minum kopi, menghindarinya mungkin lebih baik. Sementara jika tidak ada gejala, mungkin tidak harus berhenti minum kopi selama gejala tidak memburuk. Kopi memiliki beberapa senyawa yang dapat menimbulkan gangguan perut.
Jika ternyata kopi menyebabkan meningkatkan gejala sakit maag, mengutip dari Healthline, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meminimalkan efek tidak menyenangkan itu. Seperti meminumnya dengan makanan, atau mengurangi aditif jika diperlukan.
HENDRIK KHOIRUL MUHID
Baca: Dosis Minum Kopi yang Disarankan dalam Sehari, Bagaimana dengan Kopi Decaf?
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.