Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Punya Gejala Sama, Tetap Waspadai Varian Omicron seperti Delta

Reporter

Tenaga medis melintas di depan gedung Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso, Jakarta Utara, Kamis, 10 Februari 2022. RSPI Sulianti Saroso menjadi salah satu Rumah Sakit rujukan perawatan pasien Covid-19 varian Omicron. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Tenaga medis melintas di depan gedung Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso, Jakarta Utara, Kamis, 10 Februari 2022. RSPI Sulianti Saroso menjadi salah satu Rumah Sakit rujukan perawatan pasien Covid-19 varian Omicron. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tidak ada protokol keamanan dan keselamatan yang berbeda untuk varian Delta dan Omicron. Perhimpunan Pengendalian Infeksi Indonesia (Perdalin) pun meminta masyarakat tidak meremehkan virus corona varian Omicron karena secara umum gejala yang timbul sama dengan varian Delta.

Sekretaris Jenderal Perdalin, dr. Ronald Irwanto, Sp.PD-KPTI, dalam webinar "Omicron vs Delta" pada Selasa, 22 Februari 2022 menjelaskan cara penularan Omicron dan Delta sama-sama dari droplet sehingga apapun jenis variannya tidak boleh dianggap remeh.

"Sebenarnya hampir sama gejalanya, bisa demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan, hilang penciuman, atau ada yang sesak napas. Sebenarnya, gejala Omicron enggak ada yang khusus, semua gejala COVID-19 apapun variannya hampir sama," ujar Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Penyakit Tropik dan Infeksi itu.

Ronald juga membantah adanya perbedaan batuk antara gejala varian Omicron, Delta, dan Alpha. Menurutnya, beda orang beda pula gejala yang dirasakan sehingga hal tersebut tidak bisa disamakan untuk membagi jenis dari varian COVID-19, kecuali melalui uji sampel.

"Batuk Omicron, batuk Delta, batuk flu, batuk Alpha, tidak bisa dibedakan. Jangan terpengaruh dengan isu kalau Omicron batuknya ringan, kalau Delta kering, semua gejala hampir sama. Oleh karena itu, di era pandemi ini, begitu muncul gejala wajib untuk di-swab karena kita enggak bisa bedakan ini COVID atau bukan," katanya.

Varian Omicron juga disebut tidak memiliki gejala penurunan kemampuan untuk mencium. Padahal, banyak pasien yang mengalami anosmia. Hanya saja, masalah ini tidak muncul saat awal terjadinya infeksi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Para ahli enggak pernah menyatakan Omicron enggak alami anosmia, banyak juga yang mengalaminya. Gejala semua bisa mirip, baik Delta maupun Omicron. Munculnya anosmia bisa kapan saja, ada yang dari awal gejala muncul tapi ada juga yang baru di hari kelima," jelas Ronald.

Akan tetapi, ia mengakui Omicron lebih menular dibanding varian Delta. Namun, dengan lebih banyak kasus yang muncul, angka rawat inap pun semakin tinggi. Spektrum derajat infeksi Omicron juga beragam, bisa tanpa gejala, ringan, perlu rawat inap, hingga kematian. Meskipun berdasarkan data awal Omicron lebih ringan, virus ini masih berbahaya terhadap populasi rentan seperti orang lanjut usia, pemilik komorbid, dan lainnya.

"Selain vaksinasi, menerapkan protokol kesehatan sangat penting untuk menurunkan transmisi, apapun variannya," kata Ronald.

Baca juga:

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Usai Lebaran Kasus Covid-19 di Kabupaten Tangerang Melonjak, 191 Kasus Varian Omicron

28 hari lalu

Pengunjung memadati kawasan wisata Pantai Pasir Putih di PIK 2, Kabupaten Tangerang, Banten, Sabtu 2 Juli 2022. Objek wisata alternatif tersebut kembali dibuka setelah sempat tutup sementara akibat COVID-19. ANTARA FOTO/Fauzan
Usai Lebaran Kasus Covid-19 di Kabupaten Tangerang Melonjak, 191 Kasus Varian Omicron

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, penambahan kasus Covid-19 tersebut tersebar di 10 kecamatan.


Kasus Covid 19 Mulai Naik, Jokowi: Tak Perlu Sikapi Berlebihan

45 hari lalu

Presiden Joko Widodo menyampaikan keterangan pers terkait kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Istana Negara, Jakarta, Jumat 30 Desember 2022. Pemerintah memutuskan untuk mencabut kebijakan PPKM per 30 Januari 2022 berdasarkan kajian-kajian terkait pandemi COVID-19 di Indonesia yang semakin terkendali. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Kasus Covid 19 Mulai Naik, Jokowi: Tak Perlu Sikapi Berlebihan

Presiden Jokowi menyatakan kenaikan kasus Covid-19 saat ini tak perlu disikapi secara berlebihan.


Ketahui Gejala Covid-19 Subvarian Arcturus, Bagaimana Menangkalnya?

46 hari lalu

ilustrasi - Dokter memegang botol ampul kaca mengandung sel molekul virus corona Covid-19 asal Inggris yang telah mengalami mutasi RNA menjadi varian baru. (ANTARA/Shutterstock/pri.)
Ketahui Gejala Covid-19 Subvarian Arcturus, Bagaimana Menangkalnya?

Kasus virus subvarian Covid-19 Arcturus telah ditemukan di Indonesia. Apa gejala dan bagaimana mengantisipasinya?


Update Covid-19 Indonesia Ahad 16 April 2023, Kasus Aktif Tembus 9 Ribu

47 hari lalu

Omicron BF.7 . Shutterstock
Update Covid-19 Indonesia Ahad 16 April 2023, Kasus Aktif Tembus 9 Ribu

Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia per hari ini, Ahad 16 April 2023 tembus 9 ribu.


Gelombang Covid-19 Kembali Hantui Asia, Angka Kasus Naik Lagi

50 hari lalu

Sejumlah alat kesehatan yang sudah tidak digunakan di Rumah Sakit Darurat COVID (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Jumat 31 Maret 2023. RSDC Wisma Atlet Kemayoran resmi ditutup pada Jumat (31/3/2023), setelah pertama kali merawat pasien Covid-19 pada 23 Maret 2020. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Gelombang Covid-19 Kembali Hantui Asia, Angka Kasus Naik Lagi

Indonesia dan Singapura mencatatkan kenaikan kasus Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir.


Covid-19 Varian Arcturus, Bukti Pandemi Belum Usai

1 April 2023

Ilustrasi Omicron
Covid-19 Varian Arcturus, Bukti Pandemi Belum Usai

Epidemiolog menyebut penularan varian Arcturus atau XBB 1.16 masih sama dengan varian sebelumnya. Tetap patuhi protokol kesehatan.


Tetap Waspadai Gejala Covid-19 Meski Tak Terlalu Berbahaya

21 Maret 2023

Ilustrasi wanita batuk. Freepik.com/Jcomp
Tetap Waspadai Gejala Covid-19 Meski Tak Terlalu Berbahaya

Dokter mengatakan gejala COVID-19 pada populasi umum saat ini tak seberat sebelumnya. Tapi masyarakat masih tetap harus waspada.


Dinkes DKI Catat 34 Pasien Terinfeksi Covid-19 Varian Orthrus, Kasus Pertama November 2022

28 Februari 2023

Ilustrasi virus Corona atau Covid-19. Shutterstock
Dinkes DKI Catat 34 Pasien Terinfeksi Covid-19 Varian Orthrus, Kasus Pertama November 2022

Dinkes DKI mencatat ada 34 orang yang terinfeksi Covid-19 varian Orthrus Omicron. Kasus pertama ditemukan pada November 2022.


Kondisi Terkini Covid-19 Varian Kraken dan Orthrus di Indonesia Menurut Kemenkes

21 Februari 2023

Warga melakulan pemeriksaan kesehatan sebelum mendapatkan suntikan dosis keempat atau booster kedua vaksinasi Covid-19 di Blok A Kantor Wali Kota Jakarta Timur, Selasa, 24 Januari 2023. Pelaksanaan vaksinasi ini dilaksanakan serentak di sejumlah puskesmas kelurahan dan kecamatan di Jakarta Timur.TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Kondisi Terkini Covid-19 Varian Kraken dan Orthrus di Indonesia Menurut Kemenkes

Per Senin 20 Februari 2023, Kementerian Kesehatan melaporkan telah menemukan seluruhnya enam kasus positif Covid-19 Varian Kraken di Indonesia.


Dengan Serbuk Hirup Ini, Tikus dan Monyet Aman dari Covid-19

13 Februari 2023

Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati ilustrasi virus di luar pusat sains regional di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Oldham, Inggris, 3 Agustus 2020. [REUTERS/Phil Noble]
Dengan Serbuk Hirup Ini, Tikus dan Monyet Aman dari Covid-19

Sebuah serbuk hirup adhesif yang bisa berubah menjadi gel teruji mampu mencegah tikus dan monyet terinfeksi virus corona penyebab Covid-19