Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Asuransi untuk Penyakit Kronis, Perlukah?

Reporter

image-gnews
Ilustrasi asuransi. Pixabay
Ilustrasi asuransi. Pixabay
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat Indonesia sudah mendapat jaminan dari negara melalui BPJS Kesehatan. Tetapi, tidak semua jenis perawatan ditanggung penuh, termasuk untuk penyakit kritis seperti kanker. Jadi, perlukah memiliki asuransi tambahan?

Saat ini ada batasan-batasan jaminan sosial untuk layanan perawatan kanker, di mana tidak semua perawatan ataupun obat-obatan dijamin. Masyarakat pun mulai menyadari kondisi tersebut sehingga minat terhadap asuransi kesehatan swasta bertambah. Susatyo P. Widodo dari Willis Re Indonesia mengatakan literasi aspek finansial dari perawatan kanker sangat penting agar dapat mengurangi dampak finansial secara negatif dari diagnosis maupun perawatan kanker ketika terkena penyakit tersebut.

"Sangat penting buat kita semua untuk punya program dari salah satu penyakit kritis, seperti kanker, karena dengan asuransi penyakit kritis ini begitu kita didiagnosa maka uangnya akan keluar langsung dalam jumlah yang kita sepakati dengan pihak asuransi," ujar Susatyo dalam webinar Yayasan Kanker Indonesia pada Selasa, 22 Februari 2022.

Susatyo menjelaskan saat ini tidak semua rumah sakit bisa menerima dua asuransi kesehatan yang berbeda, yakni BPJS dan asuransi swasta, sebab terbentur peraturan yang tidak saling beririsan sehingga akan sulit untuk membagi pembayaran antara BPJS dan asuransi swasta.

"Kesulitan kita kalau pakai dua asuransi kesehatan yang sama adalah terbentur dengan aturan. Aturan ini sangat rinci, antara BPJS dan swasta, benefitnya enggak sinkron. Kalau kita beli asuransinya untuk kanker akan lebih murah dibanding dengan yang mengkover semua penyakit kayak ada jantung dan lainnya," jelasnya.

Ia juga memberikan beberapa saran dalam memilih asuransi kesehatan. Pertama yang harus diperhatikan adalah asuransi tersebut sudah terdaftar dalam asosiasi asuransi jiwa dan memiliki izin beroperasi. Selain itu, calon pengguna asuransi juga wajib melihat secara jelas dan seksama apa saja keuntungan yang didapat dari asuransi kesehatan yang akan dipilih.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Mungkin ada yang trauma dengan beberapa kasus lalu, kalau saran saya lihat financial situation-nya mereka, ada berapa ketentuannya," ujar Susatyo.

Asuransi juga sebaiknya dimulai sedini mungkin. Pilih juga asuransi yang secara spesifik menanggung masalah-masalah kesehatan yang kemungkinan besar akan dialami di masa mendatang.

"Semakin tinggi risikonya semakin mahal, semakin banyak penyakitnya semakin mahal. Makanya kita harus spesifik, kalau misal risiko kita terhadap kanker sangat tinggi karena ada riwayat keluarga, maka kita ambil uang perlindungan sebesar mungkin. Kanker itu penyakit yang sangat besar dampaknya terhadap finansial, baik terhadap kita atau keluarga," katanya.

Baca juga: Awas, Pria Juga Bisa Kena Kanker Payudara

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jalan Kaki dan Naik Tangga Bantu Kurangi Risiko Penyakit di Tubuh

1 hari lalu

Ilustrasi wanita jalan kaki. Freepik.com/Yanalya
Jalan Kaki dan Naik Tangga Bantu Kurangi Risiko Penyakit di Tubuh

Aktivitas jalan kaki dan menaiki tangga adalah gaya hidup yang baik bisa mengurangi risiko penyakit bagi tubuh.


Dua Orang Dekat Pangeran William Mengidap Kanker, Ini 7 Jenis Kanker Mematikan di Dunia

1 hari lalu

Pangeran William dan Kate Middleton terlihat bersama pada Senin, 11 Maret 2024 usai operasi perut yang dilakukan Putri Wales , Januari lalu. Foto: Bruce Bennet via Daily Mail.
Dua Orang Dekat Pangeran William Mengidap Kanker, Ini 7 Jenis Kanker Mematikan di Dunia

Kanker jadi penyebab kematian paling tinggi di dunia setelah jantung dan stroke, dua orang dekat Pangeran William terkena penyakit itu.


3 Fakta Kanker Karena Faktor Keturunan, Cara Mendeteksi dan Tips Mencegahnya

1 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Wikipedia
3 Fakta Kanker Karena Faktor Keturunan, Cara Mendeteksi dan Tips Mencegahnya

Ada sejumlah cara untuk mengetahui apakah Anda memiliki gen kanker yang diwariskan atau tidak.


Muncul ke Publik Pertama Kali, Raja Charles III Siap Hadiri Acara Paskah

1 hari lalu

Jenis kanker yang diidap Raja Charles belum diungkap. Sel kanker itu ditemukan saat Raja menjalani pengobatan pembesaran prostat baru-baru ini. Namun, menurut kabar, kanker yang diderita Raja Charles bukan kanker prostat. REUTERS/Toby Melville
Muncul ke Publik Pertama Kali, Raja Charles III Siap Hadiri Acara Paskah

Istana Buckingham mengkonfirmasi Raja Charles III bersama Camila akan menghadiri acara paskah pada 31 Maret 2024.


5 Pesohor Yang Mengidap Kanker Seperti Kate Middleton

2 hari lalu

Kylie Minogue. AP/Shizuo Kambayashi
5 Pesohor Yang Mengidap Kanker Seperti Kate Middleton

Kate Middleton menambah jumlah pesohor yang mengalami kanker.


Ayah dan Istri Sakit Kanker, Sejarawan Komentari Kondisi Pangeran William

2 hari lalu

Pangeran William menemani Putri Charlotte, dan Pangeran Louis menghadiri acara penyambutan bagi murid baru di Lambrook School, Berkshire, Inggris, 7 September 2022. Keluarga tersebut telah pindah ke Adelaide Cottage di Windsor Home Park, yang terletak di sebelah timur Kastil Windsor dan di wilayah Berkshire di Inggris. Jonathan Brady/Pool via REUTERS
Ayah dan Istri Sakit Kanker, Sejarawan Komentari Kondisi Pangeran William

Pangeran William mengkhawatirkan kondisi ayah, istri dan anak-anaknya, namun dia diprediksi sangat tabah.


5 Tanda Anda Harus Jalani Kolonoskopi sebelum Berumur 45 Tahun

3 hari lalu

Ilustrasi kanker usus besar. shutterstock
5 Tanda Anda Harus Jalani Kolonoskopi sebelum Berumur 45 Tahun

Dengan kenaikan kasus kanker kolorektal pada orang muda, mereka yang berusia di bawah 45 tahun pun disarankan melakukan kolonoskopi.


3 Gejala Umum Kanker Ginjal, Penting untuk Deteksi Dini

3 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
3 Gejala Umum Kanker Ginjal, Penting untuk Deteksi Dini

Ada tiga gejala yang perlu diwaspadai terkait kanker ginjal. Pasalnya, kebanyakan pasien tak merasakan gejala sehingga penting mengetahui tandanya.


4 Tahun Lalu Ibunda Jokowi Berpulang, Ini Nasihat Sudjiatmi Notomiharjo untuk Putranya

3 hari lalu

Joko Widodo atau Jokowi berfoto bersama ibunya, Sudjiatmi Notomihardjo, di Jakarta Selatan, Kamis, 20 September 2012. Ibunda Presiden Jokowi, Sudjiatmi Notomihardjo, meninggal di Solo pada Rabu, 25 Maret 2020 pukul 16.45 WIB. Dok TEMPO/Dhemas Reviyanto
4 Tahun Lalu Ibunda Jokowi Berpulang, Ini Nasihat Sudjiatmi Notomiharjo untuk Putranya

Tepat 4 tahun lalu, ibu Jokowi meninggal dunia di usia yang ke-77 karena penyakit kanker


Mengenal Multiple Myeloma, Kanker Darah yang Menyerang Sel Plasma

4 hari lalu

Dr. dr. Jeffry Beta Tenggara Sp.PD-KHOM dalam edukasi bertajuk Webinar Awam Untuk Tingkatkan Kesadaran Akan Penyakit Multiple Myeloma oleh Johnson & Johnson Indonesia bekerja sama dengan Yayasan Kanker Indonesia dan dihadiri oleh sekitar 80 peserta pada Sabtu 23 Maret 2024/Johnson & Johnson
Mengenal Multiple Myeloma, Kanker Darah yang Menyerang Sel Plasma

Multiple myeloma juga dikenal sebagai kanker darah terbanyak di dunia setelah leukemia.