Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kenali Gejala Tipes, Demam Tinggi hingga Muncul Ruam

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Ilustrasi wanita sakit. shutterstock.com
Ilustrasi wanita sakit. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tipes atau demam tifoid adalah penyakit yang umum terjadi di Indonesia. Orang dewasa maupun anak-anak bisa mengalaminya. Penyakit ini tidak bisa disepelekan. Apabila dibiarkan bisa berakibat fatal. Sehingga penting bagi Anda untuk mengenali gejala-gejala penyakit tipes.

Melansir dari WebMD, tipes adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella enterica serotype typhi atau Salmonella typhi. Bakteri tersebut berasal dari makanan atau minuman yang dikonsumsi seseorang.

Gejala tipes baru akan muncul setelah masa inkubasi bakteri selesai. Masa inkubasi adalah rentang waktu sejak pertama kali bakteri menyerang melalui makanan atau minuman yang dikonsumsi. Umumnya, gejala akan muncul pada 7-14 hari pasca terpapar bakteri.

Sedangkan gejala muncul paling lambat yaitu dalam waktu 30 hari kemudian. Namun, apabila kekebalan tubuh melemah, maka gejala paling cepat dapat muncul sekitar tiga hari setelah terpapar.

Orang-orang sering menganggap tipes adalah sebuah penyakit. Faktanya, tipes merupakan kondisi yang menandakan seseorang terinfeksi bakteri Salmonella typhi. Untuk mengetahui seseorang mengalami tipes, berikut adalah gejala-gejala yang muncul menurut WebMD:

  • Nafsu makan menurun
  • Sakit kepala
  • Nyeri tubuh yang hebat
  • Demam tinggi
  • Badan menjadi lesu
  • Mengalami diare
  • Mual hingga muntah

Mengutip Medical News Today, dua gejala utama pada seseorang yang mengalami sakit tipes adalah demam dan ruam. Pada saat demam, seseorang akan mengalami peningkatan suhu yang terus meningkat secara bertahap hingga mencapai 39-40 derajat Celcius.

Sedangkan ruam yang dialami oleh pasien berupa bintik-bintik berwarna merah mawar. Ruam tersebut biasanya terdapat di bagian leher dan perut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

India, Pakistan, dan Mesir dikenal sebagai negara yang berisiko tinggi masyarakatnya terkena tipes. Sedangkan di seluruh dunia, tipes dialami oleh lebih dari 21 juta orang setiap tahunnya. Dari jumlah tersebut, sekitar 200 ribu orang meninggal.

Pada beberapa kasus serius dan sulit diobati, tipes mengakibatkan usus seseorang menjadi berlubang. Kondisi tersebut bisa mengakibatkan peritonitis, infeksi jaringan yang melapisi bagian dalam perut. Meskipun jarang terjadi, namun kondisi ini berakibat fatal hingga kematian.

Satu-satunya pengobatan yang efektif adalah pemberian antibiotik. Jenis antibiotik yang umum digunakan adalah Ciprofloxacin dan Ceftriaxone. Selain antibiotik, seseorang yang terinfeksi direkomendasikan untuk rehidrasi dengan minum air putih yang cukup.

Terdapat beberapa infeksi lain yang disebabkan oleh bakteri sejenis, yaitu paratifoid. Infeksi ini disebabkan oleh Salmonella enterica. Gejalanya mirip tipus namun tidak berakibat fatal. 

RISMA DAMAYANTI

Baca juga: Penyebab Sakit Tipes Begini Proses Penularannya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

9 jam lalu

Ilustrasi anak minum obat. shutterstock.com
Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

Berikut saran memberikan obat demam pada anak sesuai dosis dan usia serta agar tak dimuntahkan lagi.


Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

9 jam lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Pavel Danilyuk
Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda


Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

23 jam lalu

Ilustrasi anak minum obat. shutterstock.com
Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

Parasetamol dapat diberikan ketika suhu anak 38 derajat Celcius ke atas atau sudah merasakan kondisi yang tidak nyaman.


Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

2 hari lalu

Kolam terapi ikan di Setu Babakan, Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan, dibuka gratis untuk masyarakat mulai Selasa (25/8/2020).(ANTARA/HO-Kominfotik Jakarta Selatan)
Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

Terapi ikan bisa menghilangkan sel kulit mati, namun dapat berbahaya jika kebersihan kolam tidak terjaga.


Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

9 hari lalu

Ilustrasi pria menggunakan ponsel di toilet. buzznigeria.com
Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

Penelitian menyebut kebiasaan main ponsel di toilet tentu saja tidak baik karena membuat tubuh lebih mudah terpapar bakteri dan kuman berbahaya.


Komplikasi dan Cara Pencegahan HFMD, Potensi Tinggi Menular Selama Libur Lebaran 2024

10 hari lalu

Ilustrasi cuci tangan. pixabay.com
Komplikasi dan Cara Pencegahan HFMD, Potensi Tinggi Menular Selama Libur Lebaran 2024

Hand, foot, and mouth disease (HFMD) atau flu Singapura yang menyerang selama libur Lebaran 2024 sebabkan komplikasi penyakit lain. Ini pencegahannya


Gejala dan Penyebab HFMD yang Kasusnya Meningkat Selama Libur Lebaran

10 hari lalu

Flu Singapura.
Gejala dan Penyebab HFMD yang Kasusnya Meningkat Selama Libur Lebaran

Flu Singapura atau HFMD mengalami peningkatan selama mudik atau libur Lebaran 2024. Apa gejala dan penyebab dari penyakit ini?


Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

12 hari lalu

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

Masyarakat diminta mewaspadai penyakit kronis yang bisa timbul kembali di masa Lebaran karena tidak dikontrol seperti saat berpuasa.


WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

13 hari lalu

Ilustrasi hepatitis. Shutterstock
WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

Hepatitis B menyebabkan 83 persen kematian dan hepatitis C menyumbang 17 persen di dunia.


Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

14 hari lalu

Ilustrasi monyet peliharaan. AP/Rajesh Kumar Singh
Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada