Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Batuk Pilek karena Fenomena Aphelion? Begini Penjelasan Pakar

Reporter

image-gnews
Ilustrasi anak sakit flu/pilek. Shutterstock.com
Ilustrasi anak sakit flu/pilek. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Fenomena aphelion disebut membuat banyak orang terserang batuk dan pilek. Aphelion merupakan istilah yang digunakan ketika posisi bumi berada pada titik terjauh dari matahari.

Hal ini tentu saja menjadi pertanyaan di tengah pandemi Covid-19 yang masih tinggi. Profesor Husin Alatas, Guru Besar IPB University Bidang Fisika Teori sekaligus pengajar mata kuliah Fisika Sistem Kompleks pada Program Studi Sarjana (S1) Fisika, menjelaskan secara ilmiah untuk memverifikasi berita yang beredar.

Husin menjelaskan setiap tahun posisi aphelion bumi berlangsung pada kisaran awal Juli dan di 2022 ini diperkirakan akan jatuh pada 4 Juli. Titik perihelion dicapai bumi pada 4 Januari 2022.

"Apabila dibandingkan dengan rata-rata jarak antara bumi dengan matahari, maka penyimpangan titik aphelion hanya 1,68 persen, demikian juga dengan titik perihelion. Hal ini bersesuaian dengan nilai eksentrisitas orbit bumi yang bernilai 0,01671 atau dengan kata lain orbit bumi pada hakikatnya hampir berupa lingkaran," ujarnya, dikutip dari laman resmi IPB.

Husin melanjutkan apabila efek yang ditimbulkan oleh kemiringan poros rotasi bumi dibandingkan terhadap bidang orbit sebesar 23 derajat, yang menimbulkan perbedaan musim antara bumi bagian Utara dan Selatan, maka efek dari aphelion dan perihelion praktis relatif sangat kecil terhadap cuaca di bumi.

“Oleh karena itu, cuaca ekstrem yang dapat menimbulkan dampak bagi kesehatan, seperti munculnya gejala batuk dan pilek, kecil kemungkinannya disebabkan oleh kedua posisi bumi dari matahari tersebut,” kata Sekretaris Eksekutif Center for Tranadisciplinary and Sustainability Sciences (CTSS) IPB University ini.

Menurutnya, pemanasan global tampaknya berpeluang lebih memberikan dampak yang signifikan bagi terjadinya kondisi cuaca ekstrem belakangan ini. Fenomena aphelion hanya berlangsung sangat singkat dan untuk 2022 ini aphelion akan terjadi pada 4 Juli 2022 pukul 14.10 WIB.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jarak antara bumi dengan jarak matahari mencapai 152.098.455 kilometer. Sementara, perihelion terjadi pada 4 Januari pukul 13.52 WIB dengan jarak bumi dan matahari mencapai 147.105.052 kilometer.

“Secara fisik sulit untuk merasakan efek dari posisi aphelion dan perihelion mengingat penyimpangan intensitas energi matahari yang sampai ke bumi dibanding dengan rata-rata tahunan hanya berkisar 3,5 persen saja,” tambah Husin.

Aphelion dan perihelion merupakan dinamika rutin alam yang terkait dengan orbit bumi yang berbentuk elips. Oleh karena itu, tidak perlu diposisikan sebagai sebuah fenomena yang berdampak negatif bagi kesehatan yang dapat dimunculkan pada dinamika cuaca. Kedua posisi istimewa bumi tersebut secara praktis berdampak relatif kecil dibanding kondisi rata-rata sehingga kecil peluangnya untuk menimbulkan perubahan cuaca ekstrem.

“Menghindari hoaks terkait fenomena alam yang dikaitkan dengan kondisi buruk tertentu perlu dilakukan dengan mengupayakan sikap kritis dan skeptis dan bersandar pada sains yang benar dan bukan pada pseudo-sains,” tutur Husin.

Baca juga: Bukan Hanya Batuk Kering, Kenali Macam Gejala Varian Omicron

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Atmosfer Bergejolak, BMKG Minta Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan

14 jam lalu

Ilustrasi gelombang Rossby. Aasnova.org
Atmosfer Bergejolak, BMKG Minta Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan

BMKG mendeteksi faktor-faktor atmosfer pemicu kenaikan curah hujan di berbagai wilayah. Masyarakat harus mewaspadai cuaca ekstrem.


Yang Dilakukan Tasya Kamila bila Anak Batuk Pilek, Bisa Ditiru

1 hari lalu

Tasya Kamila dan Randi Bachtiar bersama dua anaknya merayakan Lebaran 2023 di Hartford, Connecticut, Amerika Serikat. Foto: Instagram/@tasyakamila
Yang Dilakukan Tasya Kamila bila Anak Batuk Pilek, Bisa Ditiru

Tasya Kamila punya kiat sendiri untuk mengatasi batuk pilek pada anak-anaknya di rumah yang dapat ditiru oleh orang tua lainnya.


Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

1 hari lalu

Momen saat kereta melewati kucuran air akibat banjir di stasiun kereta bawah tanah di New York, AS, 1 September 2021. Banjir langsung melumpuhkan stasiun jaringan kereta bawah tanah karena air mengalir masuk hingga membanjiri stasiun. Twitter
Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.


Hujan Badai Merusak Atap Lantai 4 RS Bunda Margonda Depok, Sejumlah Pasien Harus Dievakuasi

6 hari lalu

Kapolres Metro Depok Kombes Arya Perdana saat meninjau RS Bunda Margonda yang atap dan plafonnya rusak diterjang angin kencang, Rabu, 17 April 2024. Foto Humas Polres Metro Depok
Hujan Badai Merusak Atap Lantai 4 RS Bunda Margonda Depok, Sejumlah Pasien Harus Dievakuasi

Hujan badai pada Rabu petang merusak atap dan plafon lantai 4 RS Bunda Margonda Depok. Tidak ada korban luka ataupun jiwa dalam peristiwa ini.


Pemerintah Imbau WNI di Dubai untuk Waspada Selama Banjir dan Cuaca Ekstrem

6 hari lalu

Gambaran umum banjir akibat hujan lebat di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Amr Alfiky
Pemerintah Imbau WNI di Dubai untuk Waspada Selama Banjir dan Cuaca Ekstrem

Kementerian Luar Negeri mengimbau WNI di Dubai untuk waspada selama cuaca ekstrem dan banjir di beberapa titik kota tersebut.


Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Apa Saja Penyebabnya?

7 hari lalu

Tangkapan layar peta Siklon Tropis Freddy pada Selasa, 7 Februari 2023. Siklon tropis ini berada di Samudera Hindia selatan Bali. (ANTARA/HO-BMKG)
Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Apa Saja Penyebabnya?

Sejumlah fenomena atmosfer dikhawatirkan memicu cuaca ekstrem selama sepekan ke depan.


Pemicu Orang Kebelet BAB saat Sedang Belanja

9 hari lalu

Ilustrasi seorang pria berbelanja. .scarborough.com
Pemicu Orang Kebelet BAB saat Sedang Belanja

Jangan malu dan sungkan bila tiba-tiba kebelet BAB ketika sedang belanja. Pakar menjelaskan fenomena tersebut.


Penjelasan Badai Langka yang Tewaskan 7 Orang di Cina, 3 Terlempar dari Apartemen

11 hari lalu

Seorang bayi diselamatkan saat jendela di unit apartemen itu jebol karena cuaca ekstrem yang terjadi di Jiangxi, Cina, pada 31 Maret 2024. Badai langka itu menewaskan 7 orang, 3 di antaranya karena terlontar ke luar dari unit apartemennya. Foto/instagram
Penjelasan Badai Langka yang Tewaskan 7 Orang di Cina, 3 Terlempar dari Apartemen

Kekuatan angin yang terjadi sampai setara hurikan atau tornado Kategori 1 di lautan. Badai ini menjadi langka karena terjadi di Jiangxi yang daratan.


BMKG Ingatkan Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan

13 hari lalu

Warga naik perahu, delman, atau berjalan kaki menembus banjir di Jalan Raya Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 12 Januari 2024. Luasnya wilayah terdampak banjir yang merendam Kecamatan Dayeuhkolot, Bojongsoang, dan Baleendah, dengan tinggi muka air rata-rata diatas satu meter membuat proses evakuasi dan penyaluran bantuan berjalan lambat serta kurang mereta. Hujan lebat di wilayah Bandung Raya membuat semua sungai meluap dan merendam ribuan rumah disejumlah kecamatan di Kabupaten Bandung, juga menyebabkan banjir bandang dan tanah longsor di beberapa wilayah. TEMPO/Prima mulia
BMKG Ingatkan Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan

BMKG tetapkan 21 daerah berstatus waspada untuk menghadapi cuaca ekstrem dan potensi bencana hidrometeorologi.


BMKG Peringatkan Pemudik Potensi Cuaca Ekstrem di Cilacap, Boyolali dan Pemalang

16 hari lalu

Foto udara kendaraan bermotor terjebak kemacetan karena banjir  menggenangi jalur utama pantura Semarang-Surabaya di Jalan Kaligawe Raya, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, 6 April 2024. Pada H-4 Lebaran, jalan utama pemudik yang melalui jalur tersebut dari barat atau wilayah Jawa barat dan DKI Jakarta menuju ke arah timur atau wilayah Demak, Pati, Kudus, Jepara hingga Surabaya maupun sebaliknya tergenang banjir setinggi sekitar 10-30 cm karena intensitas hujan tinggi pada Jumat kemarin sehingga menyebabkan ketersendatan arus lalu lintas. ANTARA/Aji Styawan
BMKG Peringatkan Pemudik Potensi Cuaca Ekstrem di Cilacap, Boyolali dan Pemalang

BMKG memperingatkan potensi cuaca ekstrem di Jawa Tengah, yaitu Cilacap, Boyolali, Pemalang dan sekitarnya.