Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Monolog Memukau ala Michele Bravi di Mola Chill Fridays

image-gnews
Michele Bravi di Mola Chill Fridays, Jumat malam, 25 Februari 2022.
Michele Bravi di Mola Chill Fridays, Jumat malam, 25 Februari 2022.
Iklan

INFO GAYA - Di panggung yang luas dengan latar belakang layar berwarna biru laut dan merah darah. Tiga pemusik di balik piano, turntable, dan gitar, berdiri di antara pendar pelita. Di tengah panggung, Michele Bravi yang mengenakan setelan hitam, langsung mengalunkan lirik yang rapat.

La geografia del buio. È una stanza dipinta di nero. Un mare d'ansia dove annega il pensiero Io ti parlavo ma in realtà non,” ucapnya lirih. Lagu berjudul La Promessa Dell’Alba itu kira-kira bercerita tentang dua orang yang berada di dalam ruangan yang kelam, di mana kecemasan mengenggelamkan pikiran. Berharap fajar datang, namun perbincangan panjang terus bergulir mengenai berbagai hal.

Menyajikan lirik ini, Bravi seolah sedang mementaskan monolog. Ia mengucapkan syair seperti bercerita, namun penuh alunan. Sesekali tubuhnya meliuk, kemudian bersimpuh saat ia menggambarkan keterpurukan. Menonton penampilan Bravi sepanjang kira-kira 1 jam, layaknya melihat pertunjukan teater. Desain dan tata cahaya panggung kian menunjang suasana tersebut.

Bravi, memang menyiapkan dirinya menjadi penampil yang naik ke panggung untuk bercerita. Bukan sekadar bernyanyi memamerkan keindahan bunyi. Dengan timbre yang parau, ia berhasil membawa kita ikut merasakan pedih, kelam, bahkan kegalauan saat ia membawakan liriknya.

“Saat saya tampil, saya memang seperti membawakan cerita. Saat menyiapkan sebuah konser, satu hal yang awal dipikirkan adalah pengalaman macam apa yang akan diberikan kepada orang yang datang menonton. Jadi, saya selalu senang berbagi pengalaman itu dengan penonton,” ucap pemuda kelahiran 27 tahun lalu itu.

Keunikan Bravi inilah yang menjadikannya juara X Factor Italia pada 2013. Ajang tersebut memang mencari penghibur yang memiliki ‘sesuatu’ atau ‘faktor x’. Bukan sekadar keindahan suara seperti ajang kompetisi lainnya. Bravi yang saat kecil sering diajak ayahnya melihat pertunjukan opera, boleh jadi telah memahami seperti apa pertunjukan mesti dihadirkan kepada penonton.

Musik, kata Bravi, telah hadir dalam hidupnya sejak kecil. Sesekali bernyanyi dan merekamnya melalui turntable milik orang tuanya di rumah. Memasuki usia pubertas, suaranya yang soprano berubah menjadi besar dan parau. “Seperti suara orang tua berusia 70 tahun yang perokok berat,” ucapnya.

Hal ini sempat membuatnya berhenti dengan musik. Ia bahkan membenci suara nyanyian dalam kamar mandi. Namun, pada akhirnya Bravi kembali bernyanyi sampai akhirnya membawa dirinya ke panggung X Factor, bahkan berbagai panggung besar lainnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun Bravi belum pernah tampil di Asia, apalagi Indonesia. “Saya ingin sekali bisa konser di sana suatu saat nanti,” katanya. Padahal, ia punya salah satu lagu yang cukup hits, Nero Bali, yang sangat jelas menyebut Pulau Bali, dan sayangnya tidak dibawakan pada penampilannya di Mola. Sekadar informasi, Mola telah hadir di Italia. Tak heran, kehadiran Bravi dipastikan sangat menghibur masyarakat di sana.

Di panggung Mola, Bravi membawakan 11 lagu. Semuanya tentu dalam bahasa Italia. Mayoritas lagu tersebut, seperti La Promessa Dell’Alba yang menjadi pembuka, lalu Maneggiami Con Cura, atau La Vita Breve Dei Coriandoli, adalah sekumpulan lagu dengan tempo lambat. Namun, semua lagu tersebut dibangun oleh syair yang panjang. Tidak seperti lazimnya bagian tubuh sebuah lagu pop yang memiliki refrain atau chorus, kita akan kesulitan mencarinya pada karya Bravi.

Bravi memang ingin bercerita dalam setiap lagunya. Maka menarik jika dapat mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menulis semua lagu tersebut. “Cara saya menulis lagu tidak pernah konsisten. Ada yang selesai hanya sepanjang siang, ada juga yang membutuhkan waktu hingga 8 bulan. Jadi, ada yang cepat, yang pasti saya sering menulis lagu,” katanya.

Proses kreatif tersebut, setidaknya telah menjadi sajian yang menarik. Dan beruntung, setelah 10 lagu yang membuat penonton merenung karena mendengarkan berbagai cerita dari Bravi, akhirnya pada penutup ia menyajikan keceriaan melalui lagu Falene. Aslinya, single yang dirilis pada Juni 2021 ini menggandeng Sophie and The Giants, musisi Inggris yang baru kali pertama bernyanyi dalam bahasa Italia.

Racikan irama dansa latin yang membalut Falene dipastikan membuat kita bergoyang. Untuk lebih jelasnya, tentu dapat melihatnya langsung di Mola. Dan, pastikan selalu menyaksikan Mola Chill Fridays setiap Jumat malam yang menghadirkan berbagai musisi dari bermacam genre. (*)

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

4 jam lalu

Pandangan umum gerbang kota Porta Garibaldi, setelah pemerintah Italia memberlakukan lockdown di utara negara itu, di Milan, Italia, Ahad, 8 Maret 2020. Karantina diberlakukan setelah jumlah kasus virus corona melonjak 25% dalam periode 24 jam menjadi 7.375, sementara kematian naik 57% menjadi 366. REUTERS/Flavio Lo Scalzo
Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

Kebijakan melarang piza dan es krim tengah malam pernah ada satu dekade lalu, tapi ditentang warga Milan sehingga aturan ini ditinggalkan.


Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

7 jam lalu

Suasanan Venesia di Italia. Unsplash.com/Andreas M
Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

Kamis ini, yang merupakan hari libur di Italia, pengunjung Venesia diharuskan membeli tiket masuk seharga Rp87 ribu. Tidak berlaku untuk tamu hotel.


Danau Como Dilanda Overtourism, Tarif Khusus untuk Pengunjung Harian sedang Dipertimbangkan

5 hari lalu

Danau Como, Italia. Unsplash.com/Lewis J Goetz
Danau Como Dilanda Overtourism, Tarif Khusus untuk Pengunjung Harian sedang Dipertimbangkan

Pemerintah sekitar Danau Como berencana meniru Venesia, yang menerapkan biaya khusus untuk pengunjung harian


Pemandian Kuno Caracella di Roma Kembali Berair setelah 1.000 Tahun, jadi Daya Tarik Turis

6 hari lalu

Reruntuhan Pemandian Kuno Caracella di Roma, Italia (Pixabay)
Pemandian Kuno Caracella di Roma Kembali Berair setelah 1.000 Tahun, jadi Daya Tarik Turis

Reruntuhan pemandian kuno ini menjadi tujuan wisata populer dan menjadi tuan rumah konser-teater di Roma.


Kemenhan Teken Kontrak Pengadaan Kapal Perang Fregat dari Italia

8 hari lalu

Dua kapal frigat FREMM rencananya akan dibangun di Indonesia dengan bantuan Fincantieri sebagai bagian transfer of technology, sedangkan empat kapal frigat FREMM akan dibangun di Fincantieri di Italia. Navalnews.com
Kemenhan Teken Kontrak Pengadaan Kapal Perang Fregat dari Italia

Kapal fregat pertama pesanan Kemenhan akan dikirimkan ke Indonesia dari Italia pada Oktober tahun ini.


Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

8 hari lalu

Ilustrasi digital nomad (Pixabay)
Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

Apa saja persyaratan untuk mendapatkan visa digital nomad di Italia atau Turki?


Kisah Orang Terkaya di Indonesia Hartono Bersaudara Beli Klub Sepak Bola Italia Como 1907 pada 2019

11 hari lalu

R. Budi Hartono dan Michael Hartono menempati posisi pertama daftar 50 Orang Terkaya di Indonesia versi Forbes dengan kekayaan sebesar USD 38,8 miliar atau Rp 555,8 triliun. Hartono Bersaudara mendapatkan sebagian besar kekayaan dari investasi di BCA. Tetapi, akar kekayaan mereka berasal dari usaha rokok Djarum yang dimulai oleh ayah mereka dan sekarang dijalankan oleh putra sulung Budi, Victor Hartono. Selain itu, kepemilikan keluarga ini juga termasuk merek elektronik populer, Polytron, dan real estate utama di Jakarta. Forbes
Kisah Orang Terkaya di Indonesia Hartono Bersaudara Beli Klub Sepak Bola Italia Como 1907 pada 2019

Klub Sepak Bola Italia, Como 1907 ternyata milik orang terkaya di Indonesia yakni Hartono Bersaudara. Bagaimana kisah pembeliannya saat itu?


Jenis-jenis Restoran di Italia dari Osteria, Trattoria hingga Ristorante

16 hari lalu

Trattoria di Italia. Unsplash.com/Marialaura Gionfriddo
Jenis-jenis Restoran di Italia dari Osteria, Trattoria hingga Ristorante

Setiap jenis restoran di Italia terdapat perbedaan dari jenis tempat usaha hingga makanannya


Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

18 hari lalu

Penjaga pantai membawa jenazah kecelakaan kapal migran yang mematikan di di pelabuhan Le Castella, Italia, 27 Februari 2023. Tim penyelamat mengatakan sebagian besar migran berasal dari Afghanistan, serta dari Iran, Somalia, Suriah, dan lainnya. REUTERS/Remo Casilli
Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

Lebih dari 1.100 migran dan pengungsi termasuk 121 anak-anak tanpa pendamping diselamatkan di lepas pantai selatan Italia dalam waktu 24 jam


Masuk Venesia Tak Bayar Pajak Turis, Wisatawan Bisa Kena Denda sampai Rp5,2 Juta

19 hari lalu

Gondola di Kanal Venesia (Pixabay)
Masuk Venesia Tak Bayar Pajak Turis, Wisatawan Bisa Kena Denda sampai Rp5,2 Juta

Venesia menerapkan pajak turis setelah kota tersebut hampir masuk dalam daftar situs warisan budaya yang terancam punah oleh PBB karena overtourism.