TEMPO.CO, Jakarta - Istilah phubbing akhir-akhir banyak diperbincangkan oleh orang-orang. Dilansir dari cambridge.org, phubbing merujuk pada aktivitas mengabaikan orang-orang lain di sekitar dan memilih fokus bermain gadget atau ponsel. Secara sederhana, kata phubbing merupakan singkatan dari phone snubbing.
Kata ini pertama kali diucapkan pada Mei 2012 ketika Adrian Mills, Direktur Agensi Periklanan McCann Group, berdiskusi dengan Susan Butler, penulis asal Amerika Serikat. Diskusi mereka terakam dalam sebuah video YouTube di channel Adrian Mills yang berdurasi 58 detik. Dalam video tersebut, mereka tampak mencoba untuk memberikan istilah atau sebutan yang pas bagi tindakan mengabaikan orang dan memilih untuk bermain ponsel.
Phubbing memiliki berbagai dampak buruk, terutama terhadap hubungan romantis. Dikutip dari Jurnal Computer in Human Behaviour, phubbing membuat hubungan pernikahan terasa tidak nyaman dan memuaskan bagi kedua belah pihak. Studi lain yang dipublikasikan dalam Jurnal Personality and Individual Differences menunjukkan bahwa pasangan yang sering melakukan phubbing memiliki kecenderungan depresi yang besar.
Selain berdampak pada hubungan phubbing juga memiliki dampak buruk terhadap kesehatan mental. Dikutip dari Journal of Applied Psychology, phubbing membuat seseorang merasa ditolak dan dieksklusi dari sebuah interaksi sosial. Selain itu, bagi para pelakunya, phubbing membuat mereka merasa bersalah. Bagi kedua belah pihak, interaksi yang mereka lalui menjadi terasa tidak berarti karena phubbing.
Meskipun memiliki dampak buruk yang cukup banyak, phubbing telah dianggap sebagai tindakan yang lumrah pada era digital ini. Dilansir dari Healthline, tingginya jumlah penggunaan ponsel membuat aktivitas phubbing menjadi dinormalisasi. Sebagaimana dilansir dari sciencedirect.com, sebuah penelitian menemukan sebanyak 17 persen orang-orang di dunia melakukan phubbing sebanyak tiga hingga empat kali sehari.
BANGKIT ADHI WIGUNA
Baca juga: Hati-hati Perilaku Phubbing Bisa Merusak Hubungan Percintaan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.