INFO GAYA - Misteri pembunuhan berantai seperti memiliki magnetnya sendiri. Begitu pula dengan kehidupan seorang agen inteligen yang terlibat di dalamnya. Selalu menarik untuk diikuti, apalagi bagi penikmat film yang selalu penasaran dengan hal-hal tak terduga, dan adegan demi adegan yang mendebarkan. Fakta-fakta baru yang muncul di setiap episodenya itulah potongan cerita yang ditunggu-ditunggu, hingga mampu menyihir penonton setianya tak beranjak.
Serial televisi Killing Eve yang memasuki musim empat, dan tayang perdana pada 28 Februari 2022 di BBC Amerika dan BBC Three, salah satu serial bergenre drama thriller. Bagi penonton yang sudah mengikuti film produksi Sally Woodwan Gentle, Lee Moris, dan Phoebe Waller-Bridge ini di musim sebelumnya, tentu sudah tak sabar menunggu kelanjutan kisah serial yang telah berakhir pada Juni 2020 (musim tiga) dan tertunda kelanjutan musim berikutnya akibat pandemi Covid-19.
Baca juga:
Killing Eve, yang mengisahkan agen inteligen Inggris M15 bernama Eve Polastri yang diperankan oleh aktris keturunan Asia Sandra Oh, diilhami dari novel “Codename: Villanelle” karya Luke Jennings. Uniknya, penulisan skenario untuk tiap musim dikerjakan oleh penulis berbeda. Jika musim ketiga adalah karya Suzanne Heathcote, serial terbaru Killing Eve musim empat ditulis oleh Laura Neal. Karya Laura ini boleh jadi akan menjadi pertaruhan klimaks yang ditunggu-tunggu, mengingat Killing Eve musim empat ini sekaligus menjadi serial yang terakhir. Lantas, apakah detektif Eve sukses menangkap pembunuh psikopat Villanelle yang diperankan oleh Jodie Comer? Jawabannya, saksikan di Mola, mulai 28 Februari 2022.
Killing Eve musim empat diawali dengan episode bertajuk “Just Dunk Me”, berdurasi 45 menit. Penonton diajak berpikir sama seperti keraguan Eve, soal ‘pertobatan’ Villanelle. Meski sang pendeta beberapa kali menanyakan, “Apakah kamu benar-benar percaya Tuhan?” jawaban Villanelle tetap sama. Dia hanya menjawab eksplisit, “Aku mempercayai orang yang mempercayai Tuhan.” Akhirnya, ritual pembaptisan Villanelle pun berlangsung. Dia membenamkan kepala dan wajahnya ke dalam air suci, sebagai tanda kelahiran kembali.
Sementara, Eve yang masih mengejar misteri pembunuhan sebelumnya, mendatangi Konstantin (diperankan Kim Bodnia) sebagai penghubung Villanelle, untuk mengorek informasi nama-nama yang dicurigai. Termasuk mendatangi petugas pemakaman, untuk mengumpulkan data tentang Rhian yang juga menjadi korban pembunuhan. Di tengah upayanya menghubungi orang-orang tersebut, Eve didatangi Carolyn (diperankan Fiona Shaw) yang bertugas sebagai Atase Kebudayaan untuk Kerajaan Inggris. Carolyn mengkhawatirkan jika anggota The Twelve akan habis dibunuh satu per satu. Eve mengalami pergulatan batin untuk menerima atau menolak misi tersebut. “Berapa pun uang yang kamu mau, aku sediakan,” ujar Carolyn membujuk.
Villanelle, selepas pembaptisan, muncul di hadapan Eve. “Aku memaafkanmu karena tak datang di hari kelahiranku kembali (pembaptisan),” ujar Villanelle. Dengan tenang Eve menjawab, “Jika kau benar-benar telah berubah, kau tak akan datang ke sini.” Nah, bagaimana perseteruan antara detektif Eve dan targetnya di episode selanjutnya? Tentu makin seru, karena serial ini akan berakhir di musim empat.
Seperti kata sang sutradara Damon Thomas, musim empat ini akan tayang dalam delapan episode. Damon berhasil menyuguhkan secara apik misteri dan kasus pelik yang menjadi tantangan Eve dalam mengungkap kasus pembunuhan berantai oleh Villanelle yang dilakukan nyaris tanpa beban dan terkesan sangat mahir. Tujuannya sederhana, mendapatkan kepuasan dan kebahagiaan dengan aksi pembunuhan yang dilakukan. Dan sudah barang tentu, tak tersentuh oleh kejaran Eve.
Karya film yang dikerjakan dengan detail, terutama untuk pengambilan adegan yang bisa menjadi kunci dalam menguak misteri pembunuhan, berujung pada apresiasi yang diberikan pada film ini. Killing Eve pun masuk dalam nominasi Best Television Series (Drama) pada ajang Golden Globes 2020, dan Jodie Fomer mendapatkan penghargaan untuk kategori Best Performance by an Actress in a Televion Series (Drama) di ajang yang sama. Sementara, Sandra Oh pada Golden Globes 2019 lebih dulu menyabet Best Performance by an Actress in a Television Series (Drama).
Killing Eve pun menuai pujian karena menampilkan tokoh antagonis bak ikon mode. Di bawah arahan desainer kostum Sam Perry, penonton dihibur dengan sosok Villanelle yang selalu tampil modis, bahkan ketika sang psikopat melampiaskan aksinya. Sebuah selingan yang menyejukkan mata, di tengah misi pembunuhan berantai yang menguras emosi. (*)