TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi Covid-19, waktunya kumpul keluarga karena lebih banyak waktu di rumah. Psikolog anak dan remaja dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, mengatakan untuk meningkatkan keeratan dan kebersamaan dengan keluarga saat pandemi Covid-19 harus dibarengi dengan menciptakan momen bersama.
"Salah satu tipsnya adalah harus ciptakan momen bersama, apapun itu. Kapan yang waktunya semua bisa kumpul, entah itu makan bersama, kruntelan sebelum tidur, atau sambil oles-oles Our in One dengan keluarga, dan lain sebagainya. Itu bisa dilakukan. Jadi, ciptakan momen rutin bersama dalam sehari dan dijadwalkan," kata Vera. "Bisa juga main bersama anak, atau nonton bareng. Jadi, targetnya enggak harus anak ngobrol. Nanti kalau dipaksa malah jadinya enggak fun aktivitasnya."
Vera menjelaskan momen kebersamaan harus diciptakan, terlebih lagi di waktu seperti saat ini, di mana keluarga lebih banyak menghabiskan waktu berkumpul di rumah. Dia mengatakan di masa seperti ini beberapa keluarga justru merasa lebih renggang dengan anggota keluarga lain. Hal itu disebabkan setiap anggota keluarga sibuk melakukan aktivitas masing-masing.
"Beberapa keluarga yang datang ke ruang praktek online juga memang banyak di tahun kedua, mulai dari tahun lalu sampai tahun ini, mulai banyak yang kayaknya setiap anggota keluarga jadi menarik diri. Jadi, asyik sendiri dengan gadget masing-masing," kata Vera.
Untuk menciptakan momen bersama keluarga, tentunya harus diperjuangkan. Vera mengimbau, meskipun orang tua memiliki kesibukan masing-masing, perjuangkanlah untuk menciptakan momen tersebut. Selain itu, usahakan melakukan momen tersebut menjadi sebuah rutinitas yang terjadwal sebab jika tidak diusahakan hal tersebut dapat berbahaya karena bisa menimbulkan jarak antar anggota keluarga.
Baca Juga:
"Ini bahaya. Jadi memang kebersamaan, kedekatan keluarga harus tetap diutamakan, harus diperjuangkan. Jangan mau dikalahkan dengan tekanan-tekanan yang ada dari luar," tuturnya.
Baca juga: Kaitan Alat Kontrasepsi dan Mitos soal Anak