Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ketahui Beda Takut dengan Fobia

image-gnews
Ilustrasi fobia ruang sempit. Pexels/Cottonbro
Ilustrasi fobia ruang sempit. Pexels/Cottonbro
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap orang pasti pernah merasa takut dengan kadar yang berbeda. Terkadang ada rasa takut yang muncul tanpa sebab. Apakah ini termasuk gangguan kejiwaan?

Konselor psikologi Agnes Sandra menyatakan, rasa takut yang berlebihan tidak selalu masuk kategori gangguan kejiwaan. Rasa takut adalah respons alami yang muncul dari pikiran seseorang berdasarkan persepsi atas sesuatu hal yang dinilai berbahaya. Meski begitu, menurut dia, harus ada penilaian klinis untuk menengakkan diagnosa rasa takut seseorang yang dapat dikategorikan sebagai gangguan.

Salah satu bentuk rasa takut yang mengganggu adalah ketakutan tidak berdasar atau biasa disebut fobia. Dengan mengetahui perbedaan rasa takut dengan fobia, maka seseorang dapat menentukan langkah apa yang harus diambil agar aktivitasnya tidak terganggu.

"Fobia adalah sebuah perasaan yang intens, ketakutan irasional. yang secara langsung berhubungan dengan fisik, kejadian, atau situasi yang tidak sesuai dengan potensi bahaya," kata Agnes Sandra dalam diskusi virtual yang diadakan Ruang Komunal Anxietas dan Depresi (ERKAD) tentang kesehatan jiwa pada Sabtu, 26 Februari 2022.

Agnes mencontohkan seseorang yang ketakutan terhadap kucing. Ketakutan masuk kategori fobia apabila orang tersebut memiliki persepsi yang berlebihan tentang kucing. Padahal, kucing tidak selalu memicu bahaya kepada manusia. Kucing bahkan bisa menjadi teman dan pelepas stres.

"Nah, rasa takut terhadap kucing ini tentu berbeda dengan rasa takut ini pada singa," kata Agnes. Musababnya, setiap orang tahu kalau singa itu binatang pemangsa yang berbahaya untuk manusia, terutama jika bukan ahlinya atau pawang.

Kendati muncul dari sesuatu yang tidak rasional, menurut Agnes, fobia dapat bermula dari proses traumatik. Seorang peserta diskusi, Abrar Ali, 26 tahun mengaku fobia terhadap kucing karena trauma pernah terinfeksi toksoplasma. "Ibu terkena toksoplasma saat mengandung saya. Dan sekarang saya merasakan dampaknya," ujar Abrar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gejala fobia dapat terlihat secara fisik, misalkan panik, mual, dan pusing saat melihat sesuatu yang menjadi sumber fobia. "Jadi, semua rasa takut itu di luar kendali, tidak terkontrol, dan cenderung menghindar," ujar Agnes.

Fobia juga dapat menimbulkan rasa cemas yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Sebab itu, Agnes melanjutkan, fobia masuk dalam gangguan kecemasan. Pengidap fobia membutuhkan pertolongan profesional apabila kondisi tersebut mengganggu fisik dan mental, sampai pada tingkat perilaku yang mengganggu fungsi sosialnya. Contoh, orang yang fobia ketinggian dan memilih naik tangga setinggi apapun lantai yang ingin dituju. Dia menolak naik lift atau eskalator karena merasa sesak napas.

Tipisnya batas ketakutan biasa dan fobia yang mengganggu fungsi sosial dapat diamati dalam kurun enam bulan. Fobia berlanjut yang dapat mengganggu fungsi sosial akan terus timbul secara fisik, perilaku, dan mental seseorang meski sudah lewat enam bulan.

Baca juga:
Ada Tiga Jenis Fobia, Apa Saja?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gejala Post Holiday Blues dan 5 Kiat Mengurangi Risikonya

8 hari lalu

Ilustrasi foto liburan. Freepik.com
Gejala Post Holiday Blues dan 5 Kiat Mengurangi Risikonya

Suasana liburan yang terbawa saat memulai rutinitas bekerja mempengaruhi perasaan atau gangguan emosi. Kondisi itu menandakan post holiday blues


Jembatan di Baltimore Ambruk Ditabrak Kapal, Psikolog Sebut Munculnya Gefirofobia. Apa Itu?

28 hari lalu

Pemandangan udara dari kapal kargo Dali yang menabrak Jembatan Francis Scott Key, menyebabkannya runtuh di Baltimore, Maryland, AS, 26 Maret 2024. Maryland National Guard/Handout via REUTERS
Jembatan di Baltimore Ambruk Ditabrak Kapal, Psikolog Sebut Munculnya Gefirofobia. Apa Itu?

Ambruknya Jembatan Francis Scott Key di Baltimore memunculkan gefirofobia atau fobia melintasi jembatan. Pakar sebut cara mengatasinya.


Ibu Bunuh Anak di Bekasi karena Bisikan Gaib, KPAI Minta Gangguan Kejiwaan Jangan Dianggap Aib

46 hari lalu

(ki-ka) Pengurus Formas LKSA - PSAA, Jasra Putra bersama pengurus Panti Asuhan Dapur Yatim Baleendah, Devi Susiana dan Komisioner KPAI, Rita Pranawati menjelaskan foto-foto terkait penyergapan panti oleh Densus 88 Anti Teror saat konferensi pers di Kantor KPAI, Jakarta, 19 Januari 2016. TEMPO/Amston Probel
Ibu Bunuh Anak di Bekasi karena Bisikan Gaib, KPAI Minta Gangguan Kejiwaan Jangan Dianggap Aib

Kasus ibu bunuh anak di Bekasi menambah catatan anak menjadi korban saat diasuh orang dengan gangguan kejiwaan


Hasil Riset: Konsumsi Gula Berlebihan Bisa Sebabkan Depresi, Ini Takaran yang Dinilai Pas

59 hari lalu

Ilustrasi gula pasir. ANTARA/Fauzan
Hasil Riset: Konsumsi Gula Berlebihan Bisa Sebabkan Depresi, Ini Takaran yang Dinilai Pas

Penelitian yang diterbitkan BMC Psychiatry menyatakan bahwa asupan gula yang berlebihan dapat berdampak buruk pada kesehatan.


Gejala Awal Orang dengan Gangguan Jiwa yang Perlu Diperhatikan

18 Februari 2024

Seorang pasien ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) menunjukkan jari yang telah dicelupkan tinta  saat simulasi Pemilu 2024 di Pondok Rehabilitasi Sosial Zamrud Biru, Mustikasari, Bekasi, Jawa Barat, Selasa 13 Februari 2024. Simulasi ini untuk memberikan edukasi kepada pasien ODGJ yang memiliki DPT (Daftar Pemilih Tetap) dan berdasarkan data KPU Kota Bekasi terdapat 1.095 ODGJ yang memilki hak suara pada Pemilu 2024. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
Gejala Awal Orang dengan Gangguan Jiwa yang Perlu Diperhatikan

Psikolog mengatakan umumnya gejala awal orang dengan gangguan jiwa ialah perubahan emosi maupun perilaku yang mendadak dan cenderung ekstrem.


Psikolog Ungkap 3 Penyebab Orang Alami Gangguan Jiwa

17 Februari 2024

Warga binaan duduk saat menggu panggilan untuk memberikan suara pada pemilu 2024 di TPS 021 dan TPS 022 yang berada di lingkungan Panti Bina Laras Sentosa 3, Jakarta Barat, Rabu, 14 Februari 2024. Sebanyak 250 pemilih berstatus orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) sekaligus warga binaan Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa 3 memberikan suara pada Pemilu 2024. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Psikolog Ungkap 3 Penyebab Orang Alami Gangguan Jiwa

Psikolog menjelaskan ada tiga faktor penyebab gangguan jiwa, mulai dari keturunan hingga paparan lingkungan.


Jangan Minta ODGJ yang Baru Pulih Hidup seperti Dulu atau Kondisinya akan Memburuk Lagi

16 Februari 2024

Seorang pasien ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) Pondok Rehabilitasi Sosial Jamrud Biru menunjukkan surat suara pada Pemilu 2024 di TPS 049 Mustikasari, Bekasi, Jawa Barat, Rabu, 14 Februari 2024. Sebanyak 97 pasien ODGJ Jamrud Biru yang memiliki DPT (Daftar Pemilih Tetap) menggunakan hak suara pada Pemilu 2024 di 8 TPS. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
Jangan Minta ODGJ yang Baru Pulih Hidup seperti Dulu atau Kondisinya akan Memburuk Lagi

Jangan menuntut ODGJ yang sudah dinyatakan pulih dengan obat untuk kembali hidup sempurna. Ini yang perlu dipahami keluarga pasien.


Caleg Stres dan Depresi karena Gagal di Pileg 2024, Begini Penanganannya

14 Februari 2024

ilustrasi stres (pixabay.com)
Caleg Stres dan Depresi karena Gagal di Pileg 2024, Begini Penanganannya

Apa saja layanan psikologis yang disediakan sejumlah rumah sakit melayani para caleg stres dan depresi akibat gagal dalam Pileg 2024?


Psikiater Ingatkan Hasil Pemilu 2024 Bisa Picu Gangguan Mental pada Pemilik Komorbid

13 Februari 2024

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Psikiater Ingatkan Hasil Pemilu 2024 Bisa Picu Gangguan Mental pada Pemilik Komorbid

Psikiater menuturkan gangguan mental setelah Pemilu 2024 dapat memperparah kondisi pemilik komorbid. Ini yang perlu dilakukan.


Alasan Kuasa Hukum Siskaeee Ajukan Permohonan Tes Kejiwaan Independen ke Polisi

13 Februari 2024

Fransiska Candra Novitasari alias Siskaeee usai diperiksa oleh penyidik di Polda Metro Jaya, Senin, 25 September 2023. Tempo/M. Faiz Zaki
Alasan Kuasa Hukum Siskaeee Ajukan Permohonan Tes Kejiwaan Independen ke Polisi

Tim kuasa hukum Siskaeee mengatakan permohonan tes kejiwaan independen itu akan melibatkan psikiater dan psikolog.