TEMPO.CO, Jakarta - Latihan pernapasan jika rutin dilakukan setiap hari, sama manfaatnya untuk kesehatan seperti olahraga. Mengutip Everyday Health, napas dalam salah satu manfaatnya mengurangi rasa cemas.
Orang yang mengalami kecemasan bisa mengontrol tekanan darahnya sambil melakukan napas dalam. Sebab, kecemasan memicu tekanan darah naik. Mengutip publikasi dalam jurnal Complementary Therapy Medicine, 17 riset yang melibatkan 1.165 peserta menemukan latihan pernapasan yang lambat menyebabkan sedikit penurunan tekanan darah.
Latihan pernapasan bisa menjadi pengobatan sederhana untuk orang dengan tekanan darah tinggi risiko rendah.
Apa saja manfaat dari latihan pernapasan?
- Meningkatkan kesehatan paru-paru
Latihan napas dalam mengatasi gejala hiperventilasi (napas berlebihan) menurut ulasan Cochrane pada 2020. Pernapasan diafragma sering diajarkan dalam program pemulihan penyakit paru obstruktif kronis (COPD) untuk meningkatkan kadar oksigen, menurut American Lung Association. Latihan pernapasan membutuhkan waktu supaya maksimal manfaatnya.
- Mengelola gejala depresi dan kecemasan
Mengutip Verywell Mind, napas dalam juga mengaktifkan sistem saraf parasimpatik, seperti suasana hati, pencernaan, dan detak jantung. Itu juga akan mengirim lebih banyak oksigen ke otak dan organ lainnya.
Publikasi dalam jurnal Frontiers in Psychology, peserta 20 sesi dalam latihan pernapasan perut selama 8 pekan, hasilnya tingkat hormon stres kortisol lebih rendah dan tingkat perhatian berkelanjutan makin tinggi. Jika kortisol atau hormon stres meningkat risikonya masalah kesehatan, seperti depresi dan kecemasan, seperti dikutip dari Mayo Clinic.
- Mengurangi ketegangan
Teknik napas dalam membantu relaksasi dan mengurangi ketegangan di bahu, leher, kepala. Jika ketegangan di bagian itu terkontrol, maka seseorang akan nyaman beristirahat. Latihan napas dalam bukan berarti mengobati sakit kepala. Tapi, jika rutin dilatih efeknya bisa mencegah sakit kepala.
- Mengurangi risiko hot flashes
Hot flashes adalah rasa panas yang mendadak muncul pada perempuan wanita yang tidak lagi haid atau menopause. Mengutip publikasi dalam jurnal Maturitas, latihan napas dalam dan lambat dengan kecepatan tarikan 6 kali hingga 8 kali per menit bermanfaat mengurangi risiko hot flashes.
KAKAK INDRA PURNAMA
Baca: 4 Kiat Menjaga Kesehatan Paru-Paru, Latihan Pernapasan, Berolahraga
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.