Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Post Power Syndrome dan Cara Mengatasinya

image-gnews
ilustrasi pensiun (pixabay.com)
ilustrasi pensiun (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Post Power Syndrome adalah kondisi kejiwaan ketika seseorang kehilangan kekuasaan atau jabatan yang sebelumnya dimilikinya. Biasanya sindrom ini dialami oleh pensiunan atau seseorang yang terkena pemutusan hubungan kerja.

Banyak orang yang menjadikan pekerjaan bukan hanya sebagai syarat untuk memenuhi kebutuhan, tapi juga sebagai bentuk aktualisasi diri bahkan tujuan hidup. Sehingga saat pensiun, orang-orang itu merasa kehilangan penghargaan diri yang mereka dapatkan saat masih bekerja, seperti pujian, rasa hormat, dan rasa dibutuhkan orang lain.

Penderita Post Power Syndrome memerlukan dampingan dan bantuan orang lain sebab bisa merasa kehilangan tujuan hidup setelah kehilangan pekerjaannya.

Jika dibiarkan berlarut, penderita Post Power Syndrome akan mengalami gangguan kesehatan, baik fisik maupun psikis. Dilansir dari https://dppkbpmd.bantulkab.go.id berikut gejala-gejala yang menjadi tanda seseorang mengalami Post Power Syndrome:

  1. Kurang bergairah menjalani kehidupan setelah pensiun
  2. Gampang tersinggung
  3. Menarik diri dari pergaulan
  4. Tidak suka mendengarkan pendapat orang lain
  5. Mengkritik atau mencela pendapat orang lain
  6. Suka membicarakan dan membanggakan kehebatan dan pencapaiannya di masa lalu.

Dikutip dari UI.ac.id, pengajar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI), Siti Darmayanti mengatakan bahwa tiap orang harus mempersiapkan dan merencanakan kehidupan saat pensiun saat berumur 25-45 tahun. Namun faktanya banyak orang yang sudah masuk usia 50 tahun baru menyadari dan merasa kaget karena tak terasa tiba masanya akan pensiun. Hal ini menyebabkan seseorang dapat menderita Post Power Syndrome atau sindrom pasca kuasa saat pensiun dan mengalami depresi.

Penderita Post Power Syndrome biasanya akan menunjukkan emosi yang negatif. Walaupun demikian, mereka sebaiknya tidak dijauhi atau dihindari. Mereka perlu dibantu untuk beradaptasi dan menerima kondisinya, salah satunya dengan menyibukkan diri dengan hal baru.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Salah satu alasan menderita Post Power Syndrome disebabkan oleh hilangnya rutinitas yang biasanya dilakukan. Oleh sebab itu sebaiknya mereka diberi kesibukan lain untuk menggantikan rutinitasnya.

Dengan kesibukan baru, penderita Post Power Syndrome tak lagi dibayang-bayangi oleh pekerjaan dan capaiannya di masa lalu. Beberapa rutinitas yang mungkin dapat dilakukan yaitu mencari hobi baru seperti berkebun atau memasak.

Selain itu, meluangkan waktu dan menjaga komunikasi dengan baik perlu dilakukan. Seperti yang dikatakan sebelumnya, penderita Post Power Syndrome akan merasa kosong dan hilang tujuan hidup. Janganlah meninggalkan mereka sendirian karena dapat membuat semakin parah karena merasa tak dianggap dan tak berguna. Oleh karena itu sebisa mungkin komunikasi harus terus dijaga dan membuatnya tak merasa sendiri.

Baca juga: Tak Mudah Mengatasi Post Power Syndrome, Tapi Bisa Lakukan 4 Tips ini
  

ANNISA FIRDAUSI 

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ini Alasan Indonesia Menggunakan Kode Telepon +62

22 jam lalu

Nomor tidak dikenal yang menelepon memang sangat mengganggu. Anda perlu tahu cara membisukan telepon WA dari nomor tak dikenal berikut. Foto: Canva
Ini Alasan Indonesia Menggunakan Kode Telepon +62

Kode telepon +62 digunakan oleh Indonesia karena berdasarkan pembagian zona tersebut Indonesia berada di kawasan Zona 6.


Cara Mencegah Depresi dengan Saling Bantu Hingga Terapkan Pola Hidup Sehat

4 hari lalu

Ilustrasi depresi. Shutterstock
Cara Mencegah Depresi dengan Saling Bantu Hingga Terapkan Pola Hidup Sehat

Masalah kesehatan mental ini dapat ditangani dengan menjaga pola hidup hingga mengenai dengan baik gejala-gejala pemicunya.


Bagaimana Depresi Bisa Menular?

4 hari lalu

Ilustrasi depresi. Shutterstock
Bagaimana Depresi Bisa Menular?

Sebuah penelitian menunjukan adanya pengaruh kontak fisik terhadap penularan depresi serta kontribusinya pada kesehatan mental seseorang


Rekomendasi 7 Ide Kencan Tak Umum

6 hari lalu

Ilustrasi kencan romantis. www.fashiondivadesign.com
Rekomendasi 7 Ide Kencan Tak Umum

Dengan mencoba salah satu dari ide kencan ini, kamu dan pasangan bisa menciptakan momen berharga yang tak terlupakan.


Mengapa Semut Selalu Berjalan dalam Satu Baris Lurus?

12 hari lalu

Ilustrasi semut. Pixabay.com
Mengapa Semut Selalu Berjalan dalam Satu Baris Lurus?

Alasan gerombolan semut berbaris lurus ketika berjalan bermuara pada zat kimia beraroma yang disebut feromon.


Penelitian Ungkap Perempuan dengan Pasangan ADHD Lebih Berisiko Depresi

13 hari lalu

Ilustrasi pasangan. Dok: StockXpert
Penelitian Ungkap Perempuan dengan Pasangan ADHD Lebih Berisiko Depresi

Studi menunjukkan sekitar 59 persen wanita dengan pasangan pengidap ADHD mengalami depresi dengan gejala yang bervariasi dari ringan hingga berat.


Psikolog: Cegah Tawuran dengan Dialog Orang Tua dan Anak

15 hari lalu

Sejumlah polisi memeriksa kantong-kantong  berisi tujuh jenazah laki laki yang ditemukan mengambang di Kali Bekasi, Pondok Gede Permai, Jatiasih, Kota Bekasi, Minggu, 22 September 2024. Warga sekitar bernama Bagus mengungkap, sebelum penemuan tujuh mayat itu, ia dan rekannya sempat menyerahkan enam remaja diduga pelaku tawuran ke Polsek Rawalumbu. Enam remaja itu ditemukan Bagus tercebur di Kali Bekasi pada Sabtu, 21 September 2024 sekitar pukul 04.30 WIB.  ANTARA FOTO/Rezas Ale
Psikolog: Cegah Tawuran dengan Dialog Orang Tua dan Anak

Orang tua dan guru diminta membuka ruang dialog dengan anak sebanyak mungkin agar terhindar dari kegiatan negatif seperti tawuran pelajar.


Seorang Pria di Kabupaten Malang Ditemukan Tewas di Halaman Rumah, Diduga Akibat Sakit Menahun

15 hari lalu

Ilustrasi tewas/meninggal/mayat. Shutterstock
Seorang Pria di Kabupaten Malang Ditemukan Tewas di Halaman Rumah, Diduga Akibat Sakit Menahun

Istri dan anggota keluarga korban yang lain menolak jasad warga Pakis, Kabupaten Malang itu diautopsi.


5 Cara Menghadapi Konflik Antara Orang Tua dan Anak Menurut Psikolog

16 hari lalu

Ilustrasi anak dan orang tua. Freepik.com/Peoplecreations
5 Cara Menghadapi Konflik Antara Orang Tua dan Anak Menurut Psikolog

Menghadapi konflik antara orang tua dan anak bisa menjadi tantangan, tetapi dengan pendekatan yang tepat, hubungan dapat menjadi lebih kuat.


Komunikasi, Kunci Bangun Hubungan Positif Orang Tua dan Anak

18 hari lalu

Sulitnya Melakukan Komunikasi dengan Anak Praremaja (Depositphotos)/Tabloid Bintang
Komunikasi, Kunci Bangun Hubungan Positif Orang Tua dan Anak

Psikolog mengatakan pentingnya orang tua membangun komunikasi positif dengan anak agar bisa saling memahami.