Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Diet Macam Apa yang Anda Butuhkan? Pilih di Antara 4 Jenis Diet ini

Reporter

image-gnews
Ilustrasi diet. shutterstock.com
Ilustrasi diet. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ada banyak jenis diet yang bisa dicoba untuk menurunkan berat badan dan menjaga kesehatan. Di antaranya, puasa intermiten, diet rendah lemak, sampai diet rendah karbohidrat.

Merangkum penjelasan medis Helthline di akun healthline.com, berikut empat jenis diet dan penjelasan manfaatnya:

1. Puasa intermiten

Puasa intermiten merupakan diet dengan siklus makan dan puasa. Ini termasuk metode 16/8 yang melibatkan pembatasan asupan kalori hingga 8 jam per hari, dan metode 5:2, yang membatasi asupan kalori harian hingga 500 sampai 600 kalori, dua kali per minggu.

Diet intermiten bekerja dengan membatasi waktu makan, yang merupakan cara sederhana untuk mengurangi asupan kalori. Metode ini dapat membuat penurunan berat badan, kecuali jika seseorang melakukannya dengan makan terlalu banyak.

Dalam tinjauan studi, puasa intermiten terbukti menyebabkan penurunan berat badan 3 sampai 8 persen selama 3 sampai 24 minggu, yang merupakan persentase yang jauh lebih besar daripada metode lain. Bahkan, puasa intermiten telah dikaitkan dengan efek anti-penuaan, peningkatan sensitivitas insulin, peningkatan kesehatan otak, pengurangan peradangan, dan banyak manfaat lainnya.

2. Pola makan nabati

Vegetarisme dan veganisme merupakan diet penurunan berat badan dengan membatasi konsumsi produk hewani karena alasan kesehatan, etika, dan lingkungan. Cara kerjanya: menghilangkan semua daging, unggas, dan ikan, beberapa vegetarian mungkin juga menghindari telur dan produk susu.

Penelitian menunjukkan, pola makan nabati efektif menurunkan berat badan. Dalam sebuah tinjauan dari 12 studi termasuk 1.151 peserta menemukan bahwa orang-orang dengan pola makan nabati kehilangan rata-rata 4,4 2 kg berat badan, lebih banyak daripada mereka yang memasukkan produk hewani dalam dietnya.

Pola makan nabati atau diet nabati juga telah dikaitkan dengan banyak manfaat lain, seperti penurunan risiko kondisi kronis seperti penyakit jantung, kanker tertentu, dan diabetes. Mereka juga lebih ramah lingkungan daripada diet berbasis daging.

3. Diet rendah karbohidrat

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Diet rendah karbohidrat menjadi salah satu diet paling populer untuk menurunkan berat badan. Beberapa variasi diet ini termasuk diet atkins, diet ketogenik (keto), dan diet rendah karbohidrat dan tinggi lemak (LCHF).

Diet rendah karbohidrat bekerja dengan membatasi asupan karbohidrat, dan lebih mengutamakan konsumsi protein. Karena protein membantu menahan nafsu makan, meningkatkan metabolisme, dan menghemat massa otot.

Banyak penelitian menunjukkan, diet rendah karbohidrat dapat membantu penurunan berat badan dan mungkin lebih efektif daripada diet rendah lemak konvensional. Manfaat lain, diet rendah karbohidrat dapat mengurangi faktor risiko penyakit jantung, termasuk kolesterol tinggi, tingkat tekanan darah, dan meningkatkan kadar gula darah dan insulin pada orang dengan diabetes tipe 2.

4. Diet rendah lemak

Seperti diet rendah karbohidrat, diet rendah lemak telah populer selama beberapa dekade. Secara umum, diet rendah lemak melibatkan pembatasan asupan lemak hingga 30 persen dari kalori harian.

Analisis terhadap 33 penelitian termasuk lebih dari 73.500 peserta menemukan, mengikuti diet makanan rendah lemak menyebabkan perubahan kecil namun relevan pada berat badan dan lingkar pinggang. Bahkan, diet rendah lemak telah terbukti berhasil, terutama bagi orang-orang dengan obesitas. Misalnya, sebuah studi 8 minggu pada 56 peserta menemukan, makan makanan yang mengandung 7 sampai 14 persen lemak menyebabkan penurunan berat badan rata-rata 6,7 kg.

Diet makanan rendah lemak juga telah dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung, stroke, mengurangi peradangan dan meningkatkan penanda diabetes.

DELFI ANA HARAHAP

Baca: Jenis Diet yang Tepat untuk Wanita Berdasarkan Usia dari Remaja Hingga Lansia

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

1 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Saling Mempengaruhi, Ini Hubungan Diabetes dengan Gangguan Tidur

1 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Saling Mempengaruhi, Ini Hubungan Diabetes dengan Gangguan Tidur

Penderita diabetes tipe 2 mengalami masalah gangguan tidur karena ketidakstabilan kadar gula darah dan gejala terkait diabetes.


10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

4 hari lalu

Ilustrasi makanan manis seperti cupcakes. Unsplash.com/Viktor Forgacs
10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

Ada banyak efek makanan manis yang tidak bagus untuk kesehatan, di antaranya bisa meningkatkan risiko diabetes hingga bertumbuhnya sel kanker.


10 Gejala Diabetes yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Sering Haus

4 hari lalu

Gejala diabetes pada anak di antaranya adalah sering haus dan sering pipis. Kenali gejala lainnya agar mendapatkan penanganan yang tepat. Foto: Canva
10 Gejala Diabetes yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Sering Haus

Diabetes adalah salah satu penyakit mematikan. Ketahui beberapa gejala diabetes yang perlu diwaspadai. Mulai dari sering harus hingga kesemutan.


Panduan Makan Sehat setelah Lebaran agar Gula Darah Stabil

5 hari lalu

Ilustrasi kue kering. ANTARA/Feny Selly
Panduan Makan Sehat setelah Lebaran agar Gula Darah Stabil

Berikut panduan porsi makan yang sehat untuk menjaga gula darah tetap stabil seusai Lebaran dari dokter penyakit dalam.


Tips Kontrol Diabetes untuk Hindari Gangguan Penglihatan

5 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Tips Kontrol Diabetes untuk Hindari Gangguan Penglihatan

Spesialis mata membagi tips mengontrol diabetes demi menghindari gangguan penglihatan dengan cara paling utama dan sederhana.


Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

8 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

Berikut makanan yang sebaiknya Anda hindari jika Anda menderita diabetes.


Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

8 hari lalu

Ilustrasi wanita diet. Freepik.com/Schantalao
Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?


Puasa Syawal Berapa Hari? Ini Waktu Pelaksanaan dan Bacaan Niatnya

10 hari lalu

Doa sahur sebaiknya dibaca agar mendapatkan keberkahan. Rasulullah SAW juga selalu membaca doa sahur, berikut informasinya. Foto: Canva
Puasa Syawal Berapa Hari? Ini Waktu Pelaksanaan dan Bacaan Niatnya

Puasa Syawal berapa hari? Puasa Syawal dilakukan selama 6 hari setelah Idul Fitri. Berikut ini ketentuan, waktu pelaksanaan, dan bacaan niatnya.


Rayakan Lebaran 12 April 2024, Siapa Jemaah Islam Aboge di Banyumas?

11 hari lalu

Ilustrasi pengikut Islam Aboge. Dok TEMPO/Budi Purwanto
Rayakan Lebaran 12 April 2024, Siapa Jemaah Islam Aboge di Banyumas?

Jemaah Islam Aboge di Banyumas baru merayakan lebaran pada Jumat, 12 April 2024, sehari setelah Idul Fitri yang ditetapkan Kemenag. Siapakah mereka?