TEMPO.CO, Jakarta - Kanker pankreas termasuk yang paling banyak menyerang. Diagnosis kanker yang satu ini dianggap sebagian besar tidak dapat disembuhkan. Namun, melihat tanda-tanda peringatan awal dapat membantu kemanjuran pengobatan dan peluang untuk bertahan hidup.
Setelah terserang kanker pankreas, gejalanya mungkin tidak muncul sampai stadium lanjut. Giulia Guerrini, apoteker utama dari farmasi digital Medino, menjelaskan banyak pasien yang tidak terdiagnosis sampai tahap akhir penyakit karena gejalanya sering tidak cukup jelas sejak dini dan dapat diturunkan sebagai sesuatu berbeda.
“Beberapa gejala kanker pankreas cukup umum sehingga seringkali cenderung diabaikan,” jelasnya.
Tanda-tanda yang bisa disalahartikan sebagai sesuatu yang lain meliputi:
-Sakit perut, khususnya di bagian atas
-Sakit punggung
-Gangguan pencernaan
-Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
-Perubahan kebiasaan buang air besar, seperti diare atau sembelit.
Terkait rasa sakit di perut dan punggung, ini mungkin menjadi lebih buruk ketika makan atau berbaring. Cara lain untuk mengenalinya adalah dengan mencondongkan tubuh ke depan karena dapat membuatnya lebih baik. Selain gejala-gejala ini, Guerrini menambahkan ada juga gejala-gejala yang lebih serius. Gejala yang ditemukan dalam kategori ini antara lain kehilangan nafsu makan, sakit kuning, dan sakit.
Penyakit kuning mengacu pada bagian putih mata atau kulit yang berubah warna menjadi kuning. Tanda ini juga bisa disertai dengan kulit gatal, warna urine yang lebih gelap, dan kotoran yang lebih pucat dari biasa, menurut layanan kesehatan.
"Jika menderita penyakit yang tidak dapat dijelaskan selama lebih dari dua hari, diare yang tidak dapat dijelaskan selama lebih dari tujuh hari, atau gejala lain yang Anda tidak yakin, segera konsultasi dokter," saran NHS.
Penyakit kuning juga termasuk dalam kategori yang memerlukan bantuan medis segera. Semakin cepat masalah diperiksa, semakin cepat Anda dapat memulai perawatan jika diperlukan.
Saat ini, tes untuk diagnosis kanker dapat melibatkan tes darah, pemindaian, atau bahkan biopsi. Namun, sebuah studi baru menunjukkan sampel kotoran dapat membantu mengidentifikasi orang yang berisiko juga.
“Pengujian awal melalui sampel tinja tidak diragukan lagi akan membantu meningkatkan kemungkinan mendiagnosis kanker sebelum menjadi lebih agresif dan tidak dapat diobati,” tambah pakar tersebut.
Baca juga: Aneka Makanan Sahabat Pankreas Sehat