Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Makanan Pedas Tak Sekadar Rasa, Apa Manfaatnya untuk Tubuh?

Reporter

Editor

Bram Setiawan

image-gnews
Ilustrasi Cabai. TEMPO/Subekti
Ilustrasi Cabai. TEMPO/Subekti
Iklan

TEMPO.CO, JakartaMakanan pedas agaknya disukai karena sensasi rasanya. Tak semua orang cocok menyantap makanan pedas. Jika pun ada yang menyukai makanan pedas, seleranya pun berlainan. Ada yang suka sangat pedas atau sekadarnya saja.

Di Indonesia, ada banyak kuliner yang rasanya pedas. Tak hanya sambal.

Apa manfaat kesehatan menyantap makanan pedas?

  1. Meningkatkan metabolisme

Mengutip Healthline, jintan, kayu manis, kunyit, paprika, dan cabai meningkatkan metabolisme dan memperlambat nafsu makan. Semakin cepat metabolisme seseorang, makin banyak kalori yang dibakar. Senyawa kimia pedas atau kapsaisin dalam cabai rawit, habanero, dan jalapeno bermanfaat untuk kesehatan metabolisme.

  1. Mengurangi peradangan

Rempah lain dalam makanan pedas, seperti kunyit mengandung senyawa kurkumin bermanfaat mengurangi peradangan dalam tubuh. Bawang putih dan jahe juga bahan campuran makanan pedas. Mengutip WebMD, dalam pengobatan Ayurveda, sifat antiinflamasi jahe dan bawang putih telah digunakan selama berabad-abad untuk mengobati berbagai kondisi, seperti radang sendi, sakit kepala, mual.

  1. Kesehatan jantung

Mengutip publikasi dalam Fit Day, kapsaisin dalam cabai mengurangi peradangan kronis yang merupakan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular). Kapsaisin juga mencegah penimbunan kolesterol dalam tubuh.

  1. Mengurangi risiko kanker

Mengutip The American Association for Cancer Research kapsaisin capsaicin dalam cabai berguna mengurangi risiko buruk sel kanker, terutama leukemia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tim peneliti dari University of Vermont meriset hubungan antara kesehatan jantung dan konsumsi cabai merah selama enam tahun. Risiko paling buruk penyakit jantung dan stroke orang yang mengonsumsi cabai merah, 13 persen lebih rendah.

AMELIA RAHIMA SARI

Baca: Tingkatkan Metabolisme dengan Makan Cabai dan Angkat Barang Berat

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Makanan Pedas Bisa Ganggu Kualitas Tidur, Begini Penjelasannya

6 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
Makanan Pedas Bisa Ganggu Kualitas Tidur, Begini Penjelasannya

Makanan pedas bisa mengganggu kualitas tidur karena dapat menimbulkan refluks asam.


7 Makanan dan Minuman yang Membuat Susah Tidur

8 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
7 Makanan dan Minuman yang Membuat Susah Tidur

Berikut makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari sebelum tidur agar Anda bisa mendapatkan tidur yang lebih nyenyak.


5 Jenis Bakso dan Keunikan Hidangannya

17 hari lalu

Ilustrasi bakso (Pixabay)
5 Jenis Bakso dan Keunikan Hidangannya

Bakso salah satu makanan populer di Indonesia


Mengenal Capsaicin, Manfaat dan Kegunaannya

26 hari lalu

Ilustrasi Cabai Rawit Merah. Tempo/Tony Hartawan
Mengenal Capsaicin, Manfaat dan Kegunaannya

Diklaim dapat menurunkan berat badan, apa itu capsaicin?


Mengenal Wasabi dan Shoyu: Bumbu Penting dalam Kuliner Jepang

33 hari lalu

Wasabi Foto : Shutterstock
Mengenal Wasabi dan Shoyu: Bumbu Penting dalam Kuliner Jepang

Shoyu dan wasabi, memainkan peran penting dalam kuliner Jepang dengan memberikan rasa dan karakter yang khas pada berbagai hidangan tradisional.


Bapanas Catat Ada Kenaikan Harga Pangan, Cabai Tembus Rp 78 ribu, Tongkol Rp 53 ribu

39 hari lalu

Transaksi jual beli cabai rawit merah di pasar induk Kramat Jati, Jakarta, Selasa 30 Juli 2024. Mengutip data Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP) kementerian perdagangan, harga cabai rawit merah dalam 4 hari melambung hampir 21%, menjadi Rp 75 ribu per kilogram. Sedangkan secara nasional, harga cabai jenis yang sama naik hampir 2%. TEMPO/Tony Hartawan
Bapanas Catat Ada Kenaikan Harga Pangan, Cabai Tembus Rp 78 ribu, Tongkol Rp 53 ribu

Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas yang dilansir Selasa, pukul 06.30 WIB, harga pangan rata-tata melonjak naik


8 Cara Sukses Bisnis Inovatif dan Kreatif Ala Mie Gacoan

41 hari lalu

Apabila Mie Gacoan belum ada di daerah Anda, Anda bisa membuatnya sendiri di rumah. Berikut ini resep Mie Gacoan yang enak. Foto: Instagram @mie.gacoan
8 Cara Sukses Bisnis Inovatif dan Kreatif Ala Mie Gacoan

Restoran Mie Gacoan menjadi salah satu rumah makan penyedia masakan mi pedas paling terkenal saat ini. Apa kiat suksesnya?


Ikut Tren Makanan Pedas dan Asam Berlebihan, Waspada Iritasi Lambung

50 hari lalu

Ilustrasi olahan kepiting pedas. Freepik.com/Jcomp
Ikut Tren Makanan Pedas dan Asam Berlebihan, Waspada Iritasi Lambung

Generasi milenial dan gen Z yang mengikuti tren makanan pedas yang viral perlu memberikan perhatian khusus terhadap kesehatan lambung.


Jessi dan Olla JKT48 Cerita Kesukaannya Makan Kudapan Pedas

14 Juli 2024

Peluncuran Japota Nipis Pedas di Solo/Japota
Jessi dan Olla JKT48 Cerita Kesukaannya Makan Kudapan Pedas

Jessi dan Olla JKT48 semangat menceritakan preferensinya menyukai kudapan pedas.


Jaga Kesehatan Lambung, Jangan Gampang Tergiur Makanan yang Viral

9 Juli 2024

Gangguan asam lambung.
Jaga Kesehatan Lambung, Jangan Gampang Tergiur Makanan yang Viral

Banyak makanan yang viral dan menggugah selera tetapi berpotensi meningkatkan risiko gastritis atau peradangan lambung.