TEMPO.CO, Jakarta - Serumen atau kotoran telinga terdiri atas kelenjar lemak dan kelenjar keringat yang ada di liang telinga. Serumen ini diproduksi alami oleh tubuh khususnya di bagian luar saluran telinga bukan di dalam telinga. Serumen telinga biasanya memiliki tekstur lunak, lengket dengan warna kuning hingga kecoklatan. Meskipun demikian, apakah boleh serumen atau kotoran telinga ini dibersihkan?
Sebagaimana dijelaskan dalam my.clevelandclinic.org, serumen atau kotoran telinga ini memiliki fungsi melindungi telinga yang berperan sebagai pelumas dan antibakteri. Selain itu, serumen dalam telling berfungsi sebagai penyaring kotoran yang akan masuk ke telinga, seperti debu atau sel-sel kulit mati. Oleh karena itu, serumen ini merupakan gabungan dari sel-sel kulit mati dan rambut. Ada dua jenis serumen, yaitu serumen kering dan basah.
Melansir herminahospital.com, untuk jenis serumen kering, warnanya cenderung lebih gelap, keras, dan menempel pada dinding liang telinga. Jenis serumen kering bahkan dapat menyebabkan gangguan pendengaran sebab serumen kering menempel pada dinding telinga yang menutup liang telinga. Sementara itu, sesuai dengan namanya, serumen basah memiliki tekstur yang lebih basah, cai seperti jeli. Serumen jenis ini juga warna yang lebih cerah dan lengket.
Telinga merupakan organ tubuh yang dirancang mempunyai kemampuan membersihkan diri, termasuk membersihkan serumen ini. Secara alami, serumen ini akan ‘keluar’ dengan sendirnta melalui saluran telinga. Beberapa gerakan tubuh seperti mengunyah akan membantu mengeluarkan serumen yang menumpuk keluar telinga. Ketika sampai pada bagian luar telinga, serumen akan mengelupas dengan sendirinya.
Sementara itu, dilansir dari medlineplus.gov, serumen akan semakin menumpuk atau menyumbat ketika berusaha membersihkan telinga menggunakan kapas atau cottonbuds. Tidak membersihkan, justru penggunaan piranti seperti ini akan mendorong serumen lebih dalam ke dalam telinga. Selain itu, hal ini bisa menyebabkan cedera pada telinga.
Penumpukan serumen yang berlebih bisa menimbulkan kondisi yang lebih buruk. Gejala-gejala yang timbul seperti gangguan pendengaran, iritasi telinga, dan lainnya. Penumpukkan serumen ini juga bisa mengakibatkan masalah pendengaran lainnya yang tidak terdiagnosis sebab bisa menutupi liang telinga sehingga sulit untuk melihat kondisi bagian dalam telinga.
NAOMY A. NUGRAHENI
Baca: 5 Alasan Jangan Terlalu Rajin Membersihkan Telinga
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.