TEMPO.CO, Jakarta - Kolesterol adalah zat lemak yang terdapat di aliran darah, dikenal sebagai lemak, dan sangat penting untuk fungsi normal tubuh. Tubuh sebenarnya memerlukan zat ini agar organ-organ berfungsi dengan baik. Namun, kadar kolesterol harus dijaga agar tetap normal. Kadar yang terlalu tinggi dapat menyebabkan masalah bagi kesehatan, mulai dari penyakit jantung hingga kematian.
Perlu diketahui kolesterol sebenarnya ada dua jenis. Yang pertama adalah low density lipoprotein atau sering disebut kolesterol jahat. LDL mengangkut kolesterol paling banyak di dalam darah. Tingginya kadar LDL inilah yang menyebabkan pengendapan kolesterol dalam arteri.
Baca Juga:
Yang kedua high density lipoprotein (HDL), dikenal sebagai kolesterol baik karena berperan dalam membawa kolesterol berlebih keluar dari tubuh, baik melalui urine, tinja, maupun keringat. Kadar HDL yang normal adalah 60 mg/dL. Semakin tinggi kadar HDL dalam tubuh maka semakin baik bagi kesehatan.
Sebaliknya, Anda perlu waspada jika pemeriksaan kolesterol menunjukkan kadar HDL berada di bawah 40 mg/dL. Dilansir dari Web MD, kolesterol tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri sehingga menyulitkan darah untuk mencapai jantung, Hal ini yang menyebabkan nyeri dada atau disebut juga angina.
Jika pasokan darah benar-benar terhambat, Anda akan mengalami serangan jantung. Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2015, sebanyak 45 persen atau sekitar 1,77 juta kematian di dunia disebabkan oleh penyakit jantung koroner. Lalu, menurut Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, angka kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah meningkat setiap tahun.
Setidaknya, ada 2.784.064 orang Indonesia memiliki kondisi penyakit jantung. Sedangkan prevalensi penyakit stroke mengalami peningkatan dari 7 persen menjadi 10,9 persen.
Penyebab terjadinya kolesterol tinggi bukan hanya dari makanan. Selama ini orang mungkin memahami makanan adalah penyebab terjadinya kolesterol tinggi. Namun faktanya tidak. Melansir Healtline, ada beberapa hal lain yang dapat mempengaruhi kadar kolesterol dalam darah.
Merokok
Berdasarkan penelitian, merokok dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat, kolesterol total, dan trigliserida (lemak darah).
Alkohol
Minum alkohol berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol total dan trigliserida.
Berat badan berlebih
Orang yang memiliki berat badan berlebih cenderung mempunyai kadar kolesterol total, kolesterol jahat, dan trigliserida yang jauh lebih tinggi dibandingkan yang berat badannya normal. Orang yang gemuk memiliki kelebihan lemak, yang pada umumnya disimpan di jaringan bawah kulit dalam bentuk trigliserida. Namun, perlu diingat mempunyai berat badan normal juga belum tentu bebas dari kolesterol tinggi.
Stres
Bila berlangsung dalam jangka waktu lama akan merusak keseimbangan fungsi tubuh. Tekanan darah dan kolesterol darah orang stres cenderung lebih tinggi dibanding ketika stresnya sudah terkendali.
Kurang olahraga
Dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Olahraga yang dilakukan secara teratur diketahui dapat meningkatkan kolesterol baik. Selain itu, olahraga sangat bermanfaat untuk menekan kolesterol total dan kolesterol jahat, membakar trigliserida, serta menurunkan berat badan.
Oleh sebab itu, pastikan Anda memeriksakan kesehatan tubuh secara rutin ke dokter. Selain memeriksa kadar kolesterol, dokter juga dapat memberikan saran tentang cara menjaga kadar kolesterol agar tubuh tetap sehat.
Baca juga: Mengenal Kolesterol dan Bahayanya