Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menguak Varian Deltacron: Sebatas Mutasi Varian Delta dan Omicron atau...

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati ilustrasi virus di luar pusat sains regional di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Oldham, Inggris, 3 Agustus 2020. [REUTERS/Phil Noble]
Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati ilustrasi virus di luar pusat sains regional di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Oldham, Inggris, 3 Agustus 2020. [REUTERS/Phil Noble]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Baru-baru ini, varian baru dari virus Covid-19 telah ditemukan yakni varian Deltacron. Menyusul adanya varian Delta dan Omicron, varian itu merupakan gabungan keduanya.

Dilansir dari Medical News Today, varian terbaru ini ditemukan pada awal Januari 2022 oleh profesor biologi dari University of Cyprus, Siprus.

Gisaid, komunitas global yang terdiri dari ilmuwan, mengatakan varian tersebut telah diidentifikasi di beberapa wilayah Prancis dan sudah beredar sejak awal tahun. “Genom dengan profil serupa juga telah diidentifikasi di Denmark dan Belanda,” kata Gisaid sebagaimana dikutip dari The Guardian.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain negara-negara di atas, laporan dari Badan Keamanan Kesehatan Inggris juga mendeteksi adanya Deltacron di Amerika Serikat dan Inggris. Para ahli juga menekankan bahwa varian ini bukan hal baru dan bisa jadi juga bukan kombinasi yang pertama atau yang terakhir.

Begitu juga dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang membenarkan adanya varian baru ini. WHO menjelaskan bahwa meskipun merupakan gabungan Delta dan Omicron, belum tentu varian ini lebih berbahaya. Namun, tidak bisa dikatakan juga bahwa varian ini tidak lebih berbahaya. Masyakarat tetap diimbau untuk berhati-hati dan tidak meremehkan Covid-19.

Dilansir dari Healthline, seorang ahli penyakit dalam bernama Nesochi Okeke-Igbokwe, menyarankan masyarakat agar tidak terlalu panik terkait adanya varian Deltacron.

“Data saat ini terlalu terbatas untuk membuat penilaian ini,” ujarnya. Ditambahkannya lagi, tidak ada data yang menunjukkan bahwa varian Deltacron itu dapat menyebar lebih mudah daripada pendahulunya atau menyebabkan penyakit yang lebih parah. Kendati demikian, sekali lagi, Covid-19 tidak boleh diremehkan, varian apapun itu.

VIOLA NADA HAFILDA
Baca juga: 
China Lockdown 30 Juta Orang karena Lonjakan Kasus COVID-19

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Asal-usul Hari Sepeda Sedunia Diperingati pada 3 Juni

5 hari lalu

Ilustrasi bersepeda. AP/Darko Vojinovic
Asal-usul Hari Sepeda Sedunia Diperingati pada 3 Juni

Munculnya Hari Sepeda Sedunia bagian dari upaya untuk mengajak bersepeda sebagai alternatif transportasi yang sehat, hijau, dan ekonomis


Asal-usul Hari Tanpa Tembakau Sedunia

8 hari lalu

Ilustrasi rokok, stop smoking, no smoking
Asal-usul Hari Tanpa Tembakau Sedunia

Hari Tanpa Tembakau Sedunia atau World No Tobacco Day diperingati tahunan tiap 31 Mei


Mengenal Disease X, Penyakit Misterius yang Bisa Sebabkan Pandemi Lebih Mematikan

9 hari lalu

Patients lie on beds in the emergency department of a hospital, amid the coronavirus disease (COVID-19) outbreak in Shanghai, China January 4, 2023.  Hospitals in Shanghai were overwhelmed by visitors on Wednesday (January 5) as international health experts predict at least one million deaths in China this year, but Beijing has reported five or fewer deaths a day since the policy u-turn. REUTERS/Staff
Mengenal Disease X, Penyakit Misterius yang Bisa Sebabkan Pandemi Lebih Mematikan

Disease X istilah yang digunakan WHO untuk merujuk pada penyakit baru belum teridentifikasi secara spesifik


Kualitas Udara Jakarta Paling Buruk Nomor 5 di Indonesia, Begini Tanggapan Heru Budi Hartono

10 hari lalu

Warga menggunakan masker saat berkendara di Jalan Sudirman, Jakarta, Selasa, 2 Juli 2019. Jakarta masuk dalam 4 kota dengan pencemaran udara terburuk di dunia setelah Dubai, New Delhi, dan Santiago. Indeks kualitas udara Jakarta menyentuh angka 164, masuk dalam kategori tidak sehat (151-200). TEMPO/Muhammad Hidayat
Kualitas Udara Jakarta Paling Buruk Nomor 5 di Indonesia, Begini Tanggapan Heru Budi Hartono

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono enggan banyak berkomentar mengenai kualitas udara di Ibu Kota yang masuk kategori tidak sehat dalam beberapa hari terakhir.


WHO Waspadai Kemunculan Disease X, Penyakit Misterius yang Bisa Sebabkan Pandemi Lebih Mematikan

11 hari lalu

WHO Waspadai Kemunculan Disease X, Penyakit Misterius yang Bisa Sebabkan Pandemi Lebih Mematikan

Setelah Covid-19 dinyatakan tidak lagi menjadi penyakit darurat, WHO mewaspadai kemunculan disease X sebagai penyakit baru yang mematikan.


Taiwan Gagal Dapat Undangan Pertemuan Tahunan WHO

17 hari lalu

Logo Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terlihat di dekat kantor pusatnya di Jenewa, Swiss, 2 Februari 2023. REUTERS/Denis Balibouse
Taiwan Gagal Dapat Undangan Pertemuan Tahunan WHO

Taiwan batal menghadiri pertemuan tahunan WHO karena badan tersebut memutuskan untuk tidak mengundangnya atas desakan Cina.


CDC Serukan Para Dokter Siaga Cacar Monyet Mewabah Lagi

18 hari lalu

Sejumlah orang menunggu untuk divaksinasi di sebuah lokasi vaksinasi cacar monyet di New York, Amerika Serikat (AS), 14 Juli 2022. AS meningkatkan kapasitas tes dan pasokan vaksin untuk mengatasi wabah cacar monyet seiring lebih dari 1.000 kasus terkonfirmasi telah dilaporkan secara nasional. Xinhua/Michael Nagle
CDC Serukan Para Dokter Siaga Cacar Monyet Mewabah Lagi

CDC mengingatkan kembali kalau pada waktu sekarang di tahun yang lalu kasus cacar monyet--sekarang disebut mpox--bermunculan di banyak negara di dunia


Anggota WHO Eropa Tutup Kantor Regional di Rusia, Pindah ke Denmark

23 hari lalu

Logo Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terlihat di dekat kantor pusatnya di Jenewa, Swiss, 2 Februari 2023. REUTERS/Denis Balibouse
Anggota WHO Eropa Tutup Kantor Regional di Rusia, Pindah ke Denmark

Negara anggota WHO di Eropa telah mempertimbangkan pemindahan Kantor Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Eropa dari Rusia


Nyamuk Jadi Hewan yang paling Banyak Bunuh Manusia, Kok Bisa?

23 hari lalu

Ilustrasi nyamuk (Pixabay.com)
Nyamuk Jadi Hewan yang paling Banyak Bunuh Manusia, Kok Bisa?

Alasan utamanya adalah nyamuk merupakan vektor dari banyak penyakit zoonosis, terutama malaria. Simak selengkapnya di sini:


AS Desak WHO Undang Taiwan Sebagai Pengamat dalam Pertemuan Mei

29 hari lalu

Menteri Luar Negeri A.S. Antony Blinken. REUTERS/Kevin Mohatt
AS Desak WHO Undang Taiwan Sebagai Pengamat dalam Pertemuan Mei

Cina mulai memblokir partisipasinya dalam sidang tahunan WHO sejak 2017, dalam kampanye diplomatik untuk mengisolasi Taiwan.