Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bukan Cuma Covid-19, Ini Penyebab Lain Anosmia

Reporter

image-gnews
Ilustrasi hidung atau indera pencium (Pixabay.com)
Ilustrasi hidung atau indera pencium (Pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Anosmia atau hilangnya indera penciuman dan perasa menjadi salah satu gejala Covid-19. Meskipun tidak menyebabkan komplikasi parah pada tubuh, kondisi itu bisa sangat menyusahkan dan mempengaruhi kualitas hidup dalam beberapa cara. Para ahli juga mengklaim gangguan indera penciuman dapat bertahan pada hari-hari setelah infeksi COVID-19, itulah sebabnya juga merupakan tanda long Covid.

Namun, sistem penciuman dapat dipengaruhi oleh banyak sebab lain. Selain virus corona, hilangnya indera penciuman dapat dipicu oleh faktor lain seperti dilansir dari Times of India berikut.

Polip hidung
Polip hidung adalah pertumbuhan nonkanker di saluran hidung yang tidak menimbulkan rasa sakit tetapi tidak nyaman. Polip dapat menggantung ke lubang-lubang hidung atau meluas ke daerah tenggorokan, menyebabkan penyumbatan pada saluran hidung, menyebabkan kemacetan, masalah pernapasan, sakit kepala, dan kehilangan penciuman. Polip hidung adalah akibat dari peradangan kronis, alergi, atau gangguan kekebalan tertentu.

Alergi, sinusitis, flu, pilek
Sama seperti COVID-19, berbagai virus pernapasan lain dapat menyebabkan hilangnya penciuman. Infeksi seperti flu biasa dapat menyebabkan anosmia, yang dapat bertahan selama beberapa waktu. Alergi parah dan masalah sinus kronis adalah beberapa penyebab umum hilangnya penciuman. Hilangnya penciuman dan perasa dengan alergi disebabkan oleh hidung tersumbat. Mengingat saluran hidung tersumbat karena alasan apapun, partikel menjadi sulit untuk mencapai saraf di hidung, yang bertanggung jawab atas fungsi penciuman.

Penuaan
Rongga hidung memiliki reseptor penciuman yang mengirimkan informasi melalui saraf ke otak, memfasilitasi fungsi seperti penciuman. Konon, kondisi seperti anosmia dapat terjadi jika saraf mengalami kerusakan. Konon, kehilangan indera penciuman dan perasa bisa menjadi kemungkinan akibat penuaan karena saraf dan reseptor melemah seiring waktu, seiring bertambahnya usia. Kondisi ini juga dikenal sebagai presbiosmia, yang mengacu pada degenerasi indera penciuman secara bertahap karena proses penuaan, yang umum terjadi pada yang berusia 70 tahun ke atas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Cedera kepala
Orang dapat kehilangan indera penciuman setelah mengalami cedera kepala atau otak traumatis. Ini karena beberapa bagian otak terkait dengan sistem penciuman. Korteks orbitofrontal, yang terletak di atas dan di belakang mata, insula, yang terletak di bawah telinga, korteks piriform, yang terletak di antara dua bagian lain, berhubungan dengan fungsi penciuman. Cedera kepala dapat menyebabkan kerusakan pada salah satu atau semua area ini, menyebabkan anosmia.

Obat-obatan
Obat-obatan tertentu dan bahan kimia beracun juga dapat merusak indera penciuman. Antibiotik seperti ampisilin dan tetrasiklin, semprotan hidung dekongestan, beberapa antidepresan dan antihistamin, dapat menyebabkan anosmia.

Baca juga: Simak, Ini 2 Gejala Baru yang Dilaporkan Pasien Omicron

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Meminta Pemilihan Ulang

2 hari lalu

Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Meminta Pemilihan Ulang

Permohonan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud serupa, yakni meminta Mahkamah Konstitusi mendiskualifikasi Gibran dan pemilihan presiden ulang.


Pulang Umrah, Fadel Muhammad Penuhi Panggilan KPK untuk Diperiksa dalam Kasus Korupsi APD Covid-19

3 hari lalu

Kepala Bagian Pemberitaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ali Fikri saat ditemui di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan pada Selasa, 23 Januari 2024. Tempo/Mutia Yuantisya
Pulang Umrah, Fadel Muhammad Penuhi Panggilan KPK untuk Diperiksa dalam Kasus Korupsi APD Covid-19

Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad diperiksa dalam kasus dugaan korupsi pengadaan alat pelindung diri (APD) Covid-19 di Kemenkes.


Umroh, Fadel Muhammad Tak Penuhi Panggilan KPK sebagai Saksi Kasus Korupsi APD Covid-19

9 hari lalu

Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad.
Umroh, Fadel Muhammad Tak Penuhi Panggilan KPK sebagai Saksi Kasus Korupsi APD Covid-19

KPK memanggil Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad sebagai saksi dugaan korupsi pengadaan APD Covid-19 di Kemenkes.


Kadis Kesehatan Sumut dan Rekanan Ditetapkan Tersangka Korupsi Pengadaan APD Covid-19 Sebesar Rp24 Miliar

15 hari lalu

Kadis Kesehatan Sumatera Utara Alwi Mujahit dan rekanannya, Robby Messa Nura menjadi tersangka korupsi penyelewengan dan mark-up pengadaan APD Covid-19 di Dinas Kesehatan Sumut Tahun Anggaran 2020. Foto Istimewa
Kadis Kesehatan Sumut dan Rekanan Ditetapkan Tersangka Korupsi Pengadaan APD Covid-19 Sebesar Rp24 Miliar

Diduga RAB pengadaan APD Covid-19 yang diteken Kadis Kesehatan Sumut itu tidak disusun sesuai ketentuan sehingga nilainya melambung tinggi.


Dugaan Korupsi Anggaran Covid-19, Kejaksaan Tahan Kadis Kesehatan Sumatera Utara

15 hari lalu

Kadis Kesehatan Sumatera Utara Alwi Mujahit dan rekanannya, Robby Messa Nura menjadi tersangka korupsi penyelewengan dan mark-up pengadaan APD Covid-19 di Dinas Kesehatan Sumut Tahun Anggaran 2020. Foto: Istimewa
Dugaan Korupsi Anggaran Covid-19, Kejaksaan Tahan Kadis Kesehatan Sumatera Utara

Kedua tersangka bisa dijerat dengan hukuman mati karena dugaan korupsi pengadaan barang saat situasi bencana pandemi Covid-19.


Mengenang Perjuangan Tenaga Medis Saat Pagebluk Pandemi Covid-19

16 hari lalu

Tenaga medis dengan alat dan pakaian pelindung bersiap memindahkan pasien positif COVID-19 dari ruang ICU menuju ruang operasi di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta, Rabu, 13 Mei 2020. REUTERS/Willy Kurniawan
Mengenang Perjuangan Tenaga Medis Saat Pagebluk Pandemi Covid-19

Setidaknya ada 731 tenaga medis meninggal saat bertugas pandemi Covid-19, sekitar 4 tahun lalu.


4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

16 hari lalu

Petugas pemakaman beristirahat usai memakamkan sejumlah jenazah dengan protokol COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta, Minggu, 4 Juli 2021. Jumlah kematian akibat COVID-19 per hari Minggu 4 Juli 2021 mencapai 555 kasus, yang menjadi rekor tertinggi sejak kasus pertama COVID-19 di Indonesia diumumkan Presiden Joko Widodo pada awal Maret 2020.  ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.


Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

17 hari lalu

Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS
Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?


Satu Keluarga Melompat dari Rooftop Apartemen, Ekonomi Keluarga Memburuk Pasca Covid-19

18 hari lalu

Tempat kejadian bunuh diri empat orang sekeluarga yang melompat dari atas apartemen Teluk Intan, Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, pada Sabtu sore, 9 Maret 2024. TEMPO/Ihsan Reliubun
Satu Keluarga Melompat dari Rooftop Apartemen, Ekonomi Keluarga Memburuk Pasca Covid-19

Keluarga tersebut memutuskan pindah ke Solo karena unit apartemen mereka disita usai pandemi Covid-19.


Mengenal Tetrodotoxin, Racun Berbahaya pada Ikan Buntal

19 hari lalu

Ikan buntal. telegraph.co.uk
Mengenal Tetrodotoxin, Racun Berbahaya pada Ikan Buntal

Tidak hanya pada ikan buntal, tetrodotoxin juga ada pada katak, guritam, dan amfibi.