Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kenali Gejala dan Penyebab ADHD, Hiperaktif Hingga Impulsif

Reporter

image-gnews
Sejumlah anak bermain di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Puring, Jakarta, Sabtu, 23 Oktober 2021. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kembali membuka 59 ruang terbuka hijau (RTH) hari ini sehubungan penerapan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2 di Jakarta. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Sejumlah anak bermain di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Puring, Jakarta, Sabtu, 23 Oktober 2021. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kembali membuka 59 ruang terbuka hijau (RTH) hari ini sehubungan penerapan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2 di Jakarta. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Iklan

TEMPO.CO, JakartaADHD atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder adalah salah satu gangguan mental yang umum menyerang usia anak-anak. Namun, gangguan ini juga bisa menyerang orang dewasa. Diperkirakan sebanyak 8,4% ADHD menyerang anak-anak dan 2,5 persen menyerang orang dewasa.

Melansir dari American Psychiatric Association, belum ditemukan penyebab spesifik ADHD. Namun, terdapat beberapa faktor yang memungkinkan terjadinya ADHD, seperti misalnya bayi yang lahir prematur, cedera otak, ibu yang sedang mengandung memiliki kebiasaan merokok, mengonsumsi alkohol, atau mengalami stres ekstrim pada saat hamil.

Gejala Gangguan ADHD

Gejala-gejala yang dialami oleh seseorang yang memiliki gangguan ADHD ditandai dengan beberapa hal. Menurut WebMD, berikut adalah gejala-gejala seseorang yang mengalami ADHD:

  1. Inattention (Kurang fokus)

Pada anak-anak, kondisi ini biasa terjadi ketika mereka sedang berada di lingkungan sekolah. Ketika pengajar memberikan penjelasan terkait mata pelajaran tertentu, tetapi seorang anak justru mengalihkan fokus ke hal yang lain. Apabila kondisi anak susah fokus ini berlarut-larut dan tanpa alasan yang kuat untuk dijadikan penyebab, bisa jadi ini menjadi gejala ADHD.

Sementara pada orang dewasa, kebiasaan menunda-nunda pekerjaan, menjadi tidak teratur, dan sering berpindah aktivitas dari yang satu ke aktivitas lain juga merupakan gejala ADHD. Tidak hanya itu, seseorang yang sedang mengalami ADHD cenderung tidak menyukai adanya hal-hal sepele yang menurut orang lain adalah hal yang wajar.

  1. Hiperaktif

Umumnya, gejala ADHD ini bisa dialami oleh balita, anak-anak, hingga usia remaja. Di antara gejalanya yaitu hiperaktif, gelisah dan menggeliat ketika sedang duduk, sering tiba-tiba berjalan atau berlari setelah bangun tidur, tidak bisa menjalankan hobinya dengan tenang. Balita dan anak-anak usia pra sekolah cenderung memiliki kebiasaan terus menerus bergerak, melompat-lompat, dan sulit untuk diam. Sehingga, mereka akan sulit menerima penjelasan dari orang lain. Sementara anak usia sekolah memiliki kebiasaan serupa namun lebih jarang menampakkan tanda-tandanya.

  1. Impulsif
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ciri khas yang muncul yaitu seseorang cenderung tidak sabar. Misalnya, seseorang mengalami kesulitan ketika menunggu giliran saat melakukan suatu aktivitas tertentu, sering menyela atau mengganggu orang lain, dan seringkali memulai percakapan pada waktu yang tidak tepat. Karena ketidaksabarannya, penderita ADHD dengan gejala ini berisiko mengalami kecelakaan. Mereka hanya mementingkan apa yang harus segera mereka capai.

Itulah gejala-gejala ADHD yang dialami seseorang. Penanganan ADHD bisa dilakukan dengan pemberian obat-obatan dan melalui upaya psikoterapi. Meskipun ADHD tidak bisa sepenuhnya disembuhkan, namun pengobatan yang diberikan mampu meredakan gejala penderita.

RISMA DAMAYANTI 

Baca: Perhatikan Gejala ADHD, Disabilitas atau Tekanan Kerja

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hari Peduli Autisme Sedunia, Bedakan Anak Autisme dengan Hiperaktif

23 hari lalu

Ilustrasi terapi untuk anak/autisme. Shutterstock
Hari Peduli Autisme Sedunia, Bedakan Anak Autisme dengan Hiperaktif

Hari Peduli Autisme Sedunia diperingati setiap 2 April dan masyarakat perlu membedakan gejala autisme dengan hiperaktif.


Bedakan Bipolar Disorder dan Kepribadian Ganda

23 hari lalu

Ilustrasi gangguan bipolar (Pixabay.com)
Bedakan Bipolar Disorder dan Kepribadian Ganda

Gangguan Bipolar dan kepribadian ganda adalah gangguan kesehatan mental yang sering memiliki gejala yang serupa, namun keduanya kondisi yang berbeda.


Beda Gejala ADHD pada Laki-laki dan Perempuan, Mana yang Lebih Mengganggu?

18 Februari 2024

Meredakan Amarah Anak
Beda Gejala ADHD pada Laki-laki dan Perempuan, Mana yang Lebih Mengganggu?

Gejala ADHD pada perempuan dan laki-laki ternyata tak sama sehingga bisa mempengaruhi diagnosis. Berikut penjelasan pakar.


Bahaya Mendengkur bagi Kesehatan Anak Menurut Guru Besar UI

16 Februari 2024

Ilustrasi anak tidur. Shutterstock
Bahaya Mendengkur bagi Kesehatan Anak Menurut Guru Besar UI

Sekitar 26 persen anak tidur mendengkur sehingga pakar menyarankan orang tua untuk sadar dan mencari gejala-gejala penyerta.


Kebanyakan Bawaan Lahir, Psikolog Sebut ADHD Sulit Dicegah

11 Februari 2024

Ilustrasi anak marah atau berteriak. shutterstock.com
Kebanyakan Bawaan Lahir, Psikolog Sebut ADHD Sulit Dicegah

ADHD merupakan sindrom perkembangan saraf dan sesuatu yang sudah dibawa sejak lahir. Bisakah gangguan mental ini dicegah?


Yang Diperlukan Anak Hiperaktif atau Pengidap ADHD agar Terhindar dari Perundungan

16 Januari 2024

Ilustrasi bullying. shutterstock.com
Yang Diperlukan Anak Hiperaktif atau Pengidap ADHD agar Terhindar dari Perundungan

Anak hiperaktif atau pengidap ADHD yang telah diobati harus diberi terapi agar bisa mengontrol perilaku seperti anak lain dan menghindari perundungan.


Lifter Angkat Besi Lisa Rumbewas Meninggal, Memiliki Riwayat Epilepsi, Apa Penyebabnya?

16 Januari 2024

Lisa Raema Rumbewas. AP/Wong Maye-E
Lifter Angkat Besi Lisa Rumbewas Meninggal, Memiliki Riwayat Epilepsi, Apa Penyebabnya?

Pada 14 Januari 2024, lifter angkat besi Lisa Rumbewas meninggal di Jayapura. Ia memiliki riwayat penyakit epilepsi.


Orang Tua Permisif Picu Kenakalan Anak Penyebab Perundungan

16 Januari 2024

Ilustrasi persekusi, bullying. Shutterstock
Orang Tua Permisif Picu Kenakalan Anak Penyebab Perundungan

Lingkungan psikososial yang permisif dan kebiasaan kurang pendisiplinan bisa menjadi penyebab anak merasa boleh berbuat nakal dan berlaku seenaknya.


Apa Itu Komplikasi Anoreksia? Berikut 5 Cara Mengatasi Gangguan Makan Ini

12 Januari 2024

Perempuan rentan mengalami gangguan makan, seperti bulimia dan anoreksia. (Pexels/Alex Green)
Apa Itu Komplikasi Anoreksia? Berikut 5 Cara Mengatasi Gangguan Makan Ini

Pola hidup yang tidak seimbang dapat mengakibatkan gangguan makan atau biasa dikenal dengan anoreksia. Bagaimana cara mengatasi anoreksia?


Balita Korban Penganiayaan di Kramat Jati Masih Koma, Alami Cedera Otak dan Patah Tulang Selangka

12 Desember 2023

Tersangka pelaku penganiayaan  terhadap balita di Kramat Jati, Jakarta Timur. Dok: Humas Polres Jakarta Timur
Balita Korban Penganiayaan di Kramat Jati Masih Koma, Alami Cedera Otak dan Patah Tulang Selangka

Ibu balita ini sudah mengetahui kabar penganiayaan terhadap anaknya, namun belum bisa pulang dari Malaysia karena kendala biaya.