TEMPO.CO, Jakarta - Setiap 18 Maret diperingati sebagai Hari Tidur Sedunia. Berikut beberapa fakta tidur yang perlu diketahui.
Cukup tidur dapat mengembalikan energi sehingga ketika bangun akan merasa bersemangat untuk beraktvitas sepanjang hari. Berikut adalah serba-serbi tidur yang perlu diketahui agar bisa tidur nyenyak demi kesehatan lahir dan batin.
Berapa durasi tidur yang ideal?
Dikutip dari laman worldsleepday, durasi tidur yang optimal sangat ditentukan faktor keturunan. Namun, survei besar menunjukkan durasi tidur rata-rata untuk orang dewasa adalah sekitar 7-8 jam. Secara teknis, para ahli tidur sepakat kisaran 6,68-10 jam tidur per malam adalah durasi yang optimal.
Seperti apa kebiasaan tidur sehat?
Tidur yang restoratif bergantung kepada durasi, kontinuitas saat tidur tanpa distraksi, dan kedalaman tidur ketika tidur betul-betul nyenyak. Beberapa langkah yang bisa diterapkan adalah membuat jadwal tidur dan bangun yang rutin. Pilihlah waktu tidur saat mulai mengantuk dan mudah terlelap, usahakan bangun pada jam yang sama.
Anda dapat menerapkan ini ketika harus melakukan aktivitas pagi secara rutin, misalnya beribadah atau bermeditasi. Bila istirahat dirasa masih kurang, coba tidur lebih awal. Pastikan tidur tidak terganggu dengan mengeliminasi berbagai gangguan sebisa mungkin, misalnya mematikan dering ponsel. Lalu, bila jadwal tidur berubah karena sesuatu hal, cobalah untuk kembali ke jadwal rutin sebelumnya secepat mungkin.
Baca Juga:
Bagaimana caranya membuat jadwal tidur rutin?
Buatlah rutinitas dengan cara disiplin tidur pada jam yang sama setiap malam dan bangun pada jam yang sama. Lakukan ini setiap hari, tujuh hari dalam sepekan. Rutinitas penting untuk menstabilkan jam biologis tubuh, membuat bisa tidur nyenyak tanpa terganggu.
Bisakah defisit tidur?
Defisit tidur kronis adalah hal yang umum ketika orang tidak mendapatkan waktu tidur cukup. Penyebabnya bervariasi, termasuk jam kerja atau tuntutan lingkungan seperti orang tua yang sedang merawat bayi. Bila tidur kurang dari tujuh jam setiap malam, ada rasa mengantuk atau lelah pada siang hari, mudah tidur dan/atau tidak merasa segar saat bangun, bisa jadi tanda kurang tidur dan jika perlu periksakan diri ke dokter.
Olahraga pengaruhi tidur?
Aktivitas fisik dianggap sebagai cara efektif untuk meningkatkan kualitas tidur. Orang yang menjalani aktivitas fisik cenderung bisa tidur lebih nyenyak. Selama tidak mengganggu durasi tidur, Anda dapat berolahraga agar lebih mudah terlelap.
Tidur siang penting?
Penting atau tidaknya tidur siang tergantung dari kualitas dan durasi tidur malam. Jika merasa mengantuk pada siang hari, langkah pertama adalah mencari tahu apakah tidur malam sudah cukup berkualitas. Tidur yang baik membuat segar dan bertenaga sepanjang hari sehingga tidak perlu tidur siang. Tetapi, jika tidur siang satu-satunya cara untuk mengatasi kurang tidur, Anda dapat melakukannya.
Baca juga: Minum Kopi di Waktu yang Tepat, Bukan Langsung Setelah Bangun Tidur