TEMPO.CO, Jakarta - Pakar hubungan, pernikahan dan keluarga, Diany Pranata, membagikan tips mengelola keuangan bagi suami istri. Baginya, pembagian yang paling adil yakni menggabungkan pemasukan dari keduanya lalu dikelola dengan konsep Money Jar atau enam pundi keuangan.
Menurutnya, konsep yang didapatkan dari T.H. Eker itu mudah diterapkan dan bila bisa dijalanlan semua pasangan suami istri, maka banyak masalah keuangan teratasi. Bahkan, yang lajang pun bisa menerapkan sistem pundi keuangan ini sejak punyai penghasilan.
Pundi pertama yakni kebebasan keuangan. Hal ini selaras dengan tujuan banyak orang untuk mencapai kebebasan finansial yang memungkinkan Anda tidak melulu bekerja hingga usia senja. Caranya, Anda dapat menyisihkan pendapatan yang diperoleh setiap bulan. Uang itu disimpan atau ditabung untuk kepentingan investasi yang kelak akan menghasilkan uang.
Diany mengatakan harta dari pundi ini dapat dijadikan jaminan masa tua apabila dikelola dengan baik. Misalnya untuk membangun bisnis seperti kos-kosan, sewa mobil, maupun investasi lain untuk mendapatkan penghasilan pasif.
Pundi selanjutnya yaitu long term self-spending atau pundi impian. Pundi ini digunakan untuk membeli impian pasangan. Setiap manusia memiliki impian dan beragam, dari berkeliling dunia, ibadah ke tanah suci, maupun memiliki mobil mewah. Pundi ini berguna untuk membeli impian tersebut. Meskipun begitu, Diany menekankan angka tersebut harus didiskusikan karena impian setiap pasangan berbeda.
Pundi ketiga untuk pendidikan. Pundi ini digunakan untuk diri sendiri dalam mengasah kemampuan, seperti mengikuti kelas dan pelatihan untuk meningkatkan diri serta bertumbuh. Dalam hal ini, Diany menegaskan pentingnya manusia harus selalu berkembang dan memperkaya diri. Hal tersebut bisa tercapai dengan pundi ini.
Pundi keempat yaitu pemberian untuk orang lain yang membutuhkan. Dengan adanya pundi ini, Anda akan mengeluarkan uang dengan bahagia bukan karena terpaksa, sekaligus membuat beramal sebagai kegiatan yang menyenangkan, bukan sebaliknya suatu hal yang disesali.
“Pundi ini perlu ada karena hidup ini ada untuk berbagi,” ungkap Diany.
Menurutnya, presentasi untuk pundi ini fleksibel dan tidak harus dihabiskan dalam satu waktu. Pundi ini bisa disimpan untuk kegiatan amal di masa datang jika saudara, orang tua, maupun kerabat membutuhkan dana bantuan yang tidak sedikit.
Pundi kelima ialah apresiasi diri sendiri, bisa digunakan untuk kegiatan yang menyenangkan seperti menonton film, rekreasi, nongkrong di kedai kopi, belanja, dan semacamnya. Bagi Diany, pundi ini berguna sebagai peningkat suasana hati.
“Ketika membeli produk diskon, biasanya mereka akan menyesal karena menganggap barang tersebut tidak terlalu diperlukan. Namun, hal ini bisa dihindari jika mempunyai pundi play ini,” ujar Diany, yang mengatakan hal ini juga bisa menghindarkan orang dari rasa bersalah ketika mengeluarkan uang.
Pundi terakhir yakni kebutuhan. Pundi ini biasanya memiliki persentase lebih besar, sekitar 60-80 persen, karena digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, mulai kebutuhan anak, biaya sekolah, bayar cicilan, dan lain sebagainya. Diany mengungkapkan banyak pasangan yang keliru dan menempatkan pundi ini di bagian awal. Padahal, yang harus ditempatkan di awal yaitu kebebasan keuangan karena Anda tidak ingin bekerja sampai tua tapi bekerja untuk masa tua.
Selain itu, setiap pasangan juga perlu membedakan mana kebutuhan dan keinginan. Dengan mengetahui hal itu dan dapat memilah pengeluaran yang penting, niscaya persentase pada pundi ini akan berjalan sesuai yang diharapkan.
“Jika pundi necessity menghabiskan 80 persen dari penghasilan, maka persentase untuk lima pundi lain bisa disesuaikan dari sisanya. Persentasenya juga terserah kita, tapi harus ada financial freedom account karena tentu kita tidak ingin selamanya kerja dan ada waktunya uang bekerja untuk kita,” jelas pendiri Grup Belladonna itu.