Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Karakteristik Anak Hiperaktif, Bagaimana Menanganinya?

Reporter

image-gnews
Ilustrasi anak marah-marah. Shutterstock.com
Ilustrasi anak marah-marah. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Anak-anak seringkali cenderung penasaran dan ingin banyak tau akan sesuatu yang membuatnya banyak bergerak dan tak bisa diam. Namun bila sulit dikendalikan bisa jadi itu adalah tanda anak tersebut hiperaktif.

Hiperaktif ini merupakan kondisi ketika seseorang terus aktif tidak melihat waktu, situasi, dan suasana sekitar. Dikutip dari healthline.com, hiperaktif seringkali merupakan gejala dari kondisi kesehatan mental atau fisik yang mendasarinya. Salah satu penyebab utama yang terkait dengan hiperaktif adalah attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) .

Selain ADHD, beberapa kemungkinan penyebab lainnya hiperaktif pada anak maupun seseorang yaitu hipertiroidisme, gangguan otak, gangguan sistem saraf maupun gangguan psikologis.

Karakteristik umum yang sering tampak dari anak hiperaktif adalah kesulitan berdiam diri, berperilaku agresif, perilaku impulsif dan menjadi mudah terganggu.

Anak-anak yang hiperaktif mungkin mengalami kesulitan berkonsentrasi di sekolah. Mereka mungkin juga menunjukkan perilaku impulsif seperti, berbicara tidak pada gilirannya, memukul siswa lain dan kesulitan tetap berada di kursi mereka.

Jika tidak diobati, hiperaktif bisa eaja mengganggu pekerjaan, sekolah, maupun hubungan pribadi. Ini mungkin merupakan tanda dari kondisi mendasar yang memerlukan perawatan. Hiperaktif pada anak bisa diatasi dengan beberapa cara, baik terapi maupun dengan resep obat.

Terapi perilaku kognitif atau Cognitive behavioral therapy (CBT) dan terapi bicara sering digunakan untuk mengobati hiperaktif. CBT bertujuan untuk mengubah pola pikir dan perilaku anak. Terapi bicara yaitu dengan mendiskusikan gejala anak dengan terapis. Terapis dapat membantu mengembangkan strategi untuk mengatasi hiperaktif dan mengurangi efeknya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Atau mungkin anak perlu minum obat untuk membantu mengontrol hiperaktif. Obat-obatan ini dapat diresepkan dari dokter yang menangani dan memiliki efek menenangkan.

Obat-obatan yang digunakan untuk mengobati anak hiperaktif yaitu, deksmetilfenidat (Focalin), dekstroamfetamin, amfetamin (Adderall), dekstroamfetamin (Dexedrine, Dextrostat), lisdexamfetamine (Vyvanse) dan metilfenidat (Ritalin).

ANNISA FIRDAUSI 

Baca: Kenali Gejala dan Penyebab ADHD, Hiperaktif dan Impulsif

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Efek Emosional Menyaksikan Gerhana, Kagum sampai Cemas

1 hari lalu

Ilustrasi gerhana matahari (Pixabay.com)
Efek Emosional Menyaksikan Gerhana, Kagum sampai Cemas

Menyaksikan gerhana dapat membangkitkan berbagai emosi dan memiliki efek psikologis yang signifikan pada masing-masing orang.


Stigma Negatif pada Penderita Psoriasis yang Berdampak ke Psikologis

11 hari lalu

imgslide.health.com
Stigma Negatif pada Penderita Psoriasis yang Berdampak ke Psikologis

Penderita psoriasis kerap mendapatkan stigma negatif dalam kehidupan sehari-hari sehingga berdampak ke psikologis.


Terapi Kesehatan yang Sempat Viral dan Masih Populer

22 hari lalu

Ilustrasi terapi bekam. shutterstock.com
Terapi Kesehatan yang Sempat Viral dan Masih Populer

Berikut lima tren kesehatan yang sempat viral dan masih populer sampai sekarang. Ingat, tak semua baik dilakukan dan cocok untuk setiap orang.


7 Langkah Membangun Hubungan yang Kokoh

25 hari lalu

Ilustrasi pasangan sarapan. Foto: Freepik.com/wayhomestudio
7 Langkah Membangun Hubungan yang Kokoh

Saat ada masalah dalam hubungan orang pun mencari pendapat dan saran dari orang lain. Berikut saran terapis untuk membantu mengatasi masalah hubungan.


Rumah Sakit di Pekalongan Siapkan Layanan Konsultasi Kesehatan Mental untuk Caleg dan Tim Sukses Gagal

33 hari lalu

Ruangan khusus caleg yang mengalami gangguan Jiwa di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Tangerang, Banten (26/3). Pihak RSUD menyediakan ruangan khusus caleg yang mengalami gangguan jiwa dan depresi akibat pemilu. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat.
Rumah Sakit di Pekalongan Siapkan Layanan Konsultasi Kesehatan Mental untuk Caleg dan Tim Sukses Gagal

Caleg atau tim sukes yang gagal atau tak lolos rentan mengalami gangguan kejiwaan atau kesehatan mental karena beragam tekanan.


Luka Psikologis Mendorong Anak-anak di Gaza Ingin Bunuh Diri

34 hari lalu

Warga Palestina berupaya menyelamatkan seorang anak laki-laki yang terperangkap di reruntuhan setelah serangan Israel terhadap sebuah rumah di Jabalia di Jalur Gaza utara, 19 Oktober 2023. REUTERS/Anas al-Shareef
Luka Psikologis Mendorong Anak-anak di Gaza Ingin Bunuh Diri

Tim dari Dokter Lintas Batas mengungkap anak-anak di Gaza yang selamat dari perang mengalami luka psikologis berat.


Pentingnya Terapi Psikologis pada Pasien Kanker Anak yang Sedang Kemoterapi

37 hari lalu

ilustrasi kemoterapi (pixabay.com)
Pentingnya Terapi Psikologis pada Pasien Kanker Anak yang Sedang Kemoterapi

Selain terapi obat-obatan, terapi psikologis tak kalah penting untuk mendukung anak yang sedang menjalani kemoterapi karena kanker.


Banyak Petugas KPPS Alami Kelelahan, Bagaimana Kembalikan Energi?

39 hari lalu

Petugas KPPS menjalani perawatan di ruang rawat inap Puskesmas Telaga, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Kamis, 15 Februari 2024. KPU Kabupaten Gorontalo mencatat 18 petugas KPPPS harus menjalani perawatan akibat sakit dan kelelahan pada pelaksanaan Pemilu 2024. ANTARA/Adiwinata Solihin
Banyak Petugas KPPS Alami Kelelahan, Bagaimana Kembalikan Energi?

Kelelahan kronis akan memberikan dampak kesehatan. Berikut adalah beberapa cara untuk atasi kelelahan seperti yang dialami banyak petugas KPPS.


Makna Menangis dari Sisi Ilmiah, Benarkah Ada Gunanya?

39 hari lalu

Ilustrasi pria menangis. shutterstock.com
Makna Menangis dari Sisi Ilmiah, Benarkah Ada Gunanya?

Banyak hal terkait menangis dari sisi ilmiah, termasuk melepaskan hormon bahagia yang membantu mengobati luka dan meredakan stres. Adakah gunanya?


Beda Gejala ADHD pada Laki-laki dan Perempuan, Mana yang Lebih Mengganggu?

40 hari lalu

Meredakan Amarah Anak
Beda Gejala ADHD pada Laki-laki dan Perempuan, Mana yang Lebih Mengganggu?

Gejala ADHD pada perempuan dan laki-laki ternyata tak sama sehingga bisa mempengaruhi diagnosis. Berikut penjelasan pakar.