Jika batang otak terluka, seseorang dapat bermimpi tetapi tidak tidur REM. Dan jika otak depan yang terluka terluka, seseorang dapat masuk ke tidur REM tetapi tidak bermimpi.
Suhu tubuh juga akan berubah mengikuti suhu ruangan tidur saat dalam fase tidur REM. Seperti penyebutannya, saat fase REM pupil juga ikut menyempit untuk melindungi mata saat terkena cahaya yang lebih terang.
Saat dalam tidur REM otot juga mengendur dan kehilangan kekuatannya sehingga ketika bermimpi, orang tersebut tidak melakukan secara langsung dan tidak melukai dirinya sendiri. Pada tidur REM, detak dan pernapasan juga menjadi tidak teratur terlebih bagi yang mengalami sleep apnea akan terlihat mencolok.
Dalam makalah yang dipublikasi oleh Beny Atmadja W. dokter Bedah Saraf Fakultas Kedokteran Unpad dan RS. Hasan Sadikin Bandung menyebut jika seseorang yang bangun pada saat tidur REM dan sedang bermimpi, seseorang dapat mengingat mimpinya.
Selanjutnya: Mimpi yang terjadi...