Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Memahami Penyebab dan Macam Kanker Hati

Reporter

ilustrasi kanker hati (pixabay.com)
ilustrasi kanker hati (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kanker hati disebabkan oleh berbagai faktor, bukan hanya minum alkohol berlebihan. Bisa jadi penyebabnya akumulasi penumpukan lemak di hati yang berhubungan erat dengan obesitas dan diabetes.

Kanker hati dibagi menjadi dua macam, yaitu kanker hati primer dan metastasis. Kanker hati primer terjadi dari sel-sel hati yang normal berubah menjadi sel-sel abnormal sementara kanker hati metastatis berasal dari penyebaran kanker dari organ lain, seperti usus besar, paru-paru, atau payudara. Kanker hati primer yang terbanyak adalah hepatocellular carcinoma (HCC).

Data Global Cancer Observatory (Globocan) 2020 mencatat kanker hati merupakan salah satu dari empat penyebab kematian akibat kanker paling banyak di Indonesia. Mayoritas penderita kanker hati primer di dunia memiliki penyakit hati kronis seperti sirosis hati, yaitu terbentuknya jaringan parut akibat penyakit kronis.

Hendra Nurjadin, SpPD, KGEH, spesialis penyakit dalam konsultan gastroenterologi-hepatologi Mayapada Hospital Tangerang, menjelaskan sirosis hati tidak hanya disebabkan oleh konsumsi alkohol berlebih. Pada banyak kasus, sirosis disebabkan penyakit hati yang tidak berhubungan dengan alkohol atau disebut Nonalcoholic Steatohepatitis (NASH), yaitu terjadinya penumpukan lemak di hati yang berhubungan dengan obesitas, sindrom metabolik, dan diabetes.

"Infeksi hepatitis B dan C yang banyak terjadi di Indonesia juga merupakan penyebab banyaknya sirosis hati yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kasus kanker hati, di mana sebenarnya hepatitis B ini dapat dicegah dengan vaksinasi dan hepatitis C dapat dengan mudah diobati, cukup hanya tiga bulan saja dengan obat-obatan antivirus yg baru," kata Hendra.

Pentingya deteksi dini
Seperti kasus kanker lainnya, terdiagnosis sejak dini adalah kunci utama penanganan kanker hati. Pilihan terapi kanker hati bergantung pada stadium. Semakin kecil ukuran tumor dan semakin rendah stadium kanker serta fungsi hati dan kondisi kesehatan yang baik, maka kanker hati dapat dioperasi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di Indonesia, banyak pasien terlambat berobat kanker hati karena selain tidak melakukan pemeriksaan medis secara berkala, pasien juga sering datang terlambat karena menduga hanya sakit maag dan mengobatinya hanya dengan pengobatan maag.

"Setelah penyakit menjadi berat dan keluhan menjadi semakin nyata, seperti nyeri pada perut, perut membesar, mudah memar dan perdarahan, kulit dan mata menguning, serta penurunan berat badan yang tidak jelas penyebabnya, barulah pasien datang. Padahal pasien datang dalam kondisi sudah stadium lanjut," kata Prof. Dr. Abdul Aziz Rani, Sp.PD-KGEH, spesialis penyakit dalam konsultan gastroenterologi-hepatologi, Mayapada Hospital Jakarta Selatan.

Senada dengan Abdul, dr. Kaka Renaldi, Sp.PD, KGEH dari Mayapada Hospital Kuningan mengatakan deteksi dini dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan kesehatan rutin, termasuk pemeriksaan hepatitis, pemeriksaan rutin USG hati, serta pemeriksaan darah fungsi hati, termasuk penanda tumor Alfa Feto Protein (AFP).

"Dan bagi yang sudah menderita hepatitis B dan C serta memiliki fungsi hati yang abnormal, penting menjalani pemantauan rutin minimal enam bulan sekali," imbaunya.

Baca juga: Cegah Kerusakan Liver, Hindari Kebiasaan Berikut

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Penelitian Terbaru Temukan Dua Gejala Awal Kanker Pankreas, Apa Saja Itu?

2 hari lalu

Ilmuwan dari Hirotsu Bio Science mengamati nematoda di sebuah laboratorium di Fujisawa, Kanagawa, Jepang, 28 November 2022. Para ilmuwan dari Hirotsu Bio Science berhasil menemukan cara mendeteksi kanker pankreas menggunakan cacing berukuran mikro. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Penelitian Terbaru Temukan Dua Gejala Awal Kanker Pankreas, Apa Saja Itu?

Dua tanda awal kanker pankreas adalah rasa haus yang meningkat dan urine berwarna kuning gelap.


Apa Itu Displasia Serviks?

3 hari lalu

Ilustrasi kanker serviks. shutterstock.com
Apa Itu Displasia Serviks?

Meski disebut kondisi prakanker, perlu untuk diketahui bahwa kebanyakan orang dengan displasia serviks tidak terkena kanker.


Tips Gaya Hidup Sehat buat Penyintas Kanker

4 hari lalu

Pasien anak dengan kanker sedang bermain/Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI)
Tips Gaya Hidup Sehat buat Penyintas Kanker

Berikut beberapa tips bagi penyintas kanker untuk menerapkan gaya hidup tertentu agar hidup lebih sehat dan menyenangkan.


Identifikasi Risiko Penyakit Jantung Hingga Kanker dengan Tes Genetik

8 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Identifikasi Risiko Penyakit Jantung Hingga Kanker dengan Tes Genetik

Dalam upaya pencegahan, mengidentifikasi berbagai penyakit tidak menular seperti diabetes hingga kanker bisa dilakukan dengan tes genetik.


Waspada, Kebersihan Mulut yang Buruk Dapat Membuat Risiko Terkena Kanker Hati Meningkat

8 hari lalu

Ilustrasi bau mulut. shutterstock.com
Waspada, Kebersihan Mulut yang Buruk Dapat Membuat Risiko Terkena Kanker Hati Meningkat

Studi menunjukkan orang yang menderita masalah kesehatan mulut memiliki risiko 75 persen lebih tinggi terkena kanker hati primer.


Inilah Risiko Kesehatan yang Mengintai jika Terlalu Sering Makan Pizza

11 hari lalu

Ilustrasi pizza. Sumber: Unsplash/asiaone.com
Inilah Risiko Kesehatan yang Mengintai jika Terlalu Sering Makan Pizza

Pizza sebagai junk food memiliki beberapa risiko kesehatan. Apa saja risiko kesehatan tersebut?


Mengenal Sindrom Alagille, Kondisi Menumpuknya Empedu di Hati

11 hari lalu

Kantung empedu. Shutterstock
Mengenal Sindrom Alagille, Kondisi Menumpuknya Empedu di Hati

Sindrom Alagille mempengaruhi 1 dari 70.000 bayi. Angka ini didasarkan pada diagnosis penyakit hati pada bayi.


Kenali Cara Penanganan Displasia Serviks

12 hari lalu

Ilustrasi kanker serviks. shutterstock.com
Kenali Cara Penanganan Displasia Serviks

Penanganan displasia serviks tergantung pada berbagai faktor, termasuk tingkat keparahan, usia, kesehatan, dan preferensi perawatan.


Kenali Gejala dan Penyebab Displasia Serviks

13 hari lalu

Ilustrasi kanker serviks. shutterstock.com
Kenali Gejala dan Penyebab Displasia Serviks

Displasia serviks adalah kondisi prakanker yang terjadi ketika sel-sel abnormal tumbuh di permukaan serviks.


Faktor Risiko Kanker Payudara yang Bisa Diubah dan Tidak Bisa Diubah

13 hari lalu

Ilustrasi kanker payudara (pixabay.com)
Faktor Risiko Kanker Payudara yang Bisa Diubah dan Tidak Bisa Diubah

Ada dua jenis faktor risiko kanker payudara, yaitu faktor risiko yang dapat diubah dan tidak dapat diubah. Berikut penjelasannya.