TEMPO.CO, Jakarta - Kanker memiliki beragam pengobatan berdasarkan jenis dan juga untuk setiap orang, termasuk penanganan kanker hati. Ada terapi yang berhasil bagi satu orang namun terapi yang sama mungkin gagal bagi orang lain. Untuk itu perlu dilakukan penelusuran menyeluruh mengenai kondisi setiap pasien dari berbagai sudut pandang sehingga penanganan kanker hati dapat dibuat sesuai kebutuhan individu.
Itulah sebabnya mengapa peran dewan tumor sangat penting. Dalam penanganan kanker, dewan tumor Mayapada Hospital melakukan pertemuan rutin untuk membuat rencana perawatan yang terbaik dan ideal untuk setiap pasien sebagai sebuah tim. Tim yang terlibat dalam dewan tumor untuk penanganan kasus kanker hati selain dokter bedah digestif, spesialisasi lain juga ikut terlibat, seperti spesialis penyakit dalam konsultan hematologi onkologi, patologi anatomi, radiologi, radiasi onkologi, anestesi, serta spesialisasi lain sesuai kebutuhan dan kondisi pasien.
"Dalam memberikan rekomendasi tatalaksana pada pasien yang sudah didiskusikan dalam tumor board, kepada pasien diterangkan juga pertimbangan tatalaksananya tersebut berdasarkan tinjauan beberapa guidelines yang sudah ada, salah satu di antaranya adalah BCLC Barcelona Clinic Liver Cancer strategy," kata dr. Rofi Yuldi Saunar, Sp.B-KBD, spesialis bedah konsultan bedah digestif, Mayapada Hospital Jakarta Selatan.
Namun, selain itu untuk menentukan apakah kanker hati memenuhi syarat untuk operasi reseksi hati, perlu untuk mempertimbangkan beban tumor, juga fungsi hati, luasnya jaringan hati yang dipotong, dan volume sisa hati yang diharapkan di masa depan, serta ada tidaknya hipertensi portal dan komorbiditas dari pasien. Untuk itu diperlukan penilaian kondisi kesehatan pasien yang detail dan komprehensif sebelum dilakukannya penanganan tumor hati.
"Pilihan terapi lainnya bagi pasien yang tidak dapat dilakukan reseksi atau pengangkatan tumor antara lain adalah transplantasi hati, terapi ablasi, terapi embolisasi, serta sistemik. Sementara itu, pada pasien stadium terminal, perawatan yang diberikan adalah best supportive care yaitu perawatan suportif untuk mendukung kesehatan pasien yang terdiri dari perawatan paliatif yang tepat tanpa terapi antikanker lainnya," kata dr. Agung Sumastoro, Sp.B-KBD, spesialis bedah konsultan bedah digestif Mayapada Hospital Kuningan.
Baca Juga:
Untuk mengurangi risiko kanker hati mulailah dengan menjaga berat badan yang sehat dan ideal, lakukan vaksinasi terhadap Hepatitis B, lakukan tes Hepatitis C, jangan merokok atau berhenti jika melakukannya, hindari minum terlalu banyak alkohol. Jangan lupa rutin melakukan pemeriksaan kesehatan, kata dr. Dion Ade Putra, Sp.B-KBD, spesialis bedah konsultan bedah digestif Mayapada Hospital Tangerang.
Baca juga: Memahami Penyebab dan Macam Kanker Hati