TEMPO.CO, Jakarta - Kekurangan vitamin B12 sangat umum terjadi pada jutaan orang di seluruh dunia yang mengalami gejala yang tidak biasa. Perubahan yang terlihat dapat terjadi pada suasana hati dan perilaku.
Gejala kekurangan vitamin B12 dapat berkembang perlahan dan memburuk seiring waktu. Beberapa gejala mungkin dialami oleh orang yang kekurangan vitamin B12 tanpa anemia. Beberapa orang mungkin tidak mengalami gejala meskipun kadar vitamin B12 rendah.
Bagaimana defisiensi vitamin B12 dapat mempengaruhi suasana hati, pikiran, perasaan, dan perilaku? Dilansir dari express.co.uk, ada beberapa gejala awal kekurangan vitamin B12.
-Warna kulit kuning pucat
-Sakit, lidah merah
-Bisul mulut dan sariawan
-Sembelit
-Kesemutan, mati rasa, atau sensasi aneh lain di tangan atau kaki
-Gangguan penglihatan
-Kesulitan berjalan dan masalah keseimbangan
-Perbedaan nyata dalam suasana hati, pikiran, perasaan, dan perilaku
-Kebingungan dan kesulitan berpikir
-Demensia
-Hilang ingatan
-Lekas marah
-Depresi
-Psikosis
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di National Library of Health, asupan suplemen vitamin B12 untuk mencegah timbulnya dan meningkatkan prognosis depresi diamati lebih lanjut.
Baca Juga:
Lebih dari 264 juta orang menderita depresi di seluruh dunia. Depresi adalah salah satu gangguan kesehatan mental yang paling umum terjadi pada orang dewasa dan anak-anak. Sejumlah penelitian sedang dilakukan untuk menentukan hubungan antara vitamin B12 dan depresi, dan jika suplementasi vitamin B12 dapat memperlambat perkembangan depresi atau mencegahnya.
Beberapa penelitian telah menunjukkan efek positif pada pasien dengan depresi ketika diberi suplemen vitamin B12. Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan perubahan hematologis, masalah neurologis dan kejiwaan, yang dapat bermanifestasi seperti lekas marah, perubahan kepribadian, depresi, dan kehilangan memori.
Berdasarkan studi yang ditinjau, ditemukan bahwa meskipun tidak ada bukti nyata yang menunjukkan efek positif vitamin B12 pada depresi atau gejalanya, kadar vitamin B12 yang lebih rendah dalam tubuh dikaitkan dengan risiko lebih tinggi terkena depresi. Jika tidak diobati segera, gejala kekurangan vitamin B12 cenderung memburuk dan masalah yang melibatkan saraf dan otak dapat berkembang.
Risiko mengalami sejumlah komplikasi serius, termasuk gagal jantung, juga dapat meningkat. Untuk alasan ini, penting untuk segera mendapatkan bantuan medis jika salah satu dari gejala ini muncul.
Baca juga: Makan Hati Sumber Vitamin B12, Bermanfaat untuk Kesehatan Mental, Kok Bisa?