Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kesadaran Terapi Insulin Penderita Diabetes Masih Rendah

Reporter

image-gnews
vpac.org
vpac.org
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (Perkeni) menilai pengetahuan masyarakat tentang terapi insulin bagi penderita diabetes melitus masih sangat rendah sehingga perlu terus ditingkat melalui berbagai sosialisasi. Sekretaris Jenderal PB Perkeni, Wismandari Wisnu, mengatakan kontrol glikemik pada penderita diabetes masih belum baik sehingga dibutuhkan obat yang dianggap mujarab dalam upaya penurunan gula darah, salah satunya melalui terapi insulin.

“Tapi sayangnya edukasi penggunaan insulin itu belum baik, baik untuk pasien maupun untuk dokternya,” kata Wismandari.

Diabetes melitus merupakan gangguan metabolisme yang timbul akibat peningkatan kadar gula darah di atas normal yang berlangsung secara kronis. Insulin adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas dan berfungsi mengatur glukosa oleh otot, lemak, atau sel-sel lain di tubuh. Glukosa masuk ke dalam sel untuk digunakan sebagai energi.

Saat ini, masih ada ketakutan dokter maupun pasien untuk terapi inisiasi insulin. Baik dokter yang ragu memulai untuk memberikan insulin hingga pasien yang takut disuntik serta masih berpikir diabetes yang diderita sudah sangat parah sehingga harus terapi insulin.

“Padahal kita tahu menggunakan terapi insulin akan lebih mudah kita mengontrol kadar gula darah pasien diabetes. Ini yang perlu kita edukasi secara terus menerus, salah satunya melalui Muktamar IDI, kita ingin menggaungkan itu lagi,” jelasnya.

Ia menyebutkan kontrol glikemik di Indonesia hanya 30 persen yang di bawah 7 HbA1c. Namun, menurut dia angka tersebut masih belum bagus sehingga perlu langkah dan upaya untuk meningkatkan pemahaman masyarakat agar mau melakukan terapi insulin. Untuk jangka panjang, terapi insulin dapat mencegah komplikasi penyakit diabetes secara dini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Jadi perlu terapi insulin supaya kontrol gula gampang, cepat, bisa mencapai target di bawah 7 HbA1c, dan ujungnya mencegah komplikasi jangka panjang, itu yang kita inginkan,” jelasnya.

Di Indonesia, ada warga yang bergantung terhadap terapi insulin, yakni yang menderita diabetes tipe 1, karena reaksi autoimun yang menyerang sel pankreas yang memproduksi insulin sehingga tubuh membutuhkan insulin dari luar untuk hidup.

“Ada juga yang diabetes tipe 2, mereka yang sudah lama, sel beta pankreas yang sebagian sudah rusak jadi tidak punya insulin dalam tubuhnya sehingga perlu insulin dari luar dan perlu disuntik,” katanya.

Baca juga: Pentingnya Penderita Diabetes Lakukan Skrining sebelum Puasa

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

1 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

Berikut makanan yang sebaiknya Anda hindari jika Anda menderita diabetes.


Anjuran Konsumsi Hidangan Lebaran bagi Pasien Diabetes

9 hari lalu

Ilustrasi kue lebaran. Facebook.com
Anjuran Konsumsi Hidangan Lebaran bagi Pasien Diabetes

Pasien diabetes perlu berhati-hati dalam memilih hidangan Lebaran untuk menjaga kadar gula darah tetap normal tanpa lonjakan.


Manfaat Buah Manggis bagi Penderita Diabetes, Begini Penjelasan Ilmiahnya

10 hari lalu

Ilustrasi buah manggis (Pixabay.com)
Manfaat Buah Manggis bagi Penderita Diabetes, Begini Penjelasan Ilmiahnya

Buah manggis dengan rasa asam manis cocok dikonsumsi penderita diabetes. Mengapa demikian?


Tips Olahraga Optimal Sembari Puasa Ramadan, Kapan Waktu yang Tepat?

18 hari lalu

Ilustrasi olahraga di rumah saat berpuasa. Shutterstock
Tips Olahraga Optimal Sembari Puasa Ramadan, Kapan Waktu yang Tepat?

Tak sekadar beraktivitas fisik, olahraga saat berpuasa Ramadan juga ada ketentuannya. Kapan waktu yang tepat dilakukan?


Asupan Kalori yang Harus Diperhatikan Penderita Diabetes saat Lebaran

18 hari lalu

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Asupan Kalori yang Harus Diperhatikan Penderita Diabetes saat Lebaran

Spesialis penyakit dalam mengatakan konsumsi makanan saat Lebaran perlu memperhatikan kebutuhan kalori tubuh, terutama penderita diabetes.


Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

19 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

Ahli gizi dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo membagikan kiat konsumsi makanan yang aman bagi pengidap diabetes saat hari raya lebaran.


Makan Almond Mentah Sebelum Makan Dapat Membantu Kurangi Lonjakan Glukosa, Ini Penjelasannya

23 hari lalu

Kacang Almond. Foto: sheknows.com
Makan Almond Mentah Sebelum Makan Dapat Membantu Kurangi Lonjakan Glukosa, Ini Penjelasannya

Almond memiliki kandungan seng dan magnesium tinggi yang dapat merangsang reseptor tirosin kinase di jaringan adiposa sehingga meningkatkan sensitivitas insulin.


Penerapan Cukai Minuman Berpemanis Diklaim Bisa Tekan Penyakit Diabetes, Jantung dan Stroke

25 hari lalu

Puluhan massa dari organisasi CISDI bersama dengan Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA) dan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) melakukan aksi demo mendukung diberlakukannya cukai minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) di kawasan Patung Kuda, Monas,  Jakarta, Rabu 18 Oktober 2023. Studi meta analisis pada 2021 dan 2023 mengestimasi setiap konsumsi 250 mililiter MBDK akan meningkatkan risiko obesitas sebesar 12 persen, risiko diabetes tipe 2 sebesar 27 persen, dan risiko hipertensi sebesar 10 persen (Meng et al, 2021; Qin et al, 2021; Li et al, 2023). Mengadaptasi temuan World Bank (2020), penerapan cukai diprediksi meningkatkan harga dan mendorong reformulasi produk industri menjadi rendah gula sehingga menurunkan konsumsi MBDK. Penurunan konsumsi MBDK akan berkontribusi terhadap berkurangnya tingkat obesitas dan penyakit tidak menular seperti diabetes, stroke, hingga penyakit jantung koroner. TEMPO/Subekti.
Penerapan Cukai Minuman Berpemanis Diklaim Bisa Tekan Penyakit Diabetes, Jantung dan Stroke

Bappenas mengklaim penerapan cukai minuman berpemanis dalam kemasan akan menekan penyakit diabetes, jantung dan stroke di masyarakat.


Dokter Sarankan Penderita Diabetes Bawa Alat Cek Gula Darah saat Mudik Lebaran

26 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Dokter Sarankan Penderita Diabetes Bawa Alat Cek Gula Darah saat Mudik Lebaran

Penderita diabetes yang ingin mudik Lebaran disarankan membawa alat cek gula darah mandiri untuk mencegah perubahan gejala.


Hindari Gula Darah Naik, Jangan Langsung Tidur setelah Sahur

26 hari lalu

Ilustrasi Sahur. Shutterstock
Hindari Gula Darah Naik, Jangan Langsung Tidur setelah Sahur

Langsung tidur setelah sahur dapat berpotensi kenaikan gula darah di tubuh. Simak penjelasan spesialis penyakit dalam berikut.