TEMPO.CO, Jakarta - Kekurangan cairan dalam tubuh atau dehidrasi umumnya merusak fungsi-fungsi sel, sehingga mengakibatkan kelelahan, mulut kering, rasa haus yang meningkat, buang air kecil berkurang, produksi air mata lebih sedikit, kulit kering, sembelit, pusing, dan sakit kepala.
Agar fungsi sel-sel tubuh tetap terjaga, berapa jumlah asupan cairan harian yang direkomendasikan? Mengutip Better Health di alamat betterhealth.vic.gov.au, sebenarnya jumlah cairan harian yang dibutuhkan tubuh setiap orang tidak sama.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi jumlah kebutuhan cairan pada setiap orang. Faktor-faktor itu adalah jenis kelamin, usia, aktivitas, apakah sedang hamil atau menyusui, dan gaya hidup. Tetapi, secara umum, jumlah asupan cairan harian berdasarkan umur dapat dikalkulasikan sebagai berikut:
- Bayi 0-6 bulan membutuhkan 0,7 liter air per hari.
- Bayi 7-12 bulan membutuhkan 0,8 liter total (dengan 0,6 liter sebagai cairan) air sehari.
- Anak perempuan dan laki-laki usia 1-3 tahun perlu 1 liter atau sekitar empat gelas air sehari.
- Anak perempuan dan laki-laki usia 4-8 tahun membutuhkan 1,2 liter atau sekitar 5 gelas air sehari.
- Anak laki-laki usia 9-13 tahun membutuhkan 1,6 liter atau sekitar 6 cangkir air sehari.
- Anak laki-laki 14-18 tahun membutuhkan 1,9 liter atau sekitar 7-8 gelas air sehari.
- Anak perempuan 9-13 tahun membutuhkan 1,4 liter atau sekitar 5-6 gelas air sehari.
- Anak perempuan 14-18 tahun membutuhkan 1,6 liter atau sekitar 6 cangkir air sehari.IklanScroll Untuk Melanjutkan
- Pria 19 tahun ke atas membutuhkan 2,6 liter atau sekitar 10 gelas air sehari.
- Wanita 19 tahun ke atas membutuhkan 2,1 liter atau sekitar 8 gelas air sehari.
- Perempuan hamil usia 14-18 tahun membutuhkan 1,8 liter atau sekitar 7 gelas air sehari.
- Wanita hamil usia 19 tahun ke atas membutuhkan 2,3 liter atau sekitar 9 gelas air minum sehari.
- Wanita menyusui membutuhkan 2,6 liter atau sekitar 10 gelas air dalam sehari.
Mengutip Healthline di alamat healthline.com, orang yang bekerja di luar ruangan yang terkena panas berlebihan seperti tukang las, penata taman, pekerja konstruksi, dan mekanik, orang tua, orang dengan kondisi kronis,
atlet (terutama pelari, pengendara sepeda, dan pemain sepak bola), bayi dan anak kecil, dan mereka yang tinggal di dataran tinggi lebih rentan mengalami dehidrasi.
Baca juga: Simak, Ini Tanda Warna Urine Tak Normal dan Penyebabnya
DELFI ANA HARAHAP