Adapun gaya rambut yang terkait dengan kondisi ini meliputi: roti ketat atau kuncir kuda, kepang, cornrows dan ekstensi.
7. Obat-obatan
Mengutip Mayo Clinic, obat-obatan tertentu bisa menjadi efek samping yang menyebabkan rambut rontok. Misalnya, obat yang digunakan untuk kanker, arthritis, depresi, masalah jantung, asam urat dan tekanan darah tinggi.
Jika Anda berpikir kerontokan rambut disebabkan oleh obat yang diminum, Anda harus menemui dokter untuk konsultasi. Dokter mungkin bisa mengurangi dosis atau mengganti obat tersebut ke obat lain.
8. Kurap
Kurap adalah infeksi jamur yang dapat menyebabkan kerontokan rambut. Kurap di kulit kepala atau tinea capitis, menyebabkan kebotakan sementara di kepala. Adapun gejalanya meliputi:
- Bintik kecil yang membesar, menyebabkan kulit bersisik dan botak
- Rambut rapuh dan mudah patah
- Gatal, bercak merah pada kulit di daerah yang terkena
- Keluar lepuh di kulit kepala
9. Pil KB
Beberapa wanita mengalami kerontokan rambut saat menggunakan pil KB. Sementara wanita lainnya mungkin mengalami kerontokan rambut beberapa minggu atau bulan setelah mereka berhenti meminumnya.
Jika Anda menggunakan pil KB, pilihlah pil KB yang memiliki indeks androgen rendah, seperti Desogen, Ortho-Cept dan Orto-Siklus. Ini dapat membantu menurunkan risiko kerontokan rambut.
Ada juga obat pengendalian kelahiran lainnya yang mempengaruhi hormon, seperti implan dan patch kulit, ini bisa sebabkan kerontokan rambut. Untuk itu, American Hair Loss Association merekomendasikan orang yang memiliki peningkatan risiko kerontokan rambut genetik untuk memilih jenis pengendalian kelahiran yang non-hormonal.
10. Kekurangan nutrisi
Kekurangan nutrisi juga bisa menyebabkan rambut rontok. Diet ekstrim terlalu rendah protein dan vitamin, seperti zat besi, bisa membuat kerontokan rambut yang berlebihan.
KAKAK INDRA PURNAMA
Baca: Ketombe dan Rambut Rontok Berbeda tapi Terkait: Kenali dan 4 Cara Atasi