TEMPO.CO, Jakarta - Setiap obat pasti memiliki tanggal kedaluwarsa yang tertera di label atau kemasannya. Biasanya ditandai dengan kode “exp” beserta batas tanggal kedaluwarsa yang tertera. Tidak akan menjadi masalah jika Anda mengkonsumsi obat tersebut sebelum tanggal kedaluwarsa. Namun, bagaimana dan apa yang terjadi jika obat dikonsumsi setelah masa kedaluwarsa habis?
Melansir laman resmi Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM) RI, kedaluwarsa dipahami sebagai batas kedaluwarsa obat yang ditetapkan berdasarkan uji stabilitas yang dilakukan pada suhu dan kondisi ideal penyimpanan obat. Lamanya kedaluwarsa dihitung sejak tanggal obat diproduksi hingga waktu uji terakhir di mana obat dinyatakan masih memenuhi syarat dan uji mutu.
Pusat Evaluasi dan Penelitian Obat Amerika Serikat (AS) secara resmi merekomendasikan agar obat yang melewati tanggal kedaluwarsa dibuang. Alih-alih karena faktor medis, dilansir dari PMC PubMed Central, rekomendasi ini didasari demi keuntungan tambahan bagi perusahaan farmasi. Ketika obat dibuang, konsumen didorong untuk membeli obat yang lebih baru.
Di sisi lain, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Food and Drug Administration (FDA) AS yang diperbaharui pada 13 Agustus 2017 menyatakan bahwa obat kedaluwarsa aman dikonsumsi. Bahkan yang sudah kedaluwarsa bertahun-tahun sekalipun selama disimpan di tempat yang sejuk dan kering.
Tetapi, efektivitas obat dapat menurun dari waktu ke waktu, sehingga tidak manjur untuk mengobati penyakit. Seorang dokter penyakit dalam di Mission Heritage Medical Group, Sarah Pace, mengamini obat kedaluwarsa tidak berbahaya bagi kesehatan tubuh. Namun demikian, dirinya memberikan pengecualian terhadap beberapa jenis obat tertentu.
Menurut dia, obat jenis cair tidak boleh dikonsumsi setelah melewati tanggal kedaluwarsa. Obat-obatan jenis ini, kata dia, bisa berbahaya karena menyediakan tempat yang baik bagi bakteri dan jamur untuk tumbuh. “Jika Anda menggunakan obat cair yang kedaluwarsa, berpotensi terkontaminasi, terutama pada jaringan sensitif seperti mata,” kata Pace sebagaimana dikutip Tempo dari Providence.
Dibandingkan dengan obat pil atau tablet, obat cair memiliki persyaratan ketat dalam hal penyimpanannya. Nitrogliserin, misalnya, sangat sensitif terhadap panas dan sinar matahari sehingga disimpan dalam botol berwarna gelap.
HARIS SETYAWAN
Baca juga: Inilah Tanda-tanda Obat yang Sudah Rusak dan Kedaluwarsa
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.