Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia, Sejarah TBC Sejak 140 Tahun Lalu

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Tuberkulosis Sedunia diperingati setiap 24 Maret. Tuberkulosis atau TBC bermula dari penemuan bakteri Mycobacterium tuberculosis.

Pada 1880-an, wabah TBC menyebar di Eropa dan Amerika. Pandemi ini mengakibatkan satu dari tujuh pasien pengidap Tuberkulosis meninggal. Saat itu masyarakat percaya kalau TBC adalah penyakit keturunan. Sebab yang mengalaminya masih dalam satu keluarga atau hidup serumah.

Kemudian seorang ilmuan bernama Robert Koch menemukan bakteri tadi sebagai pemicu penyakit TBC. Pada 1882 atau 140 tahun lalu, dia mengumumkan temuan tersebut dan mematahkan mitos penyebab Tuberkulosis yang tak berbasis ilmiah.

Atas jasanya, Robert Koch meraih Nobel dalam Fisiologi dan Kedokteran pada 1905. Setiap 24 Maret juga menjadi Hari Tuberkulosis Sedunia untuk mengingatkan masyarakat akan pentingnya mengenali gejala dan mengobati penyakit ini. Dengan temuan Robert Koch, maka terbukti kalau tuberkulosis bukan penyakit keturunan, melainkan masalah kesehatan yang ditularkan dari satu orang kepada orang lain.

Bakteri Mycobacterium tuberculosis menyerang organ pernapasan, seperti paru-paru. Gejala yang muncul umumnya demam, pusing, batuk berdahak, nafsu makan berkurang, dan berat badan turun drastis. Waspada jika ada anggota keluarga yang mengalami gejala tersebut lebih dari dua pekan dan patut dicurigai mengalami tuberkulosis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada tingkat lanjut, gejala tuberkulosis mengakibatkan pasien berkeringat di malam hari, padahal dia tak sedang beraktivitas fisik. TBC bisa terjadi pada semua umur, dari balita, anak-anak, dewasa, sampai lanjut usia. Seorang anak yang mengalami tuberkulosis biasanya tertular oleh orang dewasa di sekitarnya.

Pengobatan TBC membutuhkan kedisiplinan dan kesabaran. Jangan sampai putus minum obat, apalagi sampai terjadi TBC resisten obat. TBC resisten obat berarti bakteri sudah kebal terhadap obat antituberkulosis tingkat pertama akibat pasien tidak berobat dengan teratur. Gejala yang muncul juga bisa lebih berat dan berkepanjangan.

Baca juga:
Mengenal TB Laten, Penyakit TBC Tanpa Gejala

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


900 Warga Binaan Rutan Depok Skrining Kesehatan Antisipasi Penularan TBC

5 hari lalu

Warga binaan pemasyarakatan Rutan Depok menjalani skrining kesehatan, Rabu, 31 Mei 2023. Foto : Humas Rutan Kelas I Depok
900 Warga Binaan Rutan Depok Skrining Kesehatan Antisipasi Penularan TBC

Skrining kesehatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa WBP Rutan Depok tetap dalam keadaan sehat.


BIo Farma dan Sinopharm Rintis Pengembangan Pengobatan Baru TBC

5 hari lalu

Gedung Kantor Pusat PT Bio Farma (Persero) di Bandung Jawa Barat. Bio Farma, BUMN Produsen vaksinterbesar di Asia Tenggara, menjadi  Holding BUMN FarmasiBersama dua BUMN lainnya, PT Kimia Farma Tbk dan PT Indofarma Tbk.
BIo Farma dan Sinopharm Rintis Pengembangan Pengobatan Baru TBC

Kerja sama Bio Farma dan Sinopharm terjalin sejak 2020 lewat perjanjian pembelian 7,5 juta dosis vaksin Covid-19 pada tahun itu.


Hindari Penyakit Menular, Anak di Atas Satu Tahun Penting Imunisasi Booster

31 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Hindari Penyakit Menular, Anak di Atas Satu Tahun Penting Imunisasi Booster

Orang tua penting membawa anak mereka yang berusia satu tahun ke atas untuk melengkapi imunisasi penguat atau imunisasi booster.


Tolak Tinggal di Rumah Adik Kandung, Pria Lumpuh Dibuang di Tangerang Pilih Rumah Singgah

37 hari lalu

Petugas mengevakuasi seorang pria lumpuh yang dibuang di pinggir jalan di Tangerang, Rabu, 26 April 2023. Seorang pria dalam kondisi lumpuh ditemukan di pinggir Jalan Palem Manis Kampung Dumpit  Kelurahan Gandasari, Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang. Foto: Polres Tangerang Kota
Tolak Tinggal di Rumah Adik Kandung, Pria Lumpuh Dibuang di Tangerang Pilih Rumah Singgah

Setelah lima hari dirawat di RSUD Kota Tangerang, kondisi Toto Daryanto, pria lumpuh dibuang di pinggir jalan di Tangerang semakin membaik.


Kondisi Terkini Pria Lumpuh yang Dibuang: Terbaring Lemas di RS Tangerang, Diduga Idap TBC

38 hari lalu

Petugas mengevakuasi seorang pria lumpuh yang dibuang di pinggir jalan di Tangerang, Rabu, 26 April 2023. Seorang pria dalam kondisi lumpuh ditemukan di pinggir Jalan Palem Manis Kampung Dumpit  Kelurahan Gandasari, Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang. Foto: Polres Tangerang Kota
Kondisi Terkini Pria Lumpuh yang Dibuang: Terbaring Lemas di RS Tangerang, Diduga Idap TBC

Dinas Sosial Kabupaten Tangerang membeberkan kondisi terkini pria lumpuh yang dibuang keluarganya, Toto Daryanto.


Syarat Sembuh Pasien TBC, Teratur Jalani Pengobatan

1 April 2023

Ilustrasi obat Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Syarat Sembuh Pasien TBC, Teratur Jalani Pengobatan

Pada prinsipnya bisa sembuh asal diketahui lebih cepat dan pasien berobat teratur. Pengobatan pasien TBC juga dapat mencegah menularkan penyakit.


Skrining TBC Besar-besaran Ungkap Indonesia Nomor 2 Setelah India di Dunia

1 April 2023

Warga saat melakukan pemeriksaan Rontgen Thorax saat skrining tuberkulosis di Gelanggang Olahraga Otista, Jakarta, Kamis, 9 Februari 2023. Untuk mengurangi penularan Penyakit Tuberkulosis (TB) Paru, Dinas Kesehatan DKI Jakarta melalui Puskesmas Kecamatan Jatinegara melangsungkan kegiatan skrining tuberkulosis kepada 65 orang yang meliputi Pemeriksaan Rontgen Thorax, TCM (Test Cepat Molekuler) atau Pemeriksaan Dahak, serta TST (Tuberkulin Skin Test) atau Test Mantoux. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Skrining TBC Besar-besaran Ungkap Indonesia Nomor 2 Setelah India di Dunia

Kementerian Kesehatan mengungkap telah mendeteksi lebih dari 700 ribu kasus tuberkulosis (TBC) sepanjang 2022.


Kementerian Kesehatan Detekesi 700 Ribu Kasus Tuberkulosis pada 2022

31 Maret 2023

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Kementerian Kesehatan Detekesi 700 Ribu Kasus Tuberkulosis pada 2022

Menteri Kesehatan minta seluruh jajarannya untuk prioritaskan pencarian penderita Tuberkulosis dengan target terdeteksi sebanyak 90 persen pada 2024.


Waspadai Batuk Lebih dari 2 Minggu, Bisa Jadi TBC

30 Maret 2023

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Waspadai Batuk Lebih dari 2 Minggu, Bisa Jadi TBC

Dokter menyarankan bila mengalami batuk berdahak lebih dari dua minggu, segera berkonsultasi ke dokter untuk mendeteksi TBC.


Syarat Pasien TBC Bisa Berpuasa

30 Maret 2023

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Syarat Pasien TBC Bisa Berpuasa

Penderita TBC bisa berpuasa selama Ramadan, apalagi bila jadwal meminum obatnya hanya sekali dalam sehari. Tapi perhatikan juga hal ini.