TEMPO.CO, Jakarta - Ketika lubang pelepasan terasa sakit karena luka akibat sembelit atau diare, itu menandakan gejala fisura ani. Gejala sakitnya terasa nyeri di lubang pelepasan. Rasa sakit bisa makin terasa saat buang air besar.
Apa itu fisura ani?
Mengutip Healthline, fisura ani kondisi luka atau robekan lapisan tipis di lubang pelepasan. Luka itu menyebabkan rasa sakit yang parah. Adapun kemungkinan berdarah saat buang air besar. Begitu pula setelah buang air besar. Terkadang, kondisi luka bisa cukup dalam yang tampak jaringan otot. Akibatnya otot kejang dan rasa nyeri selama beberapa hari, bahkan hitungan pekan.
Mengutip dari WebMD, terkadang rasa sakit dan pendarahan akibat fisura ani dianggap seperti gejala wasir. Fisura ani bisa dialami laki-laki maupun perempuan yang berusia antara 20 tahun hingga 40 tahun. Tapi, fisura ani pun bisa dialami anak-anak, bahkan yang masih bayi.
Menurut publikasi dalam National Center for Biotechnology Information (NCBI), fisura ani terjadi karena feses yang keras atau sembelit, diet rendah serat, trauma, dan pernah menjalani operasi lubang pelepasan. Penyebab lainnya, diare kronis, radang usus, kanker lubang pelepasan, melahirkan.
Fisura ani akut selama kurang dari enam pekan. Sedangkan fisura ani kronis selama lebih dari enam pekan. Adapun sekitar 40 persen pasien fisura ani akut berkembang menjadi fisura ani kronis.
Mengutip WebMD, menunda terlalu lama atau sering menahan buang air besar berakibat buruk. Efeknya rangsangan untuk buang air besar akan melemah. Terlalu lama menahan buang air besar mengakibatkan feses mengering atau makin keras. Jika feses susah keluar mengakibatkan lapisan lubang pelepasan terluka.
HENDRIK KHOIRUL MUHID
Baca: Penyebab Penyakit Fisura Ani, Bukan Hanya Kurang Serat
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu