Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Panduan Pilih Metode Memasak

Reporter

image-gnews
Ilustrasi memasak (pixabay.com)
Ilustrasi memasak (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Makanan bergizi dapat meningkatkan kesehatan dan energi. Tetapi, jumlah nutrisi dalam makanan ini bisa dipengaruhi cara memasak.

Walau begitu, beberapa metode memasak ternyata juga bisa mengurangi beberapa nutrisi penting, misalnya vitamin yang larut dalam air seperti vitamin C dan vitamin B - tiamin (B1), riboflavin (B2), niasin (B3), asam pantotenat (B5), piridoksin (B6), asam folat (B9), dan kobalamin (B12). Kemudian, vitamin yang larut dalam lemak yakni vitamin A, D, E, dan K, mineral, terutama kalium, magnesium, natrium, dan kalsium.

Meski sebagian makanan, khususnya sayuran, kehilangan beberapa nutrisi saat dimasak, bukan berarti Anda hanya boleh memakannya mentah-mentah. Memasak sayuran sebenarnya bisa sangat bermanfaat, menurut Food Revolution Network, seperti dikutip dari Livestrong.

Salah satu manfaatnya yakni meningkatkan penyerapan nutrisi yang sulit untuk diproses oleh tubuh dalam bentuk mentah, seperti beta-karoten yang penting untuk kulit, lutein yang berperan dalam kesehatan mata, kalsium untuk kesehatan tulang, dan likopen yang berhubungan dengan perlindungan terhadap kanker, penyakit jantung. Lalu, bagaimana metode memasak dengan merebus?

Sayuran umumnya merupakan sumber vitamin C yang bagus. Tetapi, sebagian besar akan hilang saat dimasak dalam air. Faktanya, seperti dikutip dari Healthline, merebus mengurangi kandungan vitamin C lebih banyak daripada metode memasak lain. Brokoli, bayam, dan selada bisa kehilangan hingga 50 persen atau lebih vitamin C saat direbus.

Kemudian, karena vitamin C larut dalam air dan sensitif terhadap panas, vitamin ini dapat larut dari sayuran saat direndam dalam air panas. Vitamin B juga sensitif terhadap panas. Hingga 60 persen tiamin, niasin, dan vitamin B lain mungkin hilang saat daging direbus dan sarinya habis.

Di sisi lain, merebus ikan terbukti mempertahankan kandungan asam lemak omega-3 secara signifikan, lebih banyak daripada menggoreng atau microwave. Jadi, walau metode memasak berbasis air menyebabkan hilangnya vitamin yang larut dalam air terbesar, tetapi cara ini memiliki efek yang sangat kecil pada lemak omega-3.

Memanggang, yakni memasak yang serupa dengan panas kering, faktanya hingga 40 persen vitamin B dan mineral dapat hilang selama memanggang. Ada juga kekhawatiran tentang hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH), yang berpotensi sebagai zat penyebab kanker terbentuk saat daging dipanggang dan lemak menetes ke permukaan yang panas.

Namun, para peneliti telah menemukan PAH dapat dikurangi 41-89 persen jika tetesan dihilangkan dan asap diminimalkan. Di sisi lain, memanggang dapat memberikan rasa yang enak dan juga mengurangi kadar vitamin B dalam makanan. Memanggang juga menghasilkan zat yang berpotensi menyebabkan kanker.

Memasak menggunakan microwave termasuk metode yang mudah, nyaman, dan aman. Waktu memasak yang singkat dan mengurangi paparan panas menjaga nutrisi dalam makanan yang dimasukkan microwave. Faktanya, penelitian menemukan metode ini terbaik untuk mempertahankan aktivitas antioksidan bawang putih dan jamur. Sementara itu, sekitar 20-30 persen vitamin C dalam sayuran hijau hilang selama diolah di microwave.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bagaimana dengan mengukus? Metode ini dikatakan terbaik untuk melestarikan nutrisi, termasuk vitamin yang larut dalam air, yang sensitif terhadap panas dan air. Para peneliti menemukan, mengukus brokoli, bayam, dan selada mengurangi kandungan vitamin C hanya sekitar 9-15 persen. Kelemahannya, sayuran kukus mungkin terasa hambar. Namun, ini mudah diatasi dengan menambahkan beberapa bumbu dan minyak atau mentega setelah dimasak.

Terakhir, menggoreng yang melibatkan metode memasak makanan dalam jumlah besar lemak, biasanya minyak pada suhu tinggi. Ini cara yang populer untuk menyiapkan makanan karena memastikan bagian dalam matang secara merata. Lemak yang digunakan untuk menggoreng juga membuat makanan terasa sangat enak.

Namun, tidak semua makanan cocok digoreng. Ikan berlemak adalah sumber terbaik asam lemak omega-3, yang memiliki banyak manfaat kesehatan. Namun, lemak ini sangat halus dan rentan terhadap kerusakan pada suhu tinggi. Misalnya, menggoreng tuna terbukti menurunkan kandungan omega-3 hingga 70-85 persen, sementara memanggang hanya menyebabkan kerugian minimal.

Sebaliknya, menggoreng mempertahankan vitamin C dan B, dan meningkatkan jumlah serat dalam kentang dengan mengubah patinya menjadi pati resisten. Tetapi, ketika minyak dipanaskan sampai suhu tinggi untuk jangka waktu yang lama, zat beracun yang disebut aldehida terbentuk. Aldehida telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker dan penyakit lain.

Jenis minyak, suhu, dan lama waktu pemasakan mempengaruhi jumlah aldehida yang dihasilkan. Pemanasan ulang minyak juga meningkatkan pembentukan aldehida. Jadi, jika akan menggoreng makanan, jangan terlalu matang dan gunakan salah satu minyak paling sehat untuk menggoreng.

Ada sejumlah cara untuk mengurangi risiko kehilangan nutrisi saat memasak, yakni merebus, gunakan air sesedikit mungkin saat merebus. Kemudian, konsumsilah cairan yang tersisa di panci setelah memasak sayuran. Masak sayuran dalam jumlah air yang lebih sedikit untuk mengurangi hilangnya vitamin C dan B. Masak sayuran hanya beberapa menit bila memungkinkan.

Sebaiknya jangan mengupas sayuran sampai setelah dimasak. Lebih baik lagi, jangan dikupas sama sekali untuk memaksimalkan serat dan kepadatan nutrisinya.

Sebagai kesimpulan, sangat penting untuk memilih metode memasak yang tepat untuk memaksimalkan kualitas nutrisi makanan. Namun, tidak ada metode memasak yang sempurna yang mempertahankan semua nutrisi. Secara umum, memasak untuk waktu yang lebih singkat pada suhu yang lebih rendah dengan sedikit air itu yang terbaik. Jangan biarkan nutrisi dalam makanan sia-sia.

Baca juga: Manfaat Memasak, dari Ekonomi sampai Keakraban

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pengacara Sean 'Diddy' Combs Komplain Soal Makanan di Penjara

2 hari lalu

Sean
Pengacara Sean 'Diddy' Combs Komplain Soal Makanan di Penjara

Pengacara Sean 'Diddy' Combs mengeluh tentang makanan yang diberikan kepada kliennya selama di penjara.


Culinary Class Wars: Keunikan Persaingan Memasak Para Juru Masak Korea

3 hari lalu

Culinary Class Wars. Netflix
Culinary Class Wars: Keunikan Persaingan Memasak Para Juru Masak Korea

Culinary Class Wars acara persaingan memasak yang tayang di Netflix


10 Cara Mencari Makanan Enak saat Wisata Kuliner di Luar Negeri

5 hari lalu

Ilustrasi festival makanan. Freepik.com
10 Cara Mencari Makanan Enak saat Wisata Kuliner di Luar Negeri

Banyak tantangan ketika mencari makanan enak di negara asing, mulai dari perbedaan bahasa hingga selera. Jadi, baca tips wisata kuliner ini.


BI Ungkap Penjualan Eceran Turun 2,5 Persen di September, Didorong Kelompok Makanan dan Sandang

5 hari lalu

Suasana di salah satu lorong di Blok Litle Bangkok, Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat, 12 Juli 2024. Para pengunjung terlihat memilih pakaian impor yang dijual dengan harga miring. TEMPO/Nandito Putra
BI Ungkap Penjualan Eceran Turun 2,5 Persen di September, Didorong Kelompok Makanan dan Sandang

Bank Indonesia (BI) mencatat kinerja penjualan eceran diprakirakan turun 2,5 persen secara bulanan pada September 2024.


10 Makanan Gorengan Aneh, Ada Permen Karet dan Acar Goreng

6 hari lalu

Makanan gorengan aneh. Foto: Canva
10 Makanan Gorengan Aneh, Ada Permen Karet dan Acar Goreng

Ada beberapa makanan gorengan aneh di dunia, mulai dari kalajengking, ular, hingga permen karet goreng. Ini informasinya.


Peparnas 2024, Okupansi Hotel Berbintang di Solo dan Sekitarnya Capai 70 Persen

6 hari lalu

Solo Paragon Hotel & Residences menjadi salah satu tempat menginap bagi para atlet Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII 2024 untuk event yang berlangsung di Kota Solo, Jawa Tengah, mulai dari 6 hingga 13 Oktober 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Peparnas 2024, Okupansi Hotel Berbintang di Solo dan Sekitarnya Capai 70 Persen

Hotel-hotel berbintang di Kota Solo dan sekitarnya menjadi tempat menginap para atlet Pekan Paralimpiade Nasional atau Peparnas 2024.


Memasak sebagai Upaya Menjaga Kesehatan Mental

6 hari lalu

Ilustrasi wanita memasak di rumah. Freepik.com/Senivpetro
Memasak sebagai Upaya Menjaga Kesehatan Mental

Aktivitas memasak bermanfaat untuk kesehatan mental, seperti meredakan stres dan kecemasan


Hanoi Kota Kuliner Terbaik World Culinary Awards 2024, Berikut 5 Makanan Khas di Vietnam

8 hari lalu

Pho, mi kuah khas Vietnam. Pixabay.com/Viarami
Hanoi Kota Kuliner Terbaik World Culinary Awards 2024, Berikut 5 Makanan Khas di Vietnam

Hanoi, ibu kota Vietnam, terpilih menjadi Destinasi Kota Kuliner Terbaik 2024, menurut World Culinary Awards


Mengulik Makanan Rutin Victoria Beckham selama 25 Tahun

12 hari lalu

Victoria Beckham/Foto: Instagram/Victoria Beckham
Mengulik Makanan Rutin Victoria Beckham selama 25 Tahun

Berikut pola makan Victoria Beckham yang diakui sudah berlangsung selama 25 tahun sehingga fisiknya tetap terjaga di usia 50 tahun.


Singapore Food Festival 2024 Digelar Sepanjang Oktober, Ada Kuliner Klasik hingga Kontemporer

14 hari lalu

Singapore Food Festival. (Instagram.com/@singaporefoodfestival)
Singapore Food Festival 2024 Digelar Sepanjang Oktober, Ada Kuliner Klasik hingga Kontemporer

Singapore Food Festival 2024 memanjakan setiap selera, mulai dari pengalaman bersantap mewah hingga gratisan di berbagai lokasi ikonik.