TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu tanda kurang cairan saat berpuasa adalah bibir kering. Anda tak disarankan membasahi dengan menjilatinya, kata Aninda Marina dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI).
"Kebiasaan menjilat-jilat bibir ini termasuk kebiasaan buruk karena membuat kekeringan bibir lebih lanjut," katanya.
Air liur mengandung enzim pencernaan yang bila terkena bibir karena dijilati bisa secara tidak langsung mendegradasi lapisan kulit atau mukosa. Akibatnya, lapisan kulit bibir terganggu sehingga bisa menyebabkan eksim dan terganggunya sawar kulit atau skin barrier yang berfungsi mencegah keluar masuknya zat yang berada di luar ke dalam tubuh atau dari dalam ke luar tubuh.
Pembatasan cairan dan kalori selama beberapa jam selama berpuasa dan kurangnya cairan yang dikonsumsi saat berbuka puasa serta sahur dapat menyebabkan kulit dehidrasi dengan tanda antara lain bersisik, pecah-pecah, kering, dan gatal. Pada kondisi kekurangan cairan ini sel-sel menjadi renggang dan regenerasi kulit tidak baik sehingga mudah terlihat berisisik.
"Selain kulit, organ mukosa dari penyokong kulit seperti bibir juga biasanya mudah sekali kering, pecah-pecah. Dari pecah-pecah itu bisa membuat gatal dan nyeri. Apalagi kalau bibirnya kering, haus sekali, makin jilat-jilat bibir," papar Aninda.
Agar tubuh tak dehidrasi, sebaiknya penuhi kebutuhan cairan, yakni 30 ml per kg berat badan dalam 24 jam, sesuai anjuran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). "Kalau berat badan 50 kg paling sedikit 1,5 liter dalam 24 jam saat berbuka atau sahur atau delapan gelas (2 liter)," kata Aninda.
Anda tak disarankan meminum kopi, soda, dan minuman manis berlebihan karena bisa menghambat penyerapan nutrisi. Makanan dan minuman manis juga dapat meningkatkan gula darah secara tiba-tiba dan ini berpotensi mengganggu metabolisme tubuh. Penuhi kebutuhan nutrisi bergizi seimbang seperti karbohidrat kompleks rendah gula, tinggi protein, sayur dan buah dengan kandungan vitamin A, B, C dan E yang sesuai kebutuhan kalori per individu.
Suplementasi vitamin D juga diperlukan, namun sebelumnya Anda perlu memeriksa kadar vitamin D dalam tubuh. WHO menyarankan tambahan suplementasi 1000 IU. Vitamin D berfungsi mencegah penyakit kulit seperti eksim, peradangan kulit lain, jerawat, sekaligus memperbaiki imunitas saat berpuasa.
Khusus untuk kulit, Anda perlu menggunakan pelembap untuk membantu untuk memberikan nutrisi. Gunakan pelembap rutin minimal dua kali sehari sehabis mandi. Pilih pelembap dengan kandungan seperti asam hialuronat, gliserin, seramida, yang dapat digunakan pada kulit sensitif demi menjaga kulit dari kekeringan.
Hindari pelembap yang wangi karena umumnya mengandung pH basa sedangkan kulit berada pada pH cenderung asam sehingga bisa mengganggu sawar kulit. Selain pelembap, gunakan tabir surya untuk mencegah sinar UVA dan UVB yang bisa merusak sel kulit dan menyebabkan penuaaan pada kulit. Pilih tabir surya dengan SPF minimal 30 dengan PA++ yang menawarkan perlindungan tertinggi terhadap kerusakan UVA. Gunakan tabir surya dua buku jari untuk wajah, diulang setiap 4 jam atau setiap usai berwudhu.
"Saat berpuasa kulitnya kering tidak pakai tabir surya, gampang kena efek merugikan dari sinar matahari, bisa menjadi flek hitam, gampang keriput," tutur Aninda.
Terakhir, untuk bibir, oleskan pelembap berbahan jeli petroleum untuk mencegah luka-luka dan membuat Anda menjilati bibir.
Baca juga: Kiat Atasi Bibir Kering dan Pecah-pecah