TEMPO.CO, Jakarta - Sembako bisa menjadi lahan usaha yang potensial karena menjual bahan-bahan pokok. Warung sembako akan dibutuhkan oleh berbagai pihak. Walaupun mungkin dianggap sebelah mata, namun bisnis ini dapat memberikan keuntungan yang besar.
Jika tertarik usaha jual sembako, berikut cara yang perlu dilakukan dan perkiraan modalnya.
Buat perencanaan dan observasi
Dalam berbisnis, Anda perlu melakukan perencanaan yang matang. Jangan lupa untuk melakukan riset dan observasi. Hal ini membantu untuk mengetahui peluang pasar, harga, lokasi yang tepat, merencanakan dalam mengalokasikan modal yang efektif dan lainnya.
Memanfaatkan modal dengan efektif
Dengan melakukan perencanaan, riset, dan observasi, maka akan memudahkan untuk mengalokasikan modal dengan efektif. Anda juga dapat mencari pemasok yang terpercaya dan berkualitas serta mendapatkan harga yang lebih murah.
Memilih lokasi yang strategis
Jualah di lokasi yang ramai dilewati oleh masyarakat serta akses yang mudah. Jangan lupa untuk memastikan toko bersih dan masih memiliki tempat untuk menaruh stok barang.
Lakukan strategi promosi dan pelayanan terbaik
Dengan melakukan promosi maka akan membantu mengenalkan masyarakat mengenai bisnis Anda. Jangan lupa menginformasikan lokasi dan memberikan penawaran menarik agar tidak mudah bosan. Jangan lupa untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan.
Cek arus keuangan
Hal yang paling penting dalam bisnis atau berjualan adalah melihat arus keuangan. Dengan ini, Anda akan mengetahui apakan untung atau merugi. Selain itu, Anda juga dapat memutuskan untuk menambah stok atau melakukan ekspansi lain.
Modal usaha sembako
Dalam berbisnis sembako, Anda dapat memulainya dengan modal dari Rp 10-20 juta. Namun, biaya modal ini dapat lebih murah atau lebih mahal, tergantung berapa banyak barang yang dijual dan peralatan atau lokasi toko. Dilansir dari Gobiz, dengan biaya sebesar Rp 7,1 juta, Anda dapat membeli barang sebagai berikut.
-Beras (10 sak) = Rp 2 juta
-Gula pasir (100 kg) = Rp 600 ribu
-Minyak goreng (80 liter) = Rp 2 juta
-Telur (40 kg) = Rp 1 juta
-Susu (4 dus, 480 saset) = Rp 500 ribu
-Bawang (20 kg) = Rp 500 ribu
-Sayuran = Rp 500 ribu
-Mi instan (10 dus, 400 bungkus) = Rp 1 juta
Namun perkiraan perhitungan ini tentu akan berubah karena adanya suatu peristiwa sehingga harga bisa lebih mahal. Selain itu, Anda masih perlu mempertimbangkan biaya sewa tempat, renovasi atau pembuatan toko, perlengkapan toko, dan lainnya. Anda masih bisa menyesuaikan modal dengan kemampuan, seperti memanfaatkan apa yang sudah punya. Contohnya berjualan di rumah atau memulai dengan ragam produk dan stok yang lebih sedikit dan perlahan-lahan berkembang.
Baca juga: Tips agar Usaha Katering Tambah Laris saat Ramadan