Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

3 Tantangan yang Dialami Anak saat Belajar Daring, Pahami Durasi Konsentrasi

Reporter

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Seorang murid mengikuti pelajaran bersama murid-murid lainnya secara daring memanfaatkan Aplikasi Zoom di sebuah rumah di El Masnou, Barcelona sebelah utara, Spanyol, 2 April 2020. Seperti di banyak lokasi di banyak negara lainnya, pembelajaran seperti itu dipilih selama wabah virus corona COVID-19. (ANTARA/ REUTERS/ Albert Gea/TM)
Seorang murid mengikuti pelajaran bersama murid-murid lainnya secara daring memanfaatkan Aplikasi Zoom di sebuah rumah di El Masnou, Barcelona sebelah utara, Spanyol, 2 April 2020. Seperti di banyak lokasi di banyak negara lainnya, pembelajaran seperti itu dipilih selama wabah virus corona COVID-19. (ANTARA/ REUTERS/ Albert Gea/TM)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Psikolog anak dan keluarga, Samanta Elsener menyampaikan berbagai tantangan yang dihadapi anak saat belajar daring. Orang tua sebaiknya menyikapi kondisi ini dengan bijaksana dan memberikan stimulasi yang sesuai.

"Bagi anak yang baru kelas satu sekolah dasar mungkin tidak menemui masalah ketika belajar baca tulis secara daring di rumah," kata Samanta dalam keterangan tertulis webinar Zenius bertema "Pentingnya #BelajarRasaMain untuk Anak". Namun ketika mulai naik kelas dan materi pelajaran semakin sulit, anak bisa jadi mengalami kesulitan.

Apabila kesulitan demi kesulitan itu berlarut dan tak kunjung terpecahkan, maka anak bisa mengalami demotivasi belajar. Ujung-ujungnya, timbul rasa malas karena rasa kompetensi anak menurun drastis.

Setidaknya terdapat tiga tantangan yang dirasakan oleh anak saat menjalani belajar daring:

  • Emosi dan motivasi yang menurun
    Mungkin pada awalnya anak merasa senang karena tidak perlu bangun sepagi biasanya dan bebas dari rutinitas yang harus dilalui setiap pagi. Namun lama-kelamaan, anak mulai merasa jenuh karena duduk di depan layar selama berjam-jam tanpa interaksi langsung dengan teman dan guru.

  • Durasi konsentrasi
    Para orang tua sebaiknya mengetahui dan memahami berapa lama durasi konsentrasi anak. Menurut Samanta, anak sekolah dasar kelas satu hingga kelas dua umumnya memiliki rentang konsentrasi selama 40 menit. Sedangkan, siswa kelas tiga ke atas memiliki rentang waktu konsentrasi 60 menit ke atas, bila dalam lingkungan belajar tatap muka.

  • Learning loss atau hilangnya pengetahuan dan kemampuan siswa
    Learning loss dapat terjadi karena berbagai faktor. Misalkan terjadi kendala teknis, seperti koneksi Internet yang buruk hingga kurangnya pendampingan orang tua.

Berikut solusi bagi orang tua untuk mengatasi berbagai tantangan belajar daring tersebut:

  • Memberikan bimbingan dan pengawasan secara bergantian
    Samanta mengatakan, penting bagi orang tua mewujudkan pembelajaran yang bukan hanya seru, namun juga kontekstual. Sebab itu, orang tua juga mesti mendampingi dan mengawasi selama anak belajar daring.

    Untuk memudahkan penerapannya, aktris Puteri Indonesia 2004 Artika Sari Devi berada dalam satu ruangan yang sama dengan dua anaknya yang belajar daring. "Memang harus berjarak. Adiknya dengan saya di pojok sini, kakaknya di pojok sana," kata Artika.

  • Lebih sabar
    Belajar daring rentan membuat anak merasa jenuh. Sebab itu, orang tua perlu memberikan dukungan ekstra sembari membiasakan anak untuk disiplin. Orang tua sebaiknya menunjukkan sikap memahami perasaan anak. Ucapkan kalimat yang membangun dan menyemangati anak. Hindari kritik yang dapat melukai perasaan anak. "Orang tua harus bisa menahan diri. Memarahi anak dapat membuat motivasinya menurun drastis," ujar Samanta Elsener.

  • Ambil jeda dan melakukan aktivitas seru
    Ajak anak beristirahat sejenak setelah berjam-jam menghadap layar selama belajar daring. Di hari libur, buatlah aktivitias seru yang sesuai dengan minat anak agar mereka lebih semangat.

    Iklan
    Scroll Untuk Melanjutkan

    Artika Sari Devi mencontohkan menggunakan waktu istirahat selama 30 menit untuk mengajak anaknya bergerak. Mereka melakukan olahraga ringan, seperti lompat tali atau memetik sayur di kebun untuk dimasak nantinya.

  • Dengar dan respons ucapan anak
    Samanta Elsener mengatakan, ada dua macam motivasi belajar, yakni motivasi belajar ekstrinsik dan intrinsik. "Anak-anak membutuhkan kedua motivasi belajar ini," katanya. Motivasi belajar intrinsik merujuk pada motivasi yang berasal dari dalam diri anak. Sedangkan, motivasi belajar ekstrinsik mengacu pada faktor dari luar, seperti peran orang tua.

    Untuk menguatkan motivasi belajar ekstrinsik, orang tua bisa bersikap sebagai teman pendengar bagi anak. Setelah anak belajar daring, tanyakanlah apa yang telah mereka pelajari, apa kesulitan yang mereka temui, atau hal apa yang menarik dari pembelajaran hari ini. Cobalah untuk ikut penasaran dan benar-benar mendengarkan apa yang anak ceritakan.

  • Belajar rasa bermain
    Dengan keterbatasan konsentrasi serta kejenuhan yang dialami anak, penting untuk membuat kondisi belajar yang membuat anak merasa senang. Salah satu yang dapat dilakukan orang tua, menurut Samanta, dengan memberikan pembelajaran yang menyenangkan seperti bermain.

Baca juga:
Tak Lolos SNMPTN Jawab 3 Pertanyaan Berikut

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jumlah Lansia di Jepang Cetak Rekor Tertinggi, Sepertiga Populasi di Atas 65 Tahun

4 jam lalu

Sejumlah lansia menari saat direkam, di Tokyo, Jepang, 12 April 2021. Grup pemandu sorak atau cheerleader bernama Japan Pom Pom ini tampil beda karena beranggotakan lansia. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Jumlah Lansia di Jepang Cetak Rekor Tertinggi, Sepertiga Populasi di Atas 65 Tahun

Sepertiga dari jumlah populasi di Jepang adalah lansia berumur di atas 65 tahun. Orang muda mulai ogah punya anak.


Tips Mengajak Anak Bersantap di Restoran Mewah saat Bepergian

1 hari lalu

Ilustrasi makan bareng keluarga. Unsplash.com/Pablo Merchn Montes
Tips Mengajak Anak Bersantap di Restoran Mewah saat Bepergian

Berikut ini beberapa tips untuk yang ingin mengajak anak-anak bersantap di restoran mewah saat bepergian


Marak Anak Lakukan Kejahatan Sadistis, Dirjen HAM Desak Revisi UU SPPA

2 hari lalu

Ilustrasi kekerasan terhadap anak. Shutterstock
Marak Anak Lakukan Kejahatan Sadistis, Dirjen HAM Desak Revisi UU SPPA

Dirjen HAM Dhahana Putra mengakui kasus kejahatan seperti pembunuhan dan kekerasan seksual yang melibatkan anak meningkat


Psikolog: Gentle Parenting Bantu Kembangkan Kecerdasan Emosional Anak

2 hari lalu

Ilustrasi keluarga memasak bersama. Freepik.com
Psikolog: Gentle Parenting Bantu Kembangkan Kecerdasan Emosional Anak

Teknologi memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan anak.


Psikolog Minta Media Sosial Digunakan untuk Informasi Positif

3 hari lalu

Ilustrasi anak perempuan dan laki-laki melihat telepon pintar. (Unsplash/Tim Gouw)
Psikolog Minta Media Sosial Digunakan untuk Informasi Positif

Psikolog menyarankan media sosial sebaiknya digunakan untuk hal-hal yang menimbulkan dampak positif dan bukan konten negatif.


Alasan Orang Tua Tak Boleh Abaikan Waktu Bermain Remaja

4 hari lalu

Ilustrasi remaja (pixabay.com)
Alasan Orang Tua Tak Boleh Abaikan Waktu Bermain Remaja

Waktu bermain bukan saat anak memegang gawai melainkan berinteraksi dengan teman-teman sebaya dan hal ini harus jadi perhatian orang tua.


Psikolog Minta Orang Tua Bekali Anak dengan Panduan Gunakan Media Sosial

4 hari lalu

Ilustrasi anak-anak yang sedang membuka media sosial atau sosmed (Foto: Pexels)
Psikolog Minta Orang Tua Bekali Anak dengan Panduan Gunakan Media Sosial

Paparan konten negatif di media sosial bisa menimbulkan gangguan perkembangan sosial pada anak yang belum matang secara emosional.


Geger Pelecehan di Panti Sosial, Kepolisian Malaysia Akan Panggil Yayasan GISB

4 hari lalu

Ilustrasi pelecehan seksual pada anak perempuan. Shutterstock
Geger Pelecehan di Panti Sosial, Kepolisian Malaysia Akan Panggil Yayasan GISB

Kepolisian Malaysia akan memanggil pucuk pimpinan panti sosial yang dikelola yayasan GISB.


Pemicu Remaja Terpengaruh Hal Negatif, Media Sosial dan Kurang Percaya Diri

5 hari lalu

Ilustrasi remaja perempuan sedang melihat gawai. (Unsplash/Luke Porter)
Pemicu Remaja Terpengaruh Hal Negatif, Media Sosial dan Kurang Percaya Diri

Pengaruh media sosial merupakan pemicu remaja rentan terpengaruh hal buruk, selain karena korban pola asuh yang kurang maksimal.


Alasan Psikolog Minta Pernikahan Sudah Dipikirkan sejak Remaja

5 hari lalu

Ilustrasi Pernikahan/Alissha Bride
Alasan Psikolog Minta Pernikahan Sudah Dipikirkan sejak Remaja

Psikolog mengatakan persiapan pernikahan dan berkeluarga sebaiknya sudah dipikirkan sejak remaja, ini alasannya.