Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peringatan Hari Kesehatan Sedunia, WHO Ingatkan Kesehatan Planet Bumi

Reporter

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Ilustrasi polusi udara (Pixabay.com)
Ilustrasi polusi udara (Pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Kesehatan Sedunia atau World Health Day diperingati setiap 7 April. Tema Hari Kesehatan Sedunia 2022 adalah "Our Planet, Our Health". Hari Kesehatan Sedunia bermula pada 1950 berdasarkan keputusan World Health Assembly atau WHA.

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Tjandra Yoga Aditama menyampaikan beberapa informasi dari World Health Organization atau Organisasi Kesehatan Dunia berhubungan dengan kondisi planet Bumi. "WHO memperkirakan terjadi lebih dari 13 juta kematian setiap tahunnya akibat berbagai jenis pencemaran lingkungan," kata Tjandra Yoga dalam keterangan tertulis, Kamis, 7 April 2022.

Mantan Direktur WHO Asia Tenggara itu menyampaikan, WHO juga menyatakan polusi udara menyebabkan sekitar 7 juita kematian setiap tahun, belum termasuk hilangnya jutaan hari kerja produktif. Data dari 117 negara yang secara teratur memonitor kualitas udanya menunjukkan udara di 17 persen kota di negara berpenghasilan tinggi ternyata masih ada yang di bawah standar sehat WHO untuk kadar partikulat PM2.5 atau PM 10.

Pada negara berpenghasilan rendah dan menengah, hanya sekitar 1 persen kotanya yang kadar kesehatan udaranya sesuai standar WHO. Sekitar 4000 kota di 74 negara mengumpukan data nitrogen dioksida atau NO2 dari lapangan secara akurat dan berkala. Hasilnya menunjukkan hanya sekitar 23 persen orang yang tinggal di kota-kota ini yang menghirup udara dengan kadar NO2 yang masih dalam batas normal.

Tjandra Yoga Aditama menjelaskan dampak partikulat di udara, khususnya PM2.5 yang dapat masuk dalam sekali ke paru-paru, lalu menyebar melalui peredaaran darah, dan dapat memicu gangguan pada sistem kardiovaskular. Pada akhirnya, muncul berbagai jenis penyakit jantung, penyakit serebovaskular, seperti stroke, serta gangguan pada paru dan sistem respirasi.

Sementara nitrogen dioksida berhubungan dengan berbagai penyakit paru dan pernapasan, seperti asma bronkial, dan menyebabkan berbagai keluhan. Di antaranya batuk, bising mengi, sesak napas, dan sebagainya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk membuat dunia yang lebih sehat, Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI ini mengajak menggunakan energi yang bersih dan sehat. "Negara-negara perlu mengambil langkah nyata untuk memperbaiki kualitas udara, mengawasi pencemaran, dan mengidentifikasi sumber-sumber pencemar udara serta mengatasinya," katanya.

Jangan lupa membenahi sarana transportasi umum serta memberi ruang yang nyaman bagi pejalan kaki dan pesepeda agar orang tergerak untuk mulai mengurangi penggunaan kendaraan pribadi yang tak ramah lingkungan. Bagi kalangan industri, perlu pengawasan pengelolaan limbah agar tidak mempengaruhi kesehatan masyarakat di sekitarnya.

"Juga pentingnya upaya mengatasi kebakaran hutan di berbagai belahan dunia," kata Tjandra Yoga Aditama. Persoalan polusi udara perlu masuk dalam kurikulum pendidikan petugas kesehatan di semua tingkatan. "Manusia dapat mengatur dan mengendalikan kesehatan diri, serta kesehatan planet tempat tinggal kita bersama."

Baca juga:
Hari Kesehatan Sedunia 2021, WHO: Wujudkan Keadilan Kesehatan Untuk Semua

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

2 jam lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

4 jam lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


8 Cara yang Bisa Dilakukan untuk Memperingati Hari Bumi

1 hari lalu

Ilustrasi Selamatkan Dunia dari Sampah Plastik. shutterstock.com
8 Cara yang Bisa Dilakukan untuk Memperingati Hari Bumi

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperingati Hari Bumi dengan aktivitas yang menghargai dan melindungi planet ini. Berikut di antaranya.


Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

2 hari lalu

Lalat buah. Kredit: Wikipedia
Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

Temuan lainnya adalah keturunan hibrida dari serangga yang salah pilih pasangan karena polusi udara itu kerap kali steril.


Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

3 hari lalu

Petugas Bea dan Cukai tengah melakukan pengecekan pita cukai rokok di Kantor Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa 19 Desember 2023. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan 17 juta pita cukai baru untuk memenuhi kebutuhan pada awal tahun 2024. Hal ini juga sejalan dengan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun depan. Tempo/Tony Hartawan
Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

5 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

7 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

8 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.


WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

12 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.


Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

15 hari lalu

Menu sambal goreng hati sapi. shutterstock.com
Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?