TEMPO.CO, Jakarta - Sejak kemunculannya pada 2019, Coronavirus Disease atau lebih dikenal Covid-19 telah memunculkan berbagai varian virus. Varian Delta terdeteksi di India pada akhir 2020. Setahun selanjutnya disusul varian Omicron di Afrika Selatan. Teranyar pada 19 Januari 2022 ditemukan varian terbaru Covid-19 bernama Omicron XE di Inggris.
Omicron XE merupakan mutasi dari strain Omicron BA. 1 dan BA. 2 yang disebut “rekombinan”. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam keterangan resminya menyebut Omicron XE 10 kali lebih menular dari varian Omicron sebelumnya. Sejak ditemukan pada awal tahun 2022, Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSCA) mencatat lebih dari 600 kasus akibat infeksi varian ini.
National Health Service (NHS) Inggris menyatakan bahwa gejala dari varian terbaru Covid-19 ini pada awal kemunculannya sangat mirip dengan penyakit flu atau pilek. Terutama, bagi mereka yang sudah menerima vaksinasi. “Gejalanya sangat mirip dengan gejala penyakit lain, seperti pilek dan flu,” terang NHS dikutip dari Express.co.uk pada Sabtu, 9 April 2022.
NHS sejauh ini juga belum memperkirakan bahwa Omicron XE ini memiliki gejala yang ekslusif. Gejala yang paling umum, seperti yang digariskan oleh NHS termasuk pilek, bersin, dan sakit tenggorokan. Gejala pilek datang secara bertahap dan dapat mencakup:
- Hidung tersumbat atau meler
- Sakit tenggorokan
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Batuk
- Bersin
- Suhu yang meningkat
- Tekanan di telinga dan wajah Anda
- Kehilangan rasa dan bau
Sembilan daftar gejala Omicron XE di atas hampir identik dengan gejala Covid-19 yang ditetapkan oleh WHO bersama Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di Amerika Serikat. Meski demikian, NHS mengecualikan diare dan kehilangan nafsu makan dari daftar gejala Omicron XE tersebut.
HARIS SETYAWAN
Baca juga: Satgas Covid-19 Pastikan Varian Omicron XE Belum Ditemukan di Indonesia