TEMPO.CO, Jakarta - Mengusir lemak perut mungkin dapat menyelamatkan dari komplikasi kesehatan lebih lanjut. Lemak perut, juga dikenal sebagai lemak visceral, adalah jenis lemak yang muncul di sekitar perut dan dapat menyebabkan beragam penyakit, seperti diabetes dan penyakit jantung, jika didiamkan dalam jangka waktu yang lama.
Tanpa disadari, ada beberapa kebiasaan makan yang bisa membuat perut buncit. Berikut di antaranya.
Banyak makan makanan olahan
Makan makanan olahan bisa menjadi penyumbang lemak perut yang cepat. Tetapi, ahli gizi mengatakan itu juga ukuran porsi yang membuat perbedaan.
"Makanan olahan yang tinggi gula, garam, dan lemak dapat berkontribusi pada kelebihan lemak perut," kata Lisa Young, penulis dari Finally Full, Finally Slim. "Menurut penelitian terbaru, ukuran porsi makanan cepat saji dan makanan kemasan seperti cokelat dan soda lima kali lebih besar dari yang lain, yang juga dapat berkontribusi pada peningkatan lemak perut."
Menggunakan saus salad berlemak
Menggunakan saus salad tinggi lemak dapat menambah lemak perut. Ini berlaku untuk salad buatan sendiri dan salad makanan cepat saji atau yang dibeli di toko. Saus salad peternakan standar mengandung sekitar 130 kalori hanya untuk dua sendok makan, yang umumnya kurang dari apa yang sebenarnya digunakan. Bersama dengan 13 gram lemak, pilihan saus salad ini dapat meniadakan keputusan makan salad yang sehat.
Selai kacang
Selai kacang dapat memberi banyak manfaat kesehatan tetapi tetap penting untuk memperhatikan ukuran porsi saat mencoba menghilangkan lemak perut. Selai kacang menyebabkan peningkatan kalori dan lemak dengan cepat dalam satu porsi.
Yogurt berkualitas buruk
Yogurt dapat memberi banyak manfaat kesehatan tetapi tidak semua jenis yogurt sama. Yogurt yang dibuat dengan lemak tinggi atau gula tambahan dan pemanis lain dapat berkontribusi pada lemak perut. Penting untuk melihat profil nutrisi yogurt sebelum membeli dan memilih yang polos atau dibuat dengan pemanis alami, juga lebih tinggi proteinnya, karena ini akan membantu kenyang lebih lama dan mencegah makan berlebihan.
Stres dan kurang tidur
Meskipun secara teknis bukan kebiasaan makan, kualitas tidur yang buruk dan stres yang tinggi dapat mempengaruhi pola makan dan pilihan makanan sepanjang hari. Stres dapat meningkatkan lemak perut, sebagian karena meningkatnya kadar hormon stres kortisol. Makan berlebihan pada makanan yang salah juga cukup umum ketika stres dan kurang tidur juga dapat mempengaruhi suasana hati, yang dapat mendorong banyak orang untuk makan berlebihan makanan olahan tinggi gula dan lemak tinggi.
Baca juga: Kecilkan Perut Buncit dengan Cara Berikut