TEMPO.CO, Jakarta - Tubuh manusia terdiri atas lebih dari 50 persen cairan. Artinya, tubuh sangat membutuhkan cairan. Kekurangan cairan juga dapat menyebabkan pusing bahkan dehidrasi, apalagi saat cuaca panas. Namun, terlalu banyak cairan juga tidak baik bagi beberapa organ vital. Di antaranya terhadap jantung.
Kelebihan cairan dapat menyebabkan penderita penyakit jantung terutama gagal jantung dapat merasa sesak dan kesulitan bernapas. Mengutip dari Heartandstroke.ca, pada penderita gagal jantung, kelebihan cairan dapat menyebabkan kebengkakan pada telapak, kaki, lutut, atau perut. hal ini dapat membuat jantung bekerja lebih keras.
Selain itu, saat jantung tidak sanggup menampung cairan dari jantung dan akan menuju paru-paru sehingga menyebabkan kesulitan bernapas. Dalam Bhf.org.uk, perawat jantung senior, Emily Reeve juga mengatakan hal serupa, cairan yang terlalu banyak dapat membuat jantung lebih sulit dipompa.
Cairan yang dimaksud tak hanya air putih, namun minuman kemasan, susu, jus, atau minuman lain juga. Makanan penutup seperti es krim dan buah-buahan juga mengandung cairan. Makanan yang berkuah juga termasuk yang menambah cairan dalam tubuh.
Pada penderita gagal jantung, kuantitas cairan yang dikonsumsi berkisar antara 1,5 liter hingga 2 liter atau sekitar 6-8 gelas per hari dan tidak lebih dari itu. Tak hanya membatasi konsumsi air dan makanan yang berair, namun juga konsumsi garam atau sodium. Sebab garam dapat menahan cairan yang ada dalam tubuh.