TEMPO.CO, Jakarta - Malaria adalah penyakit infeksi yang bisa ditularkan melalui gigitan nyamuk. Penderitanya akan mengeluhkan gejala demam dan menggigil. Jumlah penderita malaria di Indonesia cenderung mengalami penurunan, namun beberapa wilayah di Indonesia timur masih banyak yang menderita malaria.
Penyakit malaria bisa sembuh secara total jika ditangani dengan tepat. Namun, jika tidak segera ditangani, penyakit ini bisa berakibat fatal. Bahkan malaria bisa menyebabkan gagal ginjal, anemia berat, hingga kematian.
Gejala malaria setidaknya muncul dalam kurun waktu 10 hingga 15 hari pasca tergigit nyamuk Anopheles atau yang terinfeksi. Melansir dari kanal Rumah Sakit Soewandhi Surabaya, gejala yang ditimbulkan di antaranya:
- Demam
- Menggigil
- Sakit kepala
- Berkeringat banyak
- Lemas
- Pegal linu
- Gejala anemia atau kurang darah
- Mual atau muntah
Penanganan pertama yang harus dilakukan setelah seseorang merasakan gejala malaria adalah melakukan pemeriksaan fisik dan tes diagnostik instan melalui RDT (Rapid Diagnostic Test). RDT mampu mendeteksi keberadaan dan jenis parasit penyebab malaria. Hasil RDT juga penting untuk menentukan jenis pengobatan anti malaria yang diberikan kepada pasien.
Pengobatan Pasien Malaria
Penanganan diberikan sesuai dengan jenis malaria, tingkat keparahan gejala, dan kondisi pasien. Pengobatan untuk malaria ringan yang disebabkan oleh plasmodium vivax penderita akan diberikan obat rawat jalan berupa ACT atau chloroquine. Untuk mencegah malaria kambuh, pasien akan dibekali dengan obat primaquine.
Sementara untuk jenis malaria yang disebabkan oleh Plasmodium falciparum dengan derajat gejala sedang, pasien akan dirawat di ruang non ICU. Sedangkan bagi pasien dengan derajat gejala berat akan dirawat di ICU dan diberikan obat melalui suntikan selama 24 jam pertama.
Mengutip dari CDC, seseorang dapat tertular malaria ketika berkunjung ke wilayah yang masih banyak terdapat penderita malaria. Bahkan, seorang ibu yang terinfeksi malaria dapat menularkan malaria kepada bayinya sebelum atau selama persalinan.
Untuk mencegah penyakit malaria, Anda perlu membersihkan area kotor dan kumuh tempat nyamuk malaria bersarang. Berbagai tips lainnya bisa Anda lakukan seperti misalnya menggunakan kelambu saat tidur, menghindari meletakkan pakaian basah dan kotor, dan lakukan langkah 3M (Menguras penampungan air, Mengubur barang bekas, dan Mendaur ulang barang bekas).
RISMA DAMAYANTI
Baca: Indonesia Targetkan 2030 Bebas Malaria, ini Strategi Kementerian Kesehatan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.