TEMPO.CO, Jakarta - Kanker mulut termasuk dalam kelompok kanker kepala dan leher yang lebih luas dan sering diobati dengan cara yang sama dengan kanker lain di area tubuh tersebut. Kanker mulut terbentuk ketika sel-sel di bibir atau mulut mengembangkan perubahan atau mutasi DNA yang tidak sehat.
Dikutip dari Eat This Not That, DNA sel berisi instruksi yang memberi tahu sel apa yang harus dilakukan. Akumulasi sel kanker abnormal di dalam mulut dapat membentuk tumor. Seiring waktu, mereka dapat menyebar di dalam mulut dan area kepala dan leher lain, bahkan ke seluruh tubuh jika tidak ditangani.
Kanker mulut biasanya dimulai pada sel tipis dan datar (sel skuamosa) yang terletak di bibir dan di dalam mulut. Sebagian besar kanker mulut adalah karsinoma sel skuamosa. Tidak jelas apa yang menyebabkan mutasi pada sel skuamosa yang menyebabkan kanker mulut. Tetapi, dokter telah mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker mulut, termasuk semua jenis penggunaan tembakau, konsumsi alkohol yang berlebihan, paparan sinar matahari yang berlebihan pada bibir, HPV, atau sistem kekebalan yang terganggu.
Kanker mulut dapat terjadi pada:
-Langit-langit mulut
-Dasar mulut (di bawah lidah)
-Lapisan dalam pipi
-Lidah
-Gusi
-Bibir
Luka di mulut dapat menandakan kanker mulut. Tetapi penting untuk dicatat tidak semua luka mulut bersifat kanker atau prakanker. Berikut beberapa tanda yang harus diwaspadai dan penting untuk mendapatkan perhatian medis.
Eritroleukoplakia
Bercak di lidah, gusi, amandel, atau lapisan mulut yang merupakan kombinasi warna merah dan putih di mulut adalah pertumbuhan sel abnormal yang diduga menjadi ganas. Jika bercak merah dan putih bertahan lebih lama dari sekitar 14 hari, Anda harus mengunjungi dokter gigi.
Leukoplakia atau keratosis
Bercak putih atau abu-abu yang menonjol dan terasa keras mungkin leukoplakia atau keratosis. Kerusakan atau trauma di mulut dan merokok terkait dengan pembentukan plak ini, yang dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker dan harus ditangani dokter.
Sariawan
Sariawan tidak terkait peningkatan risiko kanker. Sariawan muncul dengan bagian tengah berwarna putih, gelap, atau kuning, dengan tepi merah. Pada tahap awal, sariawan mungkin tidak menimbulkan masalah.
Gejala kanker mulut
Gigi goyang
Setiap kali orang dewasa memiliki gigi yang goyang akan cenderung ada ruang untuk khawatir. Inilah sebabnya mengapa kebersihan mulut yang baik, berolahraga secukupnya, mengurangi konsumsi alkohol, dan menghilangkan kebiasaan merokok atau mengunyah tembakau, bisa sangat penting. Ini telah dikaitkan dengan hasil yang lebih baik dan insiden kanker yang lebih rendah.
Kesulitan menelan
Disfagia atau kesulitan menelan biasanya dikaitkan dengan kanker mulut yang lebih lanjut dan terkait dengan tumor yang terlihat di mulut atau tenggorokan. Jika merasa kesulitan menelan, sangat penting bagi untuk berbicara dengan dokter.
Sakit rahang dan/atau telinga
Beberapa gejala kanker mulut yang paling umum melibatkan rasa sakit atau ketidaknyamanan di rahang dan telinga, dengan banyak dari gejala ini tumpang tindih dengan gejala infeksi mulut atau telinga. Jika salah satu dari gejala ini terjadi bersamaan dengan gejala kanker mulut lain yang tercantum di sini, segera ke dokter.
Mengurangi risiko
Tidak ada cara yang terbukti untuk mencegah kanker mulut. Namun, Anda dapat mengurangi risiko jika berhenti menggunakan produk tembakau seperti rokok. Minum alkohol secara berlebihan dapat mengiritasi sel-sel di mulut, membuatnya rentan terhadap kanker mulut.