TEMPO.CO, Jakarta - Proses bisnis adalah inti organisasi, mewakili tugas, aktivitas, dan alur kerja keseluruhan yang mencapai misi dan tujuan inti usaha. Proses bisnis yang terdefinisi dengan baik dan terdokumentasi membantu organisasi mencapai tujuan lebih cepat, menurunkan biaya, mengurangi kesalahan, dan memberikan lebih banyak waktu bagi karyawan untuk fokus pada tugas yang bernilai lebih tinggi.
Untuk memiliki proses bisnis yang efektif, organisasi perlu mengidentifikasi tugas mana yang paling penting untuk hasil yang diinginkan, memastikan akuntabilitas, merampingkan saluran komunikasi, dan menetapkan standar bagaimana usaha melakukan aktivitasnya. Dilansir dari Techtarget, berikut delapan langkah dasar untuk mengembangkan proses bisnis.
Tinjau proses bisnis saat ini
Akan membantu untuk memulai dengan meninjau apa yang dilakukan saat ini dalam proses bisnis. Anda dapat melakukan dengan mencari redundansi dan aktivitas bernilai rendah, membawa pemangku kepentingan, dan orang-orang penting lain yang menjalankan proses dari hari ke hari untuk mengevaluasi apa yang berhasil dan apa yang dapat ditingkatkan.
Mulailah dengan mendefinisikan tujuan dari proses bisnis
Saat membuat proses bisnis, penting untuk melakukannya dengan tujuan akhir. Organisasi perlu mencari tahu apa tujuan proses bisnis tertentu dan bekerja dengan cara mereka dari tujuan ke subproses dan tugas.
Buat daftar aktivitas, cari inefisiensi dan tempat untuk diotomatisasi
Mulailah dengan membuat daftar semua aktivitas saat ini dan yang potensial dari suatu proses. Mencantumkan tugas setiap aktivitas akan membantu dengan prioritas tugas di masa depan dari langkah-langkah proses.
Kembangkan peta proses
Setelah mengetahui semua aktivitas yang diperlukan dalam suatu proses, Anda selanjutnya dapat memetakan proses secara berurutan dan mudah dipahami. Buat garis waktu dan tentukan biaya untuk setiap tugas dan proses secara keseluruhan.
Tetapkan tugas proses dan manajemen
Tetapkan manajer untuk pengawasan dan kepemilikan, termasuk pengawasan atas tugas apapun yang ditentukan untuk diotomatisasi. Hanya karena tidak dilakukan oleh manusia bukan berarti ia dapat berjalan sendiri tanpa ada manusia dalam lingkarannya
Uji dan implementasikan prosesnya
Menguji setiap langkah dalam proses sebelum menerapkan dalam skala sangat penting untuk memberi manajer dan pemangku kepentingan kesempatan mempraktikkan proses baru secara penuh. Setelah melakukan pengujian jaminan kualitas menyeluruh dan memperbaiki masalah apapun, Anda siap untuk mengimplementasikan proses bisnis yang ditetapkan secara luas.
Ukur nilai bisnis
Proses bisnis yang baik memberikan nilai. Untuk itu, Anda dapat menggunakan alat dan solusi manajemen proses yang dapat membantu dan manajer melacak kinerja, pemetaan proses, dan kemajuan eksekusi.
Kumpulkan umpan balik untuk perbaikan proses berkelanjutan
Kumpulkan umpan balik dari pemangku kepentingan tentang bagaimana proses baru bekerja untuk mereka. Periksa ukuran nilai yang ditetapkan di awal untuk melihat apakah proses baru merupakan peningkatan dan mendorong kesuksesan.
Baca juga: Punya Modal Rp 1 Juta, Ini Jenis Usaha yang Bisa Dicoba