TEMPO.CO, Jakarta - Berat badan rawan melonjak naik saat Lebaran. Bagaimana cara mencegahnya?
Spesialis gastroenterologi di NMC Specialty Hospital, Abu Dhabi Yogesh Shastri, mengatakan wajar jika orang-orang makan berlebihan selama Lebaran yang mengakibatkan kenaikan berat badan. Selain karena makanan yang menggugah selera, perubahan ritme sirkadian juga menjadi sebab.
“Tubuh menyesuaikan diri tanpa asupan kalori dan hidrasi (selama puasa belasan jam). Beralih kembali ke kelimpahan dapat menjadi tantangan, dan ada aturan dasar tertentu untuk mem-boot ulang metabolisme seseorang untuk menghindari penambahan berat badan setelah Ramadhan,” ujar Shastri seperti dikutip dari Gulf News, 30 April 2022.
Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah kenaikan berat badan selama Lebaran:
1. Atur nutrisi yang dikonsumsi
Pilihlah makanan yang kaya serat dan bisa dicerna dengan lambat, seperti sereal, gandum utuh, biji-bijian, sayuran, dan buah-buahan. Mengutip dari Egypt Today, hindarilah minuman bersoda karena mengandung banyak gula. Alih-alih soda, coba minum jus alami.
Sebaiknya jangan konsumsi nasi atau pasta dengan jumlah banyak karena keduanya mengandung karbohidrat yang bisa membebani perut. Imbangi konsumsi nasi dengan serat, seperti dari sayuran.
Gorengan dan makanan berlemak, seperti krim, daging berlemak, dan sebagainya juga tidak disarankan untuk dimakan. Sebab keduanya sama-sama mengandung banyak kolesterol.
2. Tetap terhidrasi
“Pastikan memiliki cukup air dan cairan yang menghidrasi untuk mengisi kembali keseimbangan elektrolit tubuh untuk mengatur metabolisme Anda. Banyak orang cenderung makan berlebihan saat mereka haus,” kata ahli gizi klinis di Dubai, Mitun De Sarkar.
Melansir dari Bisnis, cobalah minum satu hingga dua gelas air putih sebelum makan. Ini bermanfaat untuk mengisi perut dan mencegah makan berlebihan.
3. Makan perlahan
“Jangan lupa makan perlahan, kunyah setiap suap dengan baik untuk memastikan pencernaan lebih baik. Seseorang juga harus berkonsentrasi ketika makan, daripada menggabungkannya dengan membaca, menonton televisi atau terlibat di media sosial,” kata Shastri.
4. Detoksifikasi
Detoks tubuh adalah hal yang penting bagi kesehatan. Lakukan hal ini dengan cara mengonsumsi buah-buahan dan sayuran.
5. Aktif bergerak
Gerak fisik mampu membakar lemak di tubuh. Alih-alih olahraga yang terlalu berat, cukup lakukan jalan kaki, jogging, atau membersihkan rumah.
6. Makan tepat waktu
Ini bisa mencegah rasa lapar dan hasrat untuk ngemil. Makan tepat waktu setiap hari juga bermanfaat bagi penderita diabetes. Sebab, kadar gula darah lebih stabil bila jadwal makan teratur tetap terjaga. Selain itu, hindarilah ngemil di malam hari yang bisa membuat berat badan melonjak naik.
AMELIA RAHIMA SARI