Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kaitan Sindrom Patah Hati dengan Masalah Jantung

Reporter

image-gnews
Ilustrasi Patah Hati. (indiatimes)
Ilustrasi Patah Hati. (indiatimes)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sindrom patah hati atau dikenal sebagai sindrom takotsubo adalah bentuk gagal jantung yang tiba-tiba. Sindrom ini diperkirakan dipicu oleh peristiwa kehidupan yang negatif, seperti ketakutan, kesedihan, atau konflik.

Penemuan baru menunjukkan sekelompok kecil pasien memiliki sindrom takotsubo yang dipicu oleh peristiwa hidup yang bahagia, lapor Thomas Stiermaier dari Rumah Sakit Universitas Schleswig-Holstein di Lübeck, Jerman, dan rekannya. Pasien lebih sering laki-laki.

Tidak ada perbedaan dalam hasil keseluruhan antara orang-orang dengan sindrom hati bahagia dan patah hati, para peneliti menemukan. Hasilnya dipublikasikan secara online pada 4 Mei 2022 di JACC: Heart Failure.

Laporan sebelumnya telah menunjukkan sindrom takotsubo dapat disebabkan oleh pemicu emosional negatif, pemicu fisik seperti aktivitas fisik yang berat atau prosedur medis, kombinasi pemicu emosional dan fisik, atau kedua jenis pemicu tersebut, kata para penulis. Penelitian menunjukkan pemicu fisik paling sering dikaitkan dengan hasil yang buruk.

Tetapi, informasi yang lebih baru, bersama dengan temuan baru ini, menunjukkan peristiwa yang menyenangkan, seperti pernikahan, pembaptisan, kelahiran cucu, atau pesta ulang tahun juga bisa menjadi pemicu. Emosi ekstrem, baik negatif maupun positif, dalam kasus yang jarang terjadi dapat menyebabkan sindrom takotsubo, meskipun sebagian besar pasien yang mengalami kesedihan atau kegembiraan dalam kehidupan sehari-hari tidak mengalami kondisi tersebut, kata Jason H. Rogers, profesor kardiovaskular kedokteran di Pusat Medis Universitas California, Davis di Sacramento.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Orang mungkin menyarankan pasien untuk menghindari emosi yang ekstrem tetapi emosi adalah bagian dari sifat manusia dan bukan sesuatu yang mudah dikendalikan," katanya dilansir dari Webmd. "Kami memberi tahu semua pasien hal yang sama. Jika merasakan nyeri dada atau tekanan atau merasa ada yang tidak beres dengan jantung, jangan tunda mencari pertolongan medis."

Dalam studi baru, para peneliti menilai 2.482 pasien menggunakan German-Italian-Spanish Takotsubo (GEIST) Registry, salah satu yang terbesar di dunia dari kasus ini, untuk membandingkan pemicu dan hasil mereka dengan sindrom patah hati dan bahagia. Dari 910 pasien yang mengalami pemicu emosi, terdapat 37 pada kelompok bahagia dan 873 pada kelompok patah hati.

Usia rata-rata adalah serupa antara kelompok, sekitar 70 tahun. Pasien dengan sindrom hati bahagia lebih sering mengalami pembengkakan jantung yang tidak normal dan lebih sering berjenis kelamin laki-laki (18,9 vs 5,0 persen) dibandingkan yang memiliki peristiwa pemicu negatif. Pasien patah hati dan bahagia memiliki tingkat kematian dan komplikasi jangka panjang yang serupa di rumah sakit.

Baca juga: Riset di Inggris, Patah Hati Bisa Sebabkan Kematian

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sering Sempoyongan, Dokter Jantung Ingatkan Gejala Atrial Fibrilasi

1 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Sering Sempoyongan, Dokter Jantung Ingatkan Gejala Atrial Fibrilasi

Spesialis jantung meminta mewaspadai gangguan atrial fibrilasi bila sering merasa sempoyongan. Apa itu?


Pentingnya EKG untuk Pemeriksaan Awal Penyakit Jantung

1 hari lalu

Ilustrasi dokter melakukan operasi jantung. Foto: Heartology Cardiovascular Hospital
Pentingnya EKG untuk Pemeriksaan Awal Penyakit Jantung

Ada berbagai masalah terkait penyakit jantung dan EKG pun berperan penting sebagai rekaman aktivitas listrik jantung.


Memahami Sindrom Brugada, Gangguan Irama Jantung dengan Risiko Kematian

2 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Memahami Sindrom Brugada, Gangguan Irama Jantung dengan Risiko Kematian

Jenis penyakit jantung yang paling sering mengakibatkan henti jantung adalah gangguan irama jantung seperti Sindrom Brugada. Bagaimana menanganinya?


Spesialis Sarankan Penderita Penyakit Jantung Kategori Ini Tak Puasa Ramadan

2 hari lalu

Ilustrasi jantung wanita. shutterstock.com
Spesialis Sarankan Penderita Penyakit Jantung Kategori Ini Tak Puasa Ramadan

Pakar mengungkapkan puasa Ramadan pada penderita penyakit jantung akut dikhawatirkan dapat mengakibatkan ketidakstabilan pompa jantung.


Pikirkan Hal Ini Masak-masak bila Ingin Balikan dengan Mantan

2 hari lalu

Ilustrasi putus cinta. shutterstock.com
Pikirkan Hal Ini Masak-masak bila Ingin Balikan dengan Mantan

Balikan dengan mantan adalah ide buruk dalam hubungan karena berpotensi gagal lagi dan sakit hati yang sama akan terulang.


4 Dampak Buruk Kecanduan pada Kognitif Anak

4 hari lalu

Ilustrasi video game. Sumber: Korea e-Sports Association via Facebook/asiaone.com
4 Dampak Buruk Kecanduan pada Kognitif Anak

Kecanduan game atau media sosial sangat buruk terhadap kemampuan kognitif anak. Berikut empat dampak jeleknya.


Psikiater Ungkap Penyebab Remaja Rentan Alami Kecanduan

4 hari lalu

Ilustrasi livestreaming game. Foto : EV
Psikiater Ungkap Penyebab Remaja Rentan Alami Kecanduan

Remaja rentan mengalami kecanduan karena kondisi perkembangan otak yang belum sempurna atau matang. Simak penjelasannya.


Penerapan Cukai Minuman Berpemanis Diklaim Bisa Tekan Penyakit Diabetes, Jantung dan Stroke

5 hari lalu

Puluhan massa dari organisasi CISDI bersama dengan Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA) dan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) melakukan aksi demo mendukung diberlakukannya cukai minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) di kawasan Patung Kuda, Monas,  Jakarta, Rabu 18 Oktober 2023. Studi meta analisis pada 2021 dan 2023 mengestimasi setiap konsumsi 250 mililiter MBDK akan meningkatkan risiko obesitas sebesar 12 persen, risiko diabetes tipe 2 sebesar 27 persen, dan risiko hipertensi sebesar 10 persen (Meng et al, 2021; Qin et al, 2021; Li et al, 2023). Mengadaptasi temuan World Bank (2020), penerapan cukai diprediksi meningkatkan harga dan mendorong reformulasi produk industri menjadi rendah gula sehingga menurunkan konsumsi MBDK. Penurunan konsumsi MBDK akan berkontribusi terhadap berkurangnya tingkat obesitas dan penyakit tidak menular seperti diabetes, stroke, hingga penyakit jantung koroner. TEMPO/Subekti.
Penerapan Cukai Minuman Berpemanis Diklaim Bisa Tekan Penyakit Diabetes, Jantung dan Stroke

Bappenas mengklaim penerapan cukai minuman berpemanis dalam kemasan akan menekan penyakit diabetes, jantung dan stroke di masyarakat.


Mengenal Gejala dan Cara Mengobati Lemah Jantung

7 hari lalu

Ilustrasi gagal jantung (Pixabay.com)
Mengenal Gejala dan Cara Mengobati Lemah Jantung

Lemah jantung alias gagal jantung dapat menyerang sisi kiri, kanan, atau kedua sisi jantung. Namun, biasanya penyakit ini menyerang sisi kiri dahulu.


Donny Kesuma Meninggal, Enam Hari Lalu Sempat Pulang dari Perawatan di RS

9 hari lalu

Donny Kesuma. Foto: Instagram.
Donny Kesuma Meninggal, Enam Hari Lalu Sempat Pulang dari Perawatan di RS

Donny Kesuma meninggal pada Selasa malam ini setelah sempat menjalani perawatan akibat penyakit jantung.