Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cancer FactFinder, Situs Penangkal Misinformasi seputar Kanker

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, JakartaBaru-baru ini para peneliti dari Harvard T. H. Chan School of Public Health dan Center for Cancer Equity and Engagement resmi meluncurkan situs Cancer FactFinder. Dibuatnya situs tersebut bertujuan untuk memerangi informasi keliru tentang penyakit kanker

Direktur Zhu Family Center for Global Center Prevention, Timothy Rebbeck, mengungkapkan di era digital ini sedang terjadi banjir informasi yang cenderung menyesatkan tentang penyebab kanker. Karena itu, masyarakat perlu basis informasi akurat agar mampu memverifikasi setiap informasi yang beredar. 

“Banyak orang ketakutan akan informasi tentang kanker yang tidak berdasarkan sains. Adanya situs Cancer FactFinder ini untuk memberdayakan orang agar membuat pilihan yang lebih baik,” kata Rebbeck dikutip Tempo dari The Harvard Crimson pada Jumat, 6 Mei 2022. 

Melansir laman resmi cancerfactfinder.org, pengguna dapat belajar tentang kemungkinan faktor risiko kanker, misalnya, menggunakan fungsi pencarian yang tersedia. Nantinya, kemungkinan hasil pencarian akan mengarah ke enam kategori utama. 

Enam kategori itu antara lain produk konsumen, diet dan nutrisi, gaya hidup, paparan dan prosedur medis, paparan pekerjaan dan lingkungan, dan paparan lainnya. Jika hasil pencarian menunjukkan beberapa di antara kategori tersebut berwarna hijau, artinya pasti benar. 

Sementara kategori yang berwarna merah menunjukkan hasil informasi yang yang salah. Pun ada warna abu-abu, berarti situs Cancer FactFinder masih ragu-ragu. Untuk setiap topik, situs ini juga menyajikan klaim umum, temuan ilmiah yang relevan, dan metode pengurangan risiko. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Rebbeck, pihaknya akan terus berupaya mengembangkan situs Cancer FactFinder, khususnya dalam hal pengumpulan dan verifikasi data serta penambahan anggota tim. “Untuk saat ini, tim kami memiliki sekitar 70 orang. Kami akan terus memperbaharuinya dan menambahkan lebih banyak dari waktu ke waktu,” ujarnya. 

Dalam rangka menjangkau khalayak yang lebih luas, Rebbeck akan menggandeng sejumlah pihak yang beririsan. Selain para akademisi, organisasi pemerintah, pusat perawatan kesehatan, hingga berbagai komunitas akan dilibatkan sebagai sumber informasi. Harapannya, kata dia, misi untuk menangkal misinformasi seputar kanker itu bisa diatasi. 

HARIS SETYAWAN

Baca juga: Tak Hanya Kemoterapi, Inilah Ragam Alternatif Pengobatan Kanker

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

2 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

3 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

3 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


Psikolog Sebut Pentingnya Pendidikan Seksual pada Anak di Era Digital

4 hari lalu

Relawan Yayasan Kepedulian Untuk Anak (Kakak) memberikan sosialisasi dan edukasi untuk warga pada aksi bertajuk Jo Kawin Bocah, Stop Kekerasan dan Eksploitasi Seksual saat pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor atau Car Free Day (CFD) Solo, Jawa Tengah, Ahad, 24 Juli 2022. Aksi tersebut digelar untuk memperingati Hari Anak Nasional. ANTARA/Maulana Surya
Psikolog Sebut Pentingnya Pendidikan Seksual pada Anak di Era Digital

Peran orang tua sangat penting untuk membuka informasi mengenai kesehatan dan pendidikan seksual kepada anak, khususnya anak perempuan.


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

5 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

8 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

9 hari lalu

Sariawan di lidah bisa sembuh sendiri, tapi jika terlalu lama bisa jadi ada infeksi serius hingga sinyal kanker mulut. (Canva)
Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.


5 Cara Mencegah Penyebaran Misinformasi dan Hoax di WhatsApp

9 hari lalu

Ilustrasi WhatsApp. shutterstock.com
5 Cara Mencegah Penyebaran Misinformasi dan Hoax di WhatsApp

Sangat penting untuk memahami dan menerapkan langkah-langkah yang efektif dalam mencegah penyebaran misinformasi di WhatsApp.


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

11 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

11 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

OJ Simpson meninggal pada usia 76 tahun. Ia sempat menjadi sorotan publik dikaitkan dengan kematian mantan istrinya, Nicole Brown Simpson.