TEMPO.CO, Jakarta - Night terror yang diartikan sebagai teror malam atau gangguan tidur malam sambil berteriak merupakan kondisi yang menyebabkan seseorang akan bereaksi ketakuta. Gejala lainnya saat mengalami night terror, yaitu meronta-ronta, berjalan, menangis ketika sedang tidur.
Mengutip American Sleep Association orang yang terbangun karena night terror kemungkinan mengalami kebingungan atau kesulitan mengingat tentang dirinya.
Penyebab night terror
Mengutip NHS, night terror dipengaruhi kondisi sangat kelelahan atau penyakit tertentu. Night terror juga dipengaruhi aktivitas sebelum tidur yang menimbulkan kecemasan, ketakutan, dan stres, misalnya menonton film horor.
Mengutip American Sleep Association, night terror biasanya dialami anak-anak di bawah usia 7 tahun. Anak-anak yang mengalami night terror cenderung berbicara dan berjalan sambil tertidur.
Merujuk Sleep Foundation, kecenderungan night terror anak-anak di atas usia 12 tahun agak rendah. Satu studi menjelaskan, hanya 4 persen dari parasomnia seperti night terror yang masih dialami saat melewati masa remaja.
Night terror yang dialami orang dewasa
Orang dewasa agaknya makin jarang mengalami night terror dibandingkan anak-anak. Orang dewasa yang mengalami night terror dipicu kondisi stres atau kurang tidur. Tapi, kondisi orang dewasa bisa menjadi perhatian terkhusus jika menimbulkan perilaku kekerasan saat mengalami night terror.
DELFI ANA HARAHAP
Baca: Pandangan Ilmiah tentang Fungsi Mimpi dalam Tidur
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.