TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit hepatitis akut menjadi perhatian pemerintah dan masyarakat saat ini. Pemerintah DKI Jakarta menyatakan ada 21 kasus hepatitis akut misterius yang terjadi di ibu kota. Sementara hingga Selasa, 10 Mei 2022, Kementerian Kesehatan menyatakan temuan hepatitis akut sebanyak 15 kasus.
Penting untuk mengetahui proses penularan dan pencegahan penyakit hepatitis akut yang penyebabnya belum diketahui ini. Dokter Spesialis Anak, Ahli Gastro Hepatologi RSCM Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Hanifah Oswari menyampaikan, virus hepatitis yang mengakibatkan hepatitis akut ini menyerang saluran pencernaan dan saluran pernapasan.
"Langkah awal yang bisa dilakukan adalah menjaga kebersihan diri dan lingkungan," kata Hanifah Oswari. Untuk mencegah infeksi di saluran pencernaan, menurut dia, jaga kebersihan dengan mencuci tangan pakai sabun, memastikan makanan dan minuman yang dikonsumsi sudah matang, tidak menggunakan peralatan makan bersama dengan orang lain, dan menghindari kontak anak dengan orang yang sakit.
Adapun untuk mencegah penularan hepatitis akut melalui saluran pernapasan, Hanifah Oswari mengingatkan agar protokol kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mengurangi mobilitas. Penting juga memahami apa saja gejala awal penyakit hepatitis akut ini.
Hanifah Oswari menyebutkan, secara umum gejala awal penyakit hepatitis akut adalah mual, muntah, sakit perut, diare, terkadang disertai demam ringan. Apabila kondisi berlanjut, muncul gejala berat, yakni air seni berwarna pekat seperti teh, feses berwarna putih pucat, warna mata dan kulit menguning, gangguan pembekuan darah, kejang, dan kesadaran menurun.
"Jika mengalami gejala-gejala tersebut, segera periksa ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan diagnosis awal," kata Hanifah Oswara. "Jangan menunggu hingga muncul gejala kuning, bahkan sampai penurunan kesadaran karena itu pertanda infeksinya sudah sangat berat."
Hepatitis akut berat yang belum diketahui penyebabnya ini bukan ditimbulkan oleh virus penyebab Hepatitis A, Hepatitis B, Hepatitis C, Hepatitis D, dan Hepatitis E. Laporan pertama kasus hepatitis akut terjadi pada 5 April 2022 di Inggris Raya. Tiga hari setelahnya, tiga negara lain melaporkan kasus serupa. Dan sepekan kemudian atau pada 15 April 2022, WHO menyatakan hepatitis akut misterius ini sebagai Kejadian Luar Biasa atau KLB.
Baca juga:
21 Kasus Diduga Hepatitis Akut Misterius, Wagub DKI Sebut 7 Orang Berusia di Atas 16 Tahun
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.