Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ketahui Jalur Penularan Hepatitis Akut dan Pencegahannya

Reporter

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Ilustrasi hepatitis. Shutterstock
Ilustrasi hepatitis. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit hepatitis akut menjadi perhatian pemerintah dan masyarakat saat ini. Pemerintah DKI Jakarta menyatakan ada 21 kasus hepatitis akut misterius yang terjadi di ibu kota. Sementara hingga Selasa, 10 Mei 2022, Kementerian Kesehatan menyatakan temuan hepatitis akut sebanyak 15 kasus.

Penting untuk mengetahui proses penularan dan pencegahan penyakit hepatitis akut yang penyebabnya belum diketahui ini. Dokter Spesialis Anak, Ahli Gastro Hepatologi RSCM Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Hanifah Oswari menyampaikan, virus hepatitis yang mengakibatkan hepatitis akut ini menyerang saluran pencernaan dan saluran pernapasan.

"Langkah awal yang bisa dilakukan adalah menjaga kebersihan diri dan lingkungan," kata Hanifah Oswari. Untuk mencegah infeksi di saluran pencernaan, menurut dia, jaga kebersihan dengan mencuci tangan pakai sabun, memastikan makanan dan minuman yang dikonsumsi sudah matang, tidak menggunakan peralatan makan bersama dengan orang lain, dan menghindari kontak anak dengan orang yang sakit.

Adapun untuk mencegah penularan hepatitis akut melalui saluran pernapasan, Hanifah Oswari mengingatkan agar protokol kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mengurangi mobilitas. Penting juga memahami apa saja gejala awal penyakit hepatitis akut ini.

Hanifah Oswari menyebutkan, secara umum gejala awal penyakit hepatitis akut adalah mual, muntah, sakit perut, diare, terkadang disertai demam ringan. Apabila kondisi berlanjut, muncul gejala berat, yakni air seni berwarna pekat seperti teh, feses berwarna putih pucat, warna mata dan kulit menguning, gangguan pembekuan darah, kejang, dan kesadaran menurun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Jika mengalami gejala-gejala tersebut, segera periksa ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan diagnosis awal," kata Hanifah Oswara. "Jangan menunggu hingga muncul gejala kuning, bahkan sampai penurunan kesadaran karena itu pertanda infeksinya sudah sangat berat."

Hepatitis akut berat yang belum diketahui penyebabnya ini bukan ditimbulkan oleh virus penyebab Hepatitis A, Hepatitis B, Hepatitis C, Hepatitis D, dan Hepatitis E. Laporan pertama kasus hepatitis akut terjadi pada 5 April 2022 di Inggris Raya. Tiga hari setelahnya, tiga negara lain melaporkan kasus serupa. Dan sepekan kemudian atau pada 15 April 2022, WHO menyatakan hepatitis akut misterius ini sebagai Kejadian Luar Biasa atau KLB.

Baca juga:
21 Kasus Diduga Hepatitis Akut Misterius, Wagub DKI Sebut 7 Orang Berusia di Atas 16 Tahun

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Macam Pemicu Heartburn, Termasuk Makan sebelum Olahraga

6 hari lalu

Gangguan asam lambung yang menyerang kerongkongan.
Macam Pemicu Heartburn, Termasuk Makan sebelum Olahraga

Berikut lima hal penting lain yang perlu diperhatikan untuk menangkal heartburn dan mengurangi gejalanya.


WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

6 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.


WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

9 hari lalu

Ilustrasi hepatitis. Shutterstock
WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

Hepatitis B menyebabkan 83 persen kematian dan hepatitis C menyumbang 17 persen di dunia.


Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

10 hari lalu

Ilustrasi protokol kesehatan / menjaga jarak atau memakai masker. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.


Perjalanan Penetapan Hari Kesehatan Dunia, Bareng Berdirinya WHO

11 hari lalu

Logo Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terpampang di pintu masuk kantor pusatnya di Jenewa, 25 Januari 2015. [REUTERS / Pierre Albouy / File Foto]
Perjalanan Penetapan Hari Kesehatan Dunia, Bareng Berdirinya WHO

Kilas balik Hari Kesehatan Dunia dan terbentuknya WHO


Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

12 hari lalu

Ilustrasi daging merah. Pixabay.com
Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

Jika daging sapi atau daging merah dikonsumsi berlebihan dapat mengancam kesehatan. Bagaimana sebaiknya?


Kepala WHO Akui Rumah Sakit Al Shifa Gaza Hancur

14 hari lalu

Warga Palestina memeriksa kerusakan di Rumah Sakit Al Shifa setelah pasukan Israel mundur dari Rumah Sakit dan daerah sekitarnya setelah operasi dua minggu, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Kota Gaza 1 April 2024. REUTERS/Dawoud Abu Alkas
Kepala WHO Akui Rumah Sakit Al Shifa Gaza Hancur

Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Rabu, 3 Apil 2024, mengungkap kehancuran di Rumah Sakit Al Shifa di Gaza


6 Cara Sederhana Redakan Batuk Membandel

21 hari lalu

Ilustrasi batuk pilek. Shutterstock
6 Cara Sederhana Redakan Batuk Membandel

Batuk bisa bertahan selama beberapa waktu. Berikut beberapa pengobatan rumahan yang bisa dicoba untuk meredakan batuk.


Studi: Hanya Tujuh Negara Penuhi Standar Kualitas Udara WHO, Indonesia Belum

29 hari lalu

Gedung-gedung diselimuti polusi udara di kawasan Kota Jakarta, Selasa 24 Oktober 2024. Kualitas udara di Jakarta pada Selasa (24/10/2023) pagi tidak sehat dan menempati peringkat ke 4 terburuk di dunia. Berdasarkan data IQAir, tingkat polusi di Ibu Kota berada di angka 170 AQI US pada pukul 06.00 WIB. Peringkat kualitas udara Jakarta saat ini berada di posisi ke-4 di dunia dengan indikator warna merah, yang artinya tidak sehat. Adapun indikator warna lainnya yaitu ungu yang berarti sangat tidak sehat, hitam berbahaya, hijau baik, kuning sedang, dan oranye tidak sehat bagi kelompok sensitif. TEMPO/Subekti.
Studi: Hanya Tujuh Negara Penuhi Standar Kualitas Udara WHO, Indonesia Belum

Laporan IQAir memaparkan hanya tujuh negara yang kualitas udaranya memenuhi standar WHO.


Ketua MER-C Ungkap Tantangan Kirim Tim Medis ke Gaza

30 hari lalu

Presidium Lembaga Medis dan Kemanusiaan (MER-C) Faried Thalib dan Sarbini Abdul Murad saat konferensi pers di kantor MER-C Indonesia, Jakarta Pusat pada Selasa, 19 Maret 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Ketua MER-C Ungkap Tantangan Kirim Tim Medis ke Gaza

Tim medis yang dikirim oleh MER-C berhasil mencapai Gaza dengan bantuan WHO.