TEMPO.CO, Jakarta - Temuan kasus hepatitis akut misterius di Indonesia kian bermunculan. Pada Rabu, 11 Mei 2022, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan temuan hepatitis akut di ibu kota sebanyak 21 kasus. Sehari sebelumnya atau pada Selasa, 10 Mei 2022, Kementerian Kesehatan menyampaikan temuan 15 kasus suspek hepatitis akut.
Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Tjandra Yoga Aditama mengatakan, ada berbagai informasi penting yang perlu diketahui setelah pemerintah menyampaikan temuan kasus hepatitis akut tersebut. "Akan lebih baik kalau ada penjelasan apakah temuan kasus itu termasuk klasifikasi WHO "probable", "epi-linked", atau masih "pending"," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo.
Selain itu, menurut Tjandra Yoga Aditama, perlu disebutkan bagaimana hasil pemeriksaan terhadap virus Hepatitis A, Hepatitis B, Hepatitis C, Hepatitis D, Hepatitis E, pada seluruh temuan kasus. "Lebih baik lagi kalau dari temuan kasus itu disampaikan juga informasi hasil laboratorium virus lain, seperti Sars-COV-2, Adenovirus, Epstein Barr, atau mungkin juga toksin, ada tidaknya autoimun, dan sebagainya," ucapnya.
Tjandra Yoga menyarankan segera melakukan penyelidikan epidemiologis mendalam. Tujuan penyelidikan ini, menurut dia, mengidentifikasi pola penularan, baik antar-kasus maupun dengan lingkungan, dan lainnya. Dengan begitu, metode pencegahan dan penanganan dapat lebih spesifik dan efektif.
Mengenai kemungkinan penyakit hepatitis akut ini menjadi pandemi, sebagaimana Covid-19 pada 2020, Tjandra Yoga mengatakan masih sulit untuk menentukannya sekarang. Dia melanjutkan, setidaknya ada dua penjelasan umum mengenai bagaimana suatu penyakit berstatus pandemi:
- Tentang kemgkinan penyakit apapun menjadi pandemi, maka harus melalui proses sebagai Public Health Emergency of International Concern atau PHEIC. Setelah itu, lihat lagi perkembangannya. "Kalau penyakit tersebut terus meluas, maka baru akan disebut pandemi," katanya.IklanScroll Untuk Melanjutkan
- Berdasarkan pengalaman pandemi Covid-19, pertama kali dilaporkan WHO pada 5 Januari 2020 kemudian dinyatakan PHEIC pada 31 Januari 2020. Lalu WHO menetapkan status pandemi Covid-19 pada 11 Maret 2020.
Baca juga:
Ketahui Jalur Penularan Hepatitis Akut dan Pencegahannya
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.